Home
/
Automotive

Yamaha Mulai Bangkit di MotoGP?

Yamaha Mulai Bangkit di MotoGP?

Fabio Quartararo Yamaha MotoGP (Dok: Istimewa)

Brian Priambudi31 December 2024
Bagikan :
Uzone.id - Performa Yamaha yang kurang baik di beberapa tahun terakhir, membuat juara dunia MotoGP 2021 Fabio Quartararo sulit bersaing di garis depan. Kabar baiknya Yamaha mengaku sudah melihat secercah cahaya harapan di MotoGP. 

Jika dilihat, usai menjadi Juara Dunia MotoGP 2021, Fabio Quartararo terus mengalami penurunan performa. Quartararo hanya berhasil menduduki posisi ke-10 di 2023 dan di 2024 hanya berada di ke-13 pada klasemen akhir. 

Tahun 2022 menjadi terakhir kalinya pembalap asal Prancis itu tampil kompetitif yang akhirnya dikalahkan oleh Francesco Bagnaia. 

Dengan minimnya pencapaian Yamaha, tim balap pun mendapatkan jatah hak konsesi penuh pada 2024. Hal ini dimanfaatkan Yamaha untuk meningkatkan M1 mereka agar tidak semakin tertinggal dengan pabrikan Eropa, terutama Ducati. 

Fabio Quartararo dan Alex Rins Yamaha (Dok: Istimewa)
Preview
Fabio Quartararo dan Alex Rins Yamaha (Dok: Istimewa)

Fabio Quartararo dan Alex Rins yang menjadi pembalap Yamaha di 2024 ini turut serta dalam memperbaiki performa motor. Keduanya banyak melakukan uji coba di akhir pekan seperti mencoba sasis dan mesin baru hingga penyesuaian aerodinamika. 

Jika bagi sebagian penggemar MotoGP melihat performa Yamaha semakin buruk, namun hal ini berbeda bagi Direktur Tim Yamaha Massimo Meregalli. Menurutnya saat ini Yamaha sudah mengalami kemajuan yang bisa dilihat dari hasil balap. 



"Setelah Aragon, kami melihat hasil pertama dari pekerjaan kami. Itu penting, karena jika Anda bekerja keras dan tidak melihat hasil apa pun, itu menjadi lebih sulit. Dari Aragon kami melihat cahaya di ujung terowongan dan kami dapat mempertahankan level yang meningkat," ujar Meregalli seperti dikutip dari Speedweek

Meregalli menyebutkan, tim insinyur aerodinamika Yamaha sudah bekerja maksimal dan pembalap pun mulai memahami aerodinamika baru bekerja serta keuntungan apa yang didapatkan dari pengembangan tersebut. 



"Para insinyur aerodinamika telah bekerja dengan sangat baik dan keras dan para pengemudi telah mulai memahami bagaimana aerodinamika baru bekerja dan keuntungan apa yang mereka miliki darinya," jelasnya. 

Hal ini bisa dilihat dari sesi kualifikasi 2 di paruh kedua musim ini. Kemudian di balapan utama, Quartararo juga mampu mencapai beberapa hasil di peringkat 10 besar. 

"Fabio berusaha keras untuk itu dan dia mencoba beradaptasi," ungkap Meregalli. 

Sementara itu, Meregalli mengakui kesulitan justru masih dirasakan oleh Alex Rins. Di musim debutnya bersama Yamaha, mantan pembalap Suzuki itu mengalami cedera. Namun Alex Rins juga menunjukkan prestasinya dengan kemampuan berada di 10 besar pada seri Aragon dan Sepang. 

"Ketika dia (Rins) datang kepada kami, dia tidak 100 persen, dia mengalami pasang surut. Kemudian dia mengalami kecelakaan lain di Assen, di mana pergelangan tangannya patah. Bagi saya, dia tidak pernah ada dalam kondisi untuk memberikan 100 persen, bahkan jika dia selalu mencoba," sebutnya. 

"Di akhir musim, dia menjadi lebih baik dan lebih baik. Ini sangat penting bagi kami, karena (balapan) sendirian dan berjuang dengan semua orang lain yang memiliki lebih banyak pembalap di trek adalah kerugian besar," lanjutnya. 

"Jika Alex dalam kondisi yang baik, kami memiliki dua pembalap yang dengannya kami dapat mengevaluasi informasi. Ini sangat penting untuk tahun depan, ketika kami akan bersaing dengan empat pembalap - ini akan memberi kami keuntungan besar," tambahnya lagi.

populerRelated Article