Sponsored
Home
/
Gadget

Review Vivo V30 Pro: Kamera Zeiss Emang Mengesankan!

Review Vivo V30 Pro: Kamera Zeiss Emang Mengesankan!
Preview
Muhammad Faisal Hadi Putra18 April 2024
Bagikan :

Uzone.id - Versi Pro di V Series-nya Vivo muncul lagi di pasaran Indonesia lewat Vivo V30 Pro. Kamera tetap jadi fitur utama yang ditonjolkan, tapi kini jauh lebih spesial berkat campur tangan produsen lensa optik terkemuka asal Jerman, Zeiss.

Ya, Vivo V30 Pro jadi smartphone V Series pertama dari Vivo yang mengusung kamera dengan dukungan Zeiss. Selama ini, hasil kolaborasi Vivo-Zeiss hanya hadir pada seri flagship saja.

Tim Uzone.id sudah puas pakai Vivo V30 Pro selama beberapa minggu untuk keperluan review, berikut ini ulasan lengkap kami, termasuk membahas kelebihan dan kekurangan dari ponsel ini. 

Desain baru yang lebih berkelas

Preview

Kami sudah terkesima dengan desain Vivo V29 5G, review positif pun kami berikan pada smartphone tersebut. Kini, Vivo V30 Pro juga memberi kesan yang sama. 

Kami suka desain baru yang diusung ponsel ini. Desainnya mewah, berani terlihat beda, lebih segar saja kelihatannya. 

Dibanding seri sebelumnya, perbedaan paling kentara terlihat pada bentuk kameranya. Pada seri sebelumnya, susunan kamera, Aura Light, dan LED flash disatukan pada sebuah bingkai berbentuk persegi panjang, pada V30 Pro desain tersebut dirombak habis-habisan.

Sekarang, modul kameranya berbentuk kotak yang memuat tiga lensa kamera. Ada logo ‘Zeiss’ yang menegaskan upgrade signifikan pada konfigurasi kamera Vivo V30 Pro.

Preview

Ya, Vivo V30 Pro jadi V Series pertama yang mengusung kamera dengan dukungan Zeiss. Selama ini, hasil kolaborasi Vivo-Zeiss hanya bisa dirasakan pada seri flagship saja.

Tepat di bawahnya, ada Aura Light dengan ukuran yang jauh lebih besar dari sebelumnya. Vivo menyebutnya ‘All New Aura Light Portrait’, lengkap juga dengan LED flash di sudut kiri atasnya.

Vivo V30 Pro tersedia dalam dua opsi warna, Hijau Khatulistiwa dan Hitam Vulkanik. Kebetulan, unit Vivo V30 Pro yang kami review dilapisi warna hijau bertekstur matte halus dengan efek gradasi warna

Warna hijaunya berkelas, bebas jejak sidik jari pula. Plus, layar dan bodi belakang yang dibuat melengkung, bikin ponsel ini nyaman dalam genggaman.

Preview

Bodinya tipis dan ringan, tapi masih terasa solidnya. Bodi Vivo V30 Pro setebal 7,5 mm dengan bobot 188 gram saja.

Kurangnya, layar ponsel ini cuma dilapisi Schott Alpha yang rilis tiga tahun lalu. Sementara bodi belakangnya, tak jelas apakah Vivo memberi lapisan pelindung atau tidak. 

Kemudian, ponsel ini hanya mengantongi rating IP54 saja yang berarti hanya tahan percikan air dan debu. Disayangkan, harga Rp8,9 jutaan belum mendapatkan rating IP68 atau IP68 tahan air dan debu.

Layar melengkungnya bagus, tapi…

Preview

Vivo V30 Pro suguhkan visual yang bikin terpukau. Layarnya besar, bezel-less, beresolusi tinggi, dan mendukung refresh rate yang cepat. 

Layarnya AMOLED seluas 6,78 inci dengan resolusi 1260 x 2800 piksel. Kedalaman warnanya sudah 10-bit, intensitas cahaya mencapai 2.800 nits, serta mendukung refresh rate 120Hz. 

Ada beberapa plus minus. Minusnya, panel AMOLED Vivo V30 Pro belum mendukung refresh rate adaptif. Hanya ada tiga opsi, Smart Switch, 60Hz dan 120Hz. 

Fungsinya kurang lebih sama, dimana Smart Switch akan memaksimalkan kecepatan refresh pada aplikasi yang mendukung, dan menurunkan kecepatannya pada kondisi idle.

Preview

Untuk kelebihannya, layar Vivo V30 Pro sudah mendukung HDR10+ dan Widevine L1 DRM. Itu artinya, kalian bisa nonton konten HDR dari YouTube, Netflix, atau Amazon Prime di layar smartphone ini.

Intensitas cahaya yang tinggi membuat konten yang ditampilkan tetap terlihat maksimal di lingkungan outdoor dengan kondisi cahaya matahari yang terik. 

Funtouch OS 14 banyak bloatware 

Preview

Vivo V30 Pro sudah menjalankan sistem operasi Funtouch OS 14 berbasis Android 14. UI-nya lumayan mirip dengan seri sebelumnya, hanya saja OS ini lebih terasa sat set dengan banyak personalisasi fungsi yang bisa diatur penggunaan.

Tersedia tiga opsi untuk mengatur Wallpaper, yakni Kinetic, Static, dan Live. Konsep Kinetic dan Live Wallpaper konsepnya kurang lebih sama. Kinetic menampilkan wallpaper bunga yang akan bergerak mengikuti target langkah pengguna yang sudah ditentukan, sementara Live menampilkan animasi wallpaper yang interaktif. 

Tersedia juga beberapa tema bawaan yang bisa diset pengguna. Kalau kurang cukup, tekan saja Download More untuk masuk ke Theme Store dari Vivo. Pilihan Always on Display di Funtouch OS 14 juga beragam. Kalian pun dapat dengan bebas menyesuaikan warna UI smartphone, bisa dipilih sendiri atau dibuat pas dengan wallpaper yang sudah diset sebelumnya.

Preview

Funtouch OS 14 juga bebas dari iklan. Sayangnya, OS ini masih banyak bloatware yang sudah terpasang dan akan terinstall secara otomatis jika smartphone terhubung ke jaringan WiFI. 

Bloatware kebanyakan berupa game kasual, permainan yang bahkan belum pernah kami mainkan sebelumnya, seperti Block Blast!, Buble Boxes Match 3D, dan sebagainya.

Bicara jaminan update, Vivo memberikan dua update OS pada V30 Pro, sehingga harusnya smartphone ini masih mendapatkan update sampai Android 16. Sementara untuk patch keamanan, Vivo berjanji akan rutin memberikan pembaruan hingga tiga tahun ke depan.

Prosesor gak berubah sejak V27 Pro

Preview

Dapur pacu Vivo V30 Pro gak banyak berubah dibanding seri sebelumnya. Meski versi Pro dari V Series baru lagi masuk ke Indonesia, namun Vivo V30 Pro ditenagai prosesor lawas yang bertahan dua generasi.

Smartphone ini ditopang MediaTek Dimensity 8200, chipset yang dipakai oleh V27 Pro dan V29 Pro. 

Prosesor ini sebenarnya tergolong system ok chip (SoC) yang kencang. Arsitekturnya 4nm dengan clock-speed 3.3 GHz pada prime-core Cortez A78, kemudian 3.0 GHz pada 3x performance-core Cortex A78, dan 4x efficiency-core Cortex A55 dengan kecepatan 2.0 GHz.

Unit Vivo V30 Pro yang kami review memiliki RAM LPDDR5 12 GB yang bisa di-upgrade oleh Extended RAM sampai 12 GB dan memori penyimpanan UFS 3.1 sebesar 512 GB. Gak ada slot microSD, tapi ruang penyimpanannya sudah lebih dari cukup. 

Berikut hasil benchmarking yang kami lakukan:

  • AnTuTu v10: 978.889 poin
  • 3DMark Wild Life Stress Test: 6.697 poin (best loop) dan 4.268 poin (lowest loop)
  • PCMark Work 3.0: 12.074 poin.

Skor AnTuTu yang diraihnya impresif, namun biasa saja buat kami. Hal ini karena tak ada peningkatan signifikan dibandingkan seri sebelumnya.

Preview

Performanya tertinggi cukup jauh dari ponsel dengan prosesor MediaTek Dimensity 8300 yang sempat kami review. Namun dibandingkan Snapdragon 7 Gen 3 terbaru, kemampuannya masih di atas rata-rata. 

Yang jadi catatan, kinerja CPU dan GPU Mali-G610 MC6 pada chipset ini yang cenderung kurang stabil. Terlihat dari PCMark, rerata performa yang diberikan berada di kisaran 40-60 persen yang rak konstan di setiap simulasi yang dilalui.

Preview

Demikian pula pada 3DMark Wild Life Stress Test. 20 kali simulasi yang dilakukan menunjukkan stabilitas GPU MediaTek Dimensity 8200 yang cuma 63,7 persen, meski raihan frame rate-nya tembus 49 FPS. 

Preview

Buat game sebenarnya tak ada kendala. Game AAA di Android seperti PUBG Mobile, COD Mobile, dan Genshin Impact, bisa ditangani dengan lancar pada frame rate rata-rata di atas 50 FPS.

Vivo V30 Pro ditopang baterai dengan kapasitas 5.000 mAh yang didukung 80W FlashCharge. Adaptor charger 80W pun tersedia dalam paket pembelian, tapi dari pengujian kami, adaptor ini tak bisa mengisi daya laptop yang mendukung power delivery.

Bicara daya tahannya, Vivo V30 Pro dapat bertahan selama lebih dari 15 jam untuk pemakaian normal. Sedangkan untuk gaming, smartphone ini dapat dipakai ngegame selama 9 jam lebih tanpa henti hingga baterainya benar-benar habis.

Preview

Adapun untuk kecepatan charging, butuh waktu 55 menit untuk mengisi daya dari 1 persen sampai penuh dengan 80W FlashCharge. Disayangkan, meski harganya Rp8,9 jutaan, Vivo tak menyertakan wireless charging pada Vivo V30 Pro.

Preview

Kamera Zeiss yang impresif!

Preview

Vivo V30 Pro punya tiga kamera belakang dan satu kamera depan. Seluruhnya menggunakan sensor 50 MP dan didukung oleh teknologi pencitraan dari perusahaan optik asal Jerman, Zeiss.

Di belakang, kamera utamanya menggunakan sensor Sony IMX920 dengan bukaan lensa f/1.9 dan focal length setara lensa 23mm. Kamera ini didukung optical image stabilization (OIS) dan phase detection autofocus (PDAF). 

Kemudian kamera ultrawide dengan sensor Samsung JN1 dengan focal length setara 15mm. Kamera ini sudah dukung autofocus, jadi dimungkinkan menangkap gambar makro atau dari jarak yang dekat.

Lalu, kamera telephoto bersensor Sony IMX816 dengan focal length setara 50mm dan bukaan lensa f/1.85 yang sensitif terhadap cahaya. Kamera ini sanggup melakukan perbesaran gambar secara optik sampai dua kali, tapi tidak didukung OIS.

Di depan, kamera selfienya pakai sensor Samsung JN1 dan sudah mendukung autofocus, fitur yang mewah untuk kamera depan. 

Vivo V30 Pro menjadi V Series pertama yang dapat teknologi kamera dari Zeiss. Sebelumnya, kolaborasi Vivo-Zeiss hanya tersedia pada smartphone flagship Vivo X Series saja.

Akan tetapi, kolaborasi ini berbeda dengan X Series yang mencakup dukungan software dan hardware dalam hal ini lensa. Campur tangan Zeiss hanya bisa dirasakan pada software kamera Vivo V30 Pro, tepatnya pada tone warna dan filter saat memotret foto bokeh.

Preview

Vivo menyematkan tiga profil warna pada kamera V30 Pro, yakni Vivid, Textured, dan Natural yang dirancang oleh Zeiss langsung. Sementara pada mode Portrait, tersedia enam pilihan gaya bokeh yang terinspirasi dari lensa Zeiss, yakni Biotar, Sonnar, Planar, Distagon, Cine-flare, dan Cinematic.

Sesuai namanya, mode Natural dari Zeiss menghasilkan gambar dengan warna yang lebih alami. Gak ada efek over saturated pada warna-warna yang cenderung terang, semisal merah, hijau, maupun biru, yang biasanya terjadi pada sejumlah smartphone Android saat ini.

Warnanya konsisten, tajam, detailnya pun bagus. Kontrasnya juga seimbang, intinya minim edit bagi kalian yang ingin langsung membagikan hasil jepretan kamera ke media sosial. 

Mode Portrait jadi salah satu kelebihan kamera Vivo V30 Pro. Bikin nagih motret orang pakai mode satu ini, terlebih banyaknya filter bokeh khas lensa Zeiss yang bisa dipilih.

Mode-mode ini gak sebatas gimmick belakang. Kemampuan foto portrait di Vivo V30 Pro memang patut diacungi jempol, dimana subjek tetap dibuat fokus tanpa ada bocor sana-sini di latar belakangnya. Efek buramnya luar biasa, dipadukan oleh variasi warna yang dihasilkan Aura Light yang bikin foto terlihat lebih dramatis lagi.

Kamera ultrawide-nya juga mengesankan. Ditambah, kamera ini sudah autofocus, memungkinkan kami menangkap foto makro dari jarak yang sangat dekat. Dari warna hingga detailnya, keren!

Kamera selfie dengan resolusi tinggi, plus didukung autofocus juga, menjadi satu dari banyak kelebihan kamera Vivo V30 Pro. Kalau hasilnya jangan ditanya, cakep, warnanya alami, detailnya juga mengesankan. 

Walau tak dilengkapi LED flash di depan, selfie di kondisi cahaya yang kurang hasilnya cukup oke, meski ada beberapa spot noise yang bikin kualitasnya berkurang.

Hasil kamera Vivo V30 Pro

Kesimpulan

Preview

Bila bicara harga, Vivo V30 Pro bukanlah smartphone Android yang dibanderol murah. Harganya Rp8,9 jutaan, berada di tengah-tengah antara smartphone kelas menengah dan flagship yang harganya belasan juta Rupiah.

Jelas, harus ada diferensiasi dan kelebihan yang ditawarkan Vivo V30 Pro dibanding ponsel mid-range, dimana fitur tersebut harus sama bagusnya dengan smartphone flagship. Banyak kelebihan dari Vivo V30 Pro yang kami rasakan selama review ponsel ini.

Smartphone yang ergonomis, desainnya mewah dengan warna yang berkelas, layar berkualitas tinggi, performa jempolan dengan baterai tahan lama, hingga kamera mumpuni berkat dukungan langsung dari Zeiss.

Kalau desain, smartphone menengah pun sekarang mengusung desain yang ciamik, sudah banyak lah yang mengadopsi konsep layar melengkung. Makanya, diferensiasi yang ditawarkan Vivo V30 Pro menurut versi kami adalah performa yang andal, kemampuan baterai yang kempolan, dan kualitas kamera yang impresif.

Dimensity 8200 memang sudah dipakai tiga generasi (termasuk V30 Pro), tapi kemampuannya masih bisa diperhitungkan di tahun ini. Kinerjanya tinggi, main game pun asyik tanpa ngelag, meski kurang stabil jika diberikan beban kerja yang tinggi selama berkali-kali.

Baterainya pun awet dengan ketahanan belasan jam, terlebih kebolehan 80W FlashCharge yang bisa mengisi baterai dalam waktu yang singkat.

Apresiasi tinggi kami berikan untuk kamera Vivo V30 Pro. Kualitasnya gak kaleng-kaleng kendati dukungan Zeiss sebatas pada software saja. 

Dan secara overall, kami puas dengan Vivo V30 Pro. Worth it membelinya bila kalian butuh ponsel all-rounder dengan kualitas kamera mumpuni ala ponsel flagship.

populerRelated Article