Sponsored
Home
/
Health

Waspada Maag Menyerang!

Waspada Maag Menyerang!
Preview
Redaksi Fitness For Men04 July 2017
Bagikan :

Maag atau radang lambung atau tukak lambung adalah gejala penyakit yang menyerang lambung dikarenakan terjadi luka atau peradangan pada lambung.

Saat ini, penyakit ini makin banyak diderita orang, terutama karena faktor pola makan akibat kesibukan dan lingkungan pergaulan.

Semula banyak yang meremehkan penyakit kronis ini karena gejalanya tidak separah penyakit lain. Tapi, jika sudah sampai pada tahap akut, penyakit ini dapat mengganggu aktivitas, bahkan mengakibatkan kematian.

Angka kejadian sakit maag pada masyarakat, khususnya penduduk Jakarta, cukup tinggi, mencapai 58,1%. Penelitian ini dilakukan pada 1645 responden penduduk Jakarta yang berasal dari 5 wilayah kota Jakarta.

Fakta itu menjadi bukti bahwa sakit maag sebagai salah satu masalah kesehatan yang sering membawa seseorang untuk datang ke dokter, baik pada praktek dokter umum maupun dokter spesialis penyakit dalam.

Ada beberapa tanda bahaya yang menjadi patokan bahwa sakit maag pada seorang penderita perlu dievaluasi lebih lanjut. Tanda bahaya yang harus diperhatikan antara lain apakah ada keluhan buang air besar yang hitam, keluhan muntah-muntah apalagi dengan keluhan muntah darah, berat badan turun tanpa sebab yang jelas, dan adanya lemas disertai pucat.

Selain itu, jika seseorang merasakan keluhan nyeri ulu hati tersebut pertama kali pada saat sudah berusia lebih dari 45 tahun maka sakit maag yang dialami saat ini harus dipikirkan karena adanya masalah yang serius pada saluran cernanya.

Maag digolongkan sebagai penyakit saluran cerna bagian atas, termasuk kemunculan tumor pada saluran cerna. Walaupun secara statistik adanya tumor pada saluran cerna bagian atas kemungkinannya kurang dari 1%, kita harus tetap mewaspadai adanya kemungkinan kanker lambung pada pasien dengan keluhan sakit maag tersebut. Secara umum, sakit maag yang ditemukan kelainan pada pemeriksaan lebih lanjut kita sebut sakit maag organik.

Oleh karena itu, jika seseorang yang mengeluh sakit maag disertai tanda alarm harus segera dievaluasi terutama dengan pemeriksaan endoskopi untuk memastikan apakah ada penyakit maag yang organik atau bukan, apalagi disertai dengan penurunan berat badan, keringat dingin, dan badan meriang pada malam hari. Jika gejala tersebut muncul, maka infeksi kronis atau tumor kelenjar getah bening dapat diduga sebagai penyebab kondisi tersebut.

Riwayat obat-obatan, terutama penggunaan obat rematik atau obat-obatan untuk menghilangkan rasa nyeri, terutama nyeri sendi, juga harus dicurigai sebagai penyebab dari keluhan sakit maag yang timbul.

Selain obat rematik, penggunaan obat sakit kepala yang rutin juga bisa membuat masalah di lambung dan menyebabkan kelainan organik. Obat pengencer darah yang juga sering digunakan oleh pesien dengan penyakit jantung koroner seperti asam asetil salisilat juga bisa menyebabkan masalah pada lambung.

Selain penggunaan obat-obatan tertentu, kuman Helicobacter pylori juga menjadi penyebab seseorang mengalami sakit maag tersebut. Kuman ini merupakan satu-satunya kuman yang dapat hidup di lambung dan menimbulkan masalah kesehatan.

Kelainan yang timbul akibat adanya kuman di dalam lambung ini bervariasi. Bahkan, kuman ini dapat menyebabkan tumor kelenjar bening pada lambung (maltoma lambung) atau kanker pada lambung dan baru diketahui setelah bertahun-tahun. Oleh karena itu, adanya kuman ini harus selalu dipastikan apabila seseorang mengalami masalah dengan maagnya.?

Hasil penelitian dari pertemuan tahunan Gastroentrologi di Amerika mendapatkan fakta bahwa 1 dari 5 pasien dengan sakit maag pada populasi orang Indonesia ternyata mengandung H pylori di lambungnya.

Dan, ternyata, pada beberapa suku di Indonesia, yaitu suku Batak, Bugis, dan Papua angka kejadian kuman H pylori lebih tinggi dari rata-rata kejadian H pylori pada kelompok suku lain. Informasi ini penting untuk diketahui baik oleh masyarakat maupun dokter. Karenanya, kita tetap harus selalu ingat bahwa sakit maag dengan disertai tanda alarm harus dievaluasi secara serius. Semakin dini penyakit diketahui semakin cepat dapat diobati.

Narasumber: Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp. PD-KGEH, MMB, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Penyakit Lambung dan Pencernaan RSCM/ FKUI.

 

Baca juga artikel:

Nyeri Lambung? Jangan Hanya Salahkan Maag

Kenali Gejala Masuk Angin

 

populerRelated Article