Yogyakarta Siapkan Paket Wisata Hadapi 'Low Season '
Puncak kunjungan wisatawan di Kota Yogyakarta terjadi pada Desember 2016 lalu. Usai tahun baru 2017, kunjungan wisatawan akan menurun (low season) dan baru naik lagi pada libur lebaran tahun ini.
"Setelah tahun baru kunjungan wisatawan memang sepi. Ini masa low season buat hotel dan restoran serta pelaku usaha wisata," ujar Ketua BPD Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DI Yogyakarta (DIY), Istidjab Danunagoro, Jumat (6/1).
Untuk menghadapi masa sepi wisatawan ini, PHRI menggandeng Asossosiasi Travel Agent Indonesia (ASITA) DIY. Bersama ASITA, PHRI dan pelaku wisata di DIY menawarkan paket wisata murah selama Januari-Februari 2017 ini.
"Kita namakan paket wisata Yogya Heboh. Kita mencoba menyasar pasar baru dengan paket-paket wisata murah," ujarnya.
Melalui paket heboh ini pihak hotel, tiket pesawat maupun kereta diberikan harga murah. Begitupula dengan biaya tur juga mendapat diskon yang cukup banyak.
Pasar baru yang dibidik pelaku wisata Yogya ini adalah keluarga atau perusahaan yang memiliki budget terbatas untuk traveling. "Kita kasih paket murah bekerja sama dengan banyak pihak, baik maskapai, hotel, restoran dan juga travel agent," katanya.
Dengan paket murah ini pihaknya berharap okupansi hotel dan restoran selama Januari-Februari sedikit terangkat.
Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta Yetty Martanti mengatakan, kunjungan wisatawan pada awal tahun setelah tahun baru memang mengalami penurunan. "Ini memang terus terjadi setiap tahun, setelah puncak Desember kemudian menurun," ujarnya.
Meski begitu kata dia, lonjakan kunjungan wisatawan ke Kota Yogyakarta pada akhir 2016 lalu cukup signifikan. Bahkan target kunjungan wisatawan ke Kota Yogyakarta 2016 terlampaui dengan baik. "Kunjungan wisatawan naik signifikan, namun datanya berapa masih kita hitung ulang," ujarnya.
Hal senada diungkapkan Kasubag Program Dinas Periwisata DI Yogyakarta Jo Charles. Menurutnya, jumlah wisatawan nusantara selama 2016 tercatat 3,8 juta orang naik sihgnifikan dari 2015 yang janya 2,6 juta orang.
"Obyek wisata yang banyak diminati adalah wisata alam di Gunungkidul, Bantul, Sleman dan Kulonprogo meskipun mereka banyak menginap di Yogyakarta," katanya.