icon-category Travel

Wow, Ada Pasir Timbul di Tengah Laut Flores Timur

  • 27 Jan 2019 WIB
Bagikan :

Pasir Timbul Meko. (Foto: Dok. Kementerian Pariwisata Republik Indonesia)

Uzone.id - Bila mendengar Kabupaten Flores Timur (Flotim) di Nusa Tenggara Timur, kamu mungkin langsung berpikir tentang perayaan Semana Santa di Larantuka.

Namun, Flotim memiliki destinasi yang gak kalah indah mulai pemandangan sunset, hingga hamparan pasir timbul di tengah laut yang dekat Dusun Meko, Kecamatan Witihama, Pulau Adonara, Kabupaten Flotim.

Baca juga: Singapura Bikin Taman Niat Banget, Nih 5 Rekomendasinya

Mengutip siaran pers Kementerian Pariwisata Republik Indonesia (Kemenpar RI), warga setempat menamainya Pasir Timbul Meko, lantaran ada gundukan pasir di tengah laut seperti pulau kecil gak berpenghuni.

Luasnya gak sampai satu kilometer persegi. Pasir putih yang sedikit berwarna pink ini kontras dengan warna laut yang biru kehijauan.

alt-img
Pasir Timbul Meko. (Foto: Dok. Kementerian Pariwisata Republik Indonesia)

Pasir warna pink itu berasal dari karang yang hancur. Keindahan ini tampak sempurna dengan dipadu pulau-pulau berwarna hijau yang subur.

Gak ada ombak di pantai pasir itu, hanya riak-riak kecil yang menyapu pasir putih yang lembut. Jika air laut pasang, pulau itu akan tenggelam.

Baca juga: Kuliner Akhir Pekan: Serba Rp 19 Ribu di Stasiun Bogor

Tapi, keindahan Pasir Timbul Meko memang harus dibayar dengan perjalananan yang cukup panjang. 

Dari Pelabuhan Pelni Larantuka di Kota Larantuka, kamu perlu menyeberang ke pelabuhan Tubilota di Pulau Adonara.

alt-img
Pasir Timbul Meko. (Foto: Dok. Kementerian Pariwisata Republik Indonesia)

Kamu dapat menumpang kapal motor dengah harga Rp 5 ribu dengan waktu tempuh sekitar 10 menit. Kemudian, melintasi Pulau Adonara.

Sewa mobil jadi cara yang tepat menuju ke Meko, lantaran minimnya transportasi umum dan jauhnya perjalanan. Butuh waktu sekitar dua jam untuk sampai di Dusun Meko.

Baca juga: St. John's, Kota Paling Berwarna di Kanada

Dusun Meko dihuni oleh suku Bajo yang mata pencahariannya sebagai nelayan. Mereka hidup sehari-hari dari hasil tangkapan ikan. Dengan menggunakan sampan kecil, mereka menebar jaring untuk menangkap ikan.

Warga dusun di sana bisa mengantarkan kamu ke Pasir Timbul Meko. Kamu dapat menyewa perahu nelayan lokal dengan harga Rp 400 ribu pergi pulang.

alt-img
Warga Dusun Meko. (Foto: Dok. Kementerian Pariwisata Republik Indonesia)

Dalam perjalanan menuju pulau itu, kamu akan disuguhi pemandangan yang sangat indah.

Kamu akan melintasi Laut Meko yang airnya sangat jernih. Sepanjang jalan, kamu akan melihat terumbu karang warna-warni.

Jika menoleh ke belakang, kamu akan melihat Ile (Gunung) Boleng. Di sisi kiri dan kanan ada Bukit Sandosi dan Lembata. Sementara di depan, ada gunung api.

Baca juga: Singapore Art Week 2019, Menikmati Seni di Ruang Publik

Masih mengutip siaran pers Kemenpar, secara aksesibilitas, menuju Pasir Timbul Meko bisa melalui Kota Larantuka yang bisa dijangkau dengan dua penerbangan dari Kupang, pada pagi hari menggunakan Trans Nusa dan sore hari menggunakan Wings Air.

Lewat Maumere dengan menempuh perjalanan darat empat jam bisa menjadi alternatif perjalanan ke Larantuka. Menariknya, di Larantuka sudah ada hotel-hotel bahkan homestay.

Jadi, kapan kamu liburan ke Flores Timur untuk melihat Pasir Timbul Meko?

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini