XL Axiata Makin Cuan di Paruh Pertama 2023, Produk FMC Jadi Fokus Utama
Foto: XL Axiata/Uzone.id
Uzone.id – XL Axiata mencatat pertumbuhan solid sepanjang paruh pertama 2023. Pertumbuhan ini salah satunya didukung oleh produk Fixed Mobile Convergence (FMC) mereka, XL Satu yang diluncurkan pada tahun 2021 lalu.
Dalam acara Media Update yang digelar pada Senin (31/7), Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini mengatakan kalau kinerja mereka tumbuh signifikan selama paruh pertama ini.“XL Axiata kembali berhasil mencatat kinerja yang solid, tumbuh double digit untuk Semester 1 2023. Hal ini merupakan hasil dari upaya maksimal kami di semua aspek bisnis untuk merebut pasar. Pertumbuhan double digit kami raih pada Pendapatan, EBITDA, dan NPAT,” ujar Dian.
FMC menjadi salah satu produk yang mendorong peningkatan cuan dari operator dengan kelir berwarna biru tersebut. Hingga paruh pertama 2023 ini, XL Satu mencatat penetrasi sebesar 56 persen atau meningkat sekitar 12 persen dari kuartal pertama.
Penetrasi layanan ini salah satunya berasal dari pelanggan XL Home yang beralih menjadi pelanggan XL Satu. Dian menambahkan, kalau layanan FMC mereka sangat tinggi jika dibandingkan dengan produk yang sama di operator lain.
“Penetrasi konvergensi saat ini mencapai 56 persen, level ini jika dibandingkan dengan operator lain bisa dibilang sangat tinggi,” ujar Dian.
Berkat kinerja XL Axiata dalam memperkuat produk FMC, perusahaan pun mencatat total pendapatan sebesar Rp15,78 triliun atau 12 persen lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu (YoY), dimana pendapatan data dan layanan digital mencapai Rp14,41 triliun atau sekitar 91 persen dari total pendapatan.
Lalu, apa sih strategi XL Axiata untuk bisnis FMC mereka selama kuartal pertama ini? Dan bagaimana ke depannya?
Selama paruh pertama tahun ini, XL Axiata terus mendorong bisnis FMC mereka di semua area, termasuk produk, infrastruktur jaringan dan IT dan manajemen.
Ke depannya, XL Axiata juga akan terus memperkuat fondasi sebagai penyedia layanan FMC yang diklaim terbesar di Indonesia.
“Bukan hanya pada produk yang sudah convergence, namun juga pada sisi organisasi, jaringan, IT, hingga distribusi. Jadi hingga saat ini, XL Axiata masih yang terdepan untuk layanan FMC,” tambah Dian.
Penguatan fondasi dalam bisnis ini diimplementasikan melalui pembentukan Serve Co dan Fiber Co. Tugas Serve Co dijalankan oleh XL Axiata yang akan menangani semua layanan FMC dan FBB.
Selanjutnya, Link Net akan menjadi Fiber Co yang bertugas untuk menyediakan jaringan fiber sebagai penopang kedua layanan tersebut. Kolaborasi keduanya yang makin kuat menargetkan perluasan cakupan layanan hingga 8 juta homepass dalam 5 tahun ke depan.
Tak hanya untuk konsumen, XL Axiata juga mengembangkan produk mereka ke segmen korporat dan usaha kecil menengah (UKM) dimana pengembangan layanan FMC ini akan dipadukan dengan kebutuhan layanan Information and Communication Technology (ICT), Internet of Things (IoT), dan Big Data.
Tak hanya pertumbuhan di produk FMC, XL Axiata pun mencatat pertumbuhan pelanggan yang saat ini mencapai 58 juta pelanggan dengan average revenue per user (ARPU) yang meningkat dari Rp38 ribu menjadi Rp42 ribu.
Strategi digitalisasi XL Axiata terhadap pelanggannya juga ikut bertumbuh dimana pengguna aplikasi MyXL dan AXISNet saat ini memiliki pelanggan aktif 27 juta dengan pertumbuhan monthly active user (MAU) telah mencapai 77 persen sejak Desember 2021.