icon-category News

Waspadai Om-om Pengincar Remaja Putra di Kolam Renang Jakarta

  • 22 Mar 2018 WIB
Bagikan :

Masyarakat Jakarta dikejutkan dengan kemarahan seorang ayah mendapati anak lelakinya yang menginjak remaja menjadi incaran seorang om-om di kolam renang. Sang ayah meminta para orang tua waspada.

Cerita ini bermula saat seorang remaja pria berlatih renang di kolam renang Cilandak Town Square (Citos), Jakarta Selatan. Dia biasa latihan renang setiap hari Senin dan Rabu. Dalam tiga pekan terakhir, dia didekati dan dirayu oleh seorang pria dewasa. 

Remaja itu lalu menceritakan kejanggalan yang ia alami kepada sang ayah. Ayah remaja, Maulana, kemudian bertekad untuk mengusut kejadian yang menimpa anaknya itu. 

Rabu (14/3), Maulana memutuskan untuk mengantar anaknya berlatih renang. Sebelumnya sang anak selalu berangkat sendiri. 

Benar saja, di kolam renang Citos, Maulana melihat om-om tersebut. Maulana tak henti mengamati gerak-gerik pria yang biasa mendekati anaknya itu. Menurutnya, pelaku sempat berenang sebentar sambil terus menatap anaknya.

"Anak saya memang latihan renang di pool-nya Citos yang di belakang, Senin dan Rabu. Nah, Rabu minggu yang lalu si pelaku sudah mulai mengganggu di kamar tukar baju/mandi," cerita Maulana kepada kumparan (kumparan.com), Kamis (22/3).

Agar pengamatannya berhasil, Maulana sengaja jaga jarak dengan sang anak. 

Setelah selesai latihan, Maulana melihat anaknya pergi ke ruang bilas untuk berganti baju. Si pelaku yang saat itu sempat duduk di sebelah meja Maulana ternyata ikut bergegas menuju ruang bilas.

"Ketika anak saya masuk ke ruang salin baju mau mandi sekalian, pelaku langsung keluar dari kolam untuk ngikuti anak saya ke ruang salin," kata Maulana. 

Melihat pria tersebut mengikuti anaknya ke ruang bilas, Maulana langsung bergegas menyusul. Dia memperhatikan pelaku sempat mondar-mandir di depan kamar bilas anaknya.

Pelaku yang merasa diperhatikan gerak-geriknya oleh Maulana akhirnya memilih pergi dari kamar bilas. Sebelum pergi, dia sempat masuk ke ruang shower di sebelah anak Maulana dan kemudian keluar lagi menuju toilet. 

Pelaku diciduk

Pelaku keluar dari kamar bilas dan berjalan menuju kolam renang. Setelah sang anak selesai berbilas, Maulana menggandeng anaknya untuk bertemu sang pelaku. 

Sebelumnya, Maulana sudah mengatakan kepada para pelatih renang di sana tentang kejanggalan yang dialami anaknya. Para pelatih itu paham dan bersedia mendampingi Maulana ketika hendak menciduk si pelaku.

Maulana kemudian menggiring pelaku dan mulai menginterogasi pelaku di kamar ganti. Melihat keramaian tersebut, petugas keamanan pun datang ke lokasi interogasi.

Saat diinterogasi, pelaku yang di KTP-nya berprofesi sebagai dosen itu mengakui perbuatannya. Ia menyebutkan satu per satu apa yang telah ia lakukan kepada remaja putra itu. 

"Pelaku beberapa kali merayu-rayu anak saya, ngajak cerita, memegang tangan, juga mau memegang dada anak saya, tapi ditepis, mengajak mandi bareng. Semuanya TKP ada di ruang salin baju/kamar mandi lelaki," terang Maulana.

Semua perbuatan itu dilakukan pelaku kepada sang anak selama 3 minggu terakhir ini. Untungnya sang anak berhasil lolos dari bujuk rayu pelaku. Maulana bersyukur anaknya bisa terselamatkan.

"Mungkin kalau enggak ada saya si pelaku masih akan coba mengganggu anak saya," tutur Maulana. 

Meski berhasil menciduk sang pelaku, Maulana tak melaporkan kasus itu ke kantor polisi. Jadwal kegiatan dan jiwa sang anak menjadi pertimbangan atas keputusan Maulana itu. 

"Kasihan anak ke depannya. Terganggu semua nanti. Jadwal kegiatannya sudah penuh tiap hari. Jiwanya juga bisa terganggu," pungkas warga Jakarta Selatan itu.

Lewat Twitter, Maulana mengingatkan para orang tua untuk berhati-hati jika ada anak-anak remajanya yang suka berenang di kolam renang umum.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini