Sponsored
Home
/
Gadget

Review Vivo V29 5G: Saat Kami Terpesona di Pandangan Pertama

Review Vivo V29 5G: Saat Kami Terpesona di Pandangan Pertama
Preview
Muhammad Faisal Hadi Putra20 September 2023
Bagikan :

Uzone.id - Vivo X90 Series memang tak hadir di Indonesia, tapi Vivo kasih opsi lebih murah dengan kualitas kamera yang tak kalah, yakni Vivo V29 5G. V Series kali ini gak cuma jagoan buat selfie saja, kemampuan kamera belakangnya kian ditingkatkan, terlebih untuk urusan mengambil foto portrait.

Vivo V29 5G jadi jagoan baru Vivo untuk bersaing di segmen smartphone mid-end Indonesia. Vivo V29 5G memiliki sejumlah kelebihan, meskipun banderol harga yang ditawarkan masih sama dengan versi sebelumnya.

Di Indonesia, Vivo V29 5G dihargai Rp5.999.000 untuk varian RAM 8 GB dan penyimpanan 256 GB. Dan untuk kali pertama, ada model dengan RAM 12 GB serta penyimpanan internal 512 GB yang dipasarkan di harga Rp6.999.000.

Tim Uzone.id sendiri telah menggunakan Vivo V29 5G dengan varian 8/256 GB selama kurang lebih semingguan. Makin spesialnya, kami menggunakan warna terbaru yang jadi hero color dari Vivo V29 5G, yakni Velvet Red.

Berikut review lengkap Vivo V29 5G berdasarkan pengalaman kami menggunakannya sebagai daily driver. 

Warnanya bikin terpesona

Preview

Secara konsep desain, sebenarnya Vivo V29 5G punya bentuk yang mirip dengan Vivo V27 5G. Tingginya hampir sama, meski Vivo V29 5G sedikit lebih tebal dan berat dari generasi sebelumnya.

Untuk diketahui, Vivo V29 5G punya bodi dengan ketebalan 7,5 mm dengan berat 186 gram. Selisih sedikit dari Vivo V27 5G dengan tebal 7,4 mm dan berat 180 gram.

Kendati demikian, Vivo V29 5G bisa dibilang sebagai smartphone dengan form factor yang ringkas. Meski mengusung layar 6,78 inci yang panjang dan luas, tapi ponsel ini masih nyaman-nyaman saja untuk dibawa kemanapun.

Vivo V29 5G di Indonesia punya tiga opsi warna, yakni Peak Blue, Noble Black, dan Velvet Red. Tapi, dari seluruh warna yang ada, Velvet Red menjadi varian warna yang membuat kami terpikat.

Preview

Warna ini terlihat mempesona, enak dipandang, lebih elegan pula dibanding ponsel lain di kelasnya. Velvet Red menampilkan kelir merah marun yang kelihatan premium baik pada bagian belakang maupun bingkai bodinya.

Warnanya akan berubah-ubah saat terkena pantulan cahaya dari sudut-sudut tertentu. Kilauan tersebut berasal dari tekstur matte yang diterapkan Vivo pada bodi belakang Vivo V29 5G.

Gak hanya memperlihatkan efek perubahan warna saja, tekstur ini juga membuat bodi belakang ponsel tak mudah kotor akibat sidik jari yang menempel. Secara overall, pewarnaan yang baru ini memberikan kesan mewah secara keseluruhan untuk Vivo V29 5G.

Profil bodi tipis, tapi belum IP68

Preview

Vivo merancang bodi V29 5G agar memiliki form factor yang tipis, sehingga memudahkannya untuk dibawa kemanapun, termasuk digenggam menggunakan satu tangan. Tipisnya  bodi ponsel ini lantaran penerapan lengkungan pada layar dan panel belakangnya. 

Bukan cuma itu, meski layarnya seluas 6,78 inci, bobot ponsel ini ternyata gak lebih dari 190 gram. 

Bayangkan, layar 6,78 inci hanya berbobot 186 gram saja, yang bahkan jauh lebih ringan dari ponsel Rp5 jutaan lain dengan ukuran layar lebih kecil, seperti Samsung Galaxy A54 (202 gram, 6,4 inci), Xiaomi 12T (202 gram, 6,67 inci), sampai Tecno Camon 20 Premier (202,5 gram, 6,67 inci).

Preview

Cuma, entah kenapa Vivo Indonesia memberikan pembeda dibanding Vivo V29 5G yang ada secara global. Untuk diketahui, di luar sana, Vivo V29 5G sudah mengantongi rating IP68, sementara di Indonesia cuma IP54 tahan percikan air dan debu saja.

Sebuah peningkatan memang dibanding generasi sebelumnya, tapi kenapa gak sekalian saja memberikan proteksi air dan debu yang lebih mantap untuk market Indonesia?

Layar memukau, audio belum stereo

Preview

Layar umumnya jadi bagian yang jarang ditingkatkan kualitasnya oleh vendor-vendor smartphone ketika merilis model smartphone terbaru. Kebanyakan ya jenis prosesor dan konfigurasi kamera, daripada meningkatkan resolusi atau kualitas layar secara keseluruhan.

Makanya, perubahan pada layar Vivo V29 5G agak tak terduga buat kami. Diagonal layarnya masih sama seperti Vivo V27 5G, begitu juga dengan desainnya yang dibikin melengkung di tepian kiri dan kanannya.

Ukurannya sendiri seluas 6,78 inci, tapi resolusinya bukan lagi Full HD+. Resolusi layar Vivo V29 5G mencapai 1.260 x 2.800 piksel dengan kerapatan piksel 453 ppi yang membuatnya lebih tajam dengan detail lebih baik.

Refresh rate layarnya sudah 120Hz dan sudah mengantongi sertifikat HDR10+ dan Widevine L1 DRM juga. Dengan demikian, pengguna bisa nonton YouTube di resolusi tertinggi dengan mode HDR yang aktif, atau nonton film dan series di Netflix pada resolusi yang memuaskan mata.

Preview

Pakai ponsel ini di luar ruangan bukan jadi masalah, karena intensitas cahayanya yang mencapai 1.000 nits. Kecerahan layarnya tentu bisa diatur, berkat fitur Adaptive Brightness pun, layar dapat menyesuaikan tingkat kecerahannya tergantung kondisi cahaya di sekitar pengguna.

Oiya, layar Vivo V29 5G juga sudah mendukung in-display fingerprint. Fitur ini dapat dengan baik dan responsif mengenali sidik jari kami untuk membuka kunci layar.

Hanya saja, kualitas layarnya yang memukau tak dibarengi mutu audio yang berkelas. Sangat disayangkan, smartphone harga Rp5,9 jutaan masih membawa speaker mono. Keluaran audionya cuma pada grill di bagian bawah, dan Vivo tak menjadikan earpiece sebagai speaker sekunder atau tambahan.

Funtouch, salah satu OS terfavorit

Preview

Funtouch OS buatan Vivo semakin bagus di setiap iterasinya. Dengan Funtouch OS 13 berbasis Android 13 di Vivo V29 5G, sistem operasi ini jadi salah satu OS yang paling kami sukai.

OS ini smooth, minim bloatware dan bebas iklan. Peralihan antar aplikasi berjalan dengan lancar, ditambah dengan pergerakan animasinya yang begitu mulus. Kami tau, hal ini juga berkaitan dengan dapur pacu pada Vivo V29 5G, tapi hal ini memberikan experience yang lebih baik buat kami sebagai pengguna.

Se-simple App Drawer misalnya. Funtouch OS 13 memberikan UI yang clean dengan pengkategorian aplikasi berdasarkan huruf awal aplikasi tersebut. Terdapat juga kolom pencarian aplikasi, jika kalian malas scrolling untuk mencari software yang ingin dibuka.

Di App Drawer pula, pengguna dapat melihat ragam Widget untuk ditempelkan di layar utama ponsel. Pilihan Widget-nya beragam, baik dari aplikasi bawaan Vivo, Google, maupun aplikasi pihak ketiga.

Tampilan Recent Apps juga dibuat agar pengguna dapat mengatur gayanya sesuai keinginan. Ada dua opsi format, karosel standar atau tampilan aplikasi yang dibuat horizontal, tinggal tekan tombol di bawah untuk menyesuaikannya.

Preview

Di Funtouch OS 13, ada pengaturan khusus untuk menyetel efek animasi pada fitur-fitur yang diaktifkan. Misalnya, animasi ketika in-display fingerprint bekerja, animasi saat ngecas, animasi ketika ponsel terhubung ke PC lewat kabel USB-C, saat ponsel mati atau menyala, transisi layar utama, dan sebagainya.

Untuk personalisasi UI, lengkap juga, mulai dari wallpaper, tema, warna UI, Lock Screen, dan lain sebagainya.

Buat sistem keamanannya, tentu sudah sesuai standar Android 13, seperti adanya Privacy Dashboard, Permission Manager, bahkan sampai enkripsi aplikasi.

Kenapa masih Snapdragon 778G, sih?

Preview

Memang gak tahu diri kalau menginginkan smartphone sempurna di rentang harga Rp5 jutaan. Tapi kenapa harus dapur pacu yang ‘dikorbankan’, sih?

Vivo V29 5G sebenarnya ditenagai prosesor yang sudah bagus, Snapdragon 778G. Tapi system on chip (SoC) ini keluaran jadul, tepatnya pada tahun 2021 atau dua tahun yang lalu.

Padahal, ada banyak varian Snapdragon 7 Series keluaran Qualcomm yang terbaru sekarang, salah satunya Snapdragon 7+ Gen 2. Chipset ini juga sudah digunakan pada Poco F5, yang dibanderol dengan harga lebih murah dari Vivo V29 5G.

Sementara di versi sebelumnya, Vivo menggunakan Dimensity 7200 dari MediaTek yang terbilang chipset keluaran terbaru. Kinerjanya juga mirip-mirip, kalau buat kami malah mending MediaTek Dimensity 7200.

Mengenal Snapdragon 778G, chipset ini terdiri dari 1-core Cortex A78 dengan kecepatan 2,4 GHz, 3-core Cortex A78 pada kecepatan 2,2 GHz, dan 4-core Cortex A55 dengan clock-speed 1,9 GHz. 

Apakah ini upgrade dari Vivo V27 5G yang menggunakan Dimensity 7200 keluaran MediaTek? Ya seperti yang kami bilang, kinerjanya kurang lebih sama. 

Kalau soal kekinian prosesor, jelas Dimensity 7200 lebih baru. Prosesor ini juga punya performance core yang lebih bertenaga (2,8 GHz). Tapi, Snapdragon 778G sebenarnya memiliki lebih banyak core yang lebih cepat, meski clock-speed sedikit lebih rendah.

Dari pengujian kami di AnTuTu Benchmark, Vivo V29 5G yang kami review mencatatkan skor 621.119 poin. Skornya malah sedikit lebih rendah dari Vivo V27 5G yang sebelumnya kami pernah review.

Preview

Diuji di PCMark pun, skornya jauh lebih rendah dan lebih tidak stabil ketimbang seri sebelumnya. Di PCMark, Vivo V29 5G mencatatkan nilai 8.711 poin, beda 3.436 poin dari Vivo V27 5G.

Preview

Terlihat dari grafik, performanya cenderung tidak stabil, dimana simulasi PCMark dijalankan pada rata-rata 50 persen dari keseluruhan kinerja.

Bagaimana dengan kemampuan GPU-nya? Diuji dengan Wild Life Stress test, lagi-lagi skor benchmark-nya jauh berada di bawah Vivo V27 5G dengan Dimensity 7200.

Ponsel ini meraih skor terbaik pada 2.468 poin dengan rerate frame rate dari 11 sampai 18 FPS, dua kali di bawah Vivo V27 5G yang sudah kami tes sebelumnya. Tapi, stabilitas performanya sangat tinggi mencapai 99,4 persen. 

Preview

Pertanyaan selanjutnya, bagaimana dengan kemampuan gaming-nya? Tenang, Snapdragon 778G termasuk prosesor yang masih mumpuni saat ini, sehingga beberapa game populer dengan grafis tinggi bisa dimainkan dengan lancar di ponsel ini.

Beberapa game kami coba, mulai PUBG Mobile, Call of Duty Mobile, sampai Seal M, semuanya dapat dimainkan di frame rate 60 FPS. Tak ada stuttering, over heat pun tak dialami oleh kami sepanjang bermain game dengan Vivo V29 5G.

Smartphone ini ditenagai baterai dengan kapasitas 4.600 mAh, sama seperti Vivo V27 5G. Tapi diuji dengan PCMark Battery Test, screen on time yang diraihnya cuma 13 jam 23 menit saja, 4 jam lebih cepat dari Vivo V27 5G.

Preview

Tapi, fast charging ponsel ini jauh lebih cepat dengan output daya sampai 80W. Dari 8 persen sampai penuh, butuh waktu 45 menit saja sampai full charge. Kalau dijabarkan, butuh 17 menit doang untuk mengisi dayanya sebanyak 50 persen, impresif!

Preview

Aura Light jadi pembeda

Preview

Kalau generasi sebelumnya menggunakan sensor Sony IMX766, sekarang kamera utama 50 MP pada Vivo V29 5G menggunakan sensor Samsung ISOCELL GN5.

Kamera ini tetap mengusung proses pencitraan quad-bayer, memungkinkan 4 piksel yang dimampatkan menjadi 1 piksel agar kualitasnya makin bagus lagi. Kamera ini didukung optical image stabilization (OIS), memberikan stabilisasi yang lebih baik saat pemotretan malam maupun saat merekam video. 

Kamera ultrawide tidak berubah sama sekali, masih menggunakan sensor OmniVision OV08D1 8 MP yang tak mendukung autofocus sama sekali, alias fixed focus. Kemudian, kamera depth 2 MP sebagai pelengkapnya.

Sementara di depan, kamera 50 MP dengan sensor Samsung ISOCELL JN1 masih disertakan. Kamera ini mendukung phase detection autofocus alias PDAF, fitur yang bikin foto selfie semestinya jauh lebih baik lagi.

Kamera utama 50 MP pada Vivo V29 5G berhasil menangkap gambar dengan kualitas yang hebat. Secara default, kamera ini dapat menangkap gambar di resolusi 12,5 MP, menghasilkan warna yang tajam tapi tidak over saturasi dan kecerahannya.

Warnanya terlihat natural seperti aslinya. Birunya langit atau warna hijau dari dedaunan tak dibikin terlalu vibrant atau terlalu halus, seperti beberapa ponsel Android yang sempat kami jajal juga sebelumnya.

Cuma ada satu kekurangan, dan ini berkaitan dengan performa pencitraan. Ketika kami menggunakan mode pemotretan tertentu, seperti Food misalnya, butuh beberapa detik sampai gambar bisa dilihat via preview di galeri. 

Preview

Memang kekurangan minor, tapi bikin experience agak berkurang ketika menggunakan mode pemotretan yang disediakan.

Sementara kamera ultrawide, resolusi 8 MP tidak sering kami gunakan. Namun kalau untuk iseng mengambil foto dengan angle yang lebar, kamera ini masih memberikan detail yang bagus, walau tak setajam kamera utama.

Secara umum, rentang dinamis dan kontras warnanya juga bagus dan konsisten, nilai tambah buat kamera ultrawide dengan resolusi yang ‘amat biasa’ ini.

Beda dari sebelumnya, sekarang ada dua lampu pada kamera belakang. Satu LED flash, dan satunya lagi Aura Light. Diklaim Vivo, Aura Light di V29 5G dapat dengan pintar menyesuaikan suhu cahaya untuk menciptakan foto portrait yang ciamik.

Aura Light ini sebesar 15,6 mm, diletakkan pada bagian terbawah di bingkai kamera. Bentuknya mengingatkan kami dengan ring light, aksesoris yang umum digunakan para kreator konten video vertikal, seperti TikTok maupun Instagram Reels.

Preview

Lampu ini dirancang untuk menambahkan efek pencahayaan yang lebih merata dan lembut, terutama saat pengambilan foto di mode Portrait. 

Nah, pengguna bisa menyesuaikan suhu warna secara manual, atau menyerahkannya pada sistem otomatis yang dapat mendeteksi ambience cahaya lingkungan sekitar saat pengambilan gambar.

Aura Light bisa memancarkan warna putih, agak kehijauan, sampai oranye. Dan, paparan atau area pencahayaannya 9 kali lebih baik dan 36 persen lebih terang dari sebelumnya.

Inovasi Aura Light gak sekadar gimmick doang, karena hasil foto portrait yang ditangkap memang mengesankan. Aura Light dapat secara pintar menyesuaikan suhu cahaya, baik saat memotret di kala gelap atau terang.

Ditambah, ada berbagai filter yang bisa diaplikasikan. Dan berkat Aura Light juga, foto portrait tak akan berkurang kualitasnya gegara bayangan yang kerap kali terlihat lantara memotret dengan bantuan LED flash. 

Bicara soal kamera depan, kamera 32 MP pada smartphone ini dapat membidik subjek dengan detail yang tajam, warna kulit yang natural, dan minim noise. Kalau dulu, AI-nya Vivo sering memberikan rona-rona pink pada pipi orang yang selfie, sekarang gak lagi.

Hasilnya malah jauh lebih baik, karena terlihat natural dan apa adanya, meski ada beberapa ‘polesan’ halus yang diberikan oleh sistem kamera.

Vivo V29 5G juga sudah mumpuni untuk merekam video. 4K pada 30 FPS atau 1080p di 60 FPS, bisa banget direkam dengan kamera utama smartphone ini. Hebatnya, OIS tetap bekerja dengan baik di kedua mode resolusi tersebut.

Kesimpulan

Preview

Kualitas premium, satu kata yang rasanya pas untuk menggambarkan Vivo V29 5G secara keseluruhan. Smartphone ini punya desain high-end cenderung flagship, yang jadi nilai plus buat siapapun yang rela membelinya dengan harga Rp5,9 juta.

Teknik pewarnaan, form factor, sampai kualitas layarnya, berhasil bikin kami terpukau. Peningkatan resolusi pada layar, membuat penikmat film, penyuka konten YouTube, sampai gamer, dimanjakan secara visual.

Smartphone ini pun ditopang baterai dengan kemampuan fast charging yang mengesankan. Gak sampai sejam ngecas untuk belasan jam pemakaian normal.

Belum lagi makin nyamannya sistem operasi Funtouch OS 13 berbasis Android 13. OS ini beneran enak buat digunakan, bebas bloatware dan tak ada iklan sama sekali yang kerap ganggu experience secara keseluruhan.

Apalagi bagian kameranya, benar-benar memberikan hasil yang impresif, baik untuk pemotretan biasa, mode portrait, ultrawide, selfie, hingga perekaman video. Aura Light pun jadi inovasi Vivo yang bisa saja ‘diikuti’ oleh para kompetitornya.

Fitur ini menjadi solusi untuk menyempurnakan foto portrait agar minim noise, distorsi, bayangan yang mengganggu, dan tentu saja untuk mengatasi isu cahaya yang kerap jadi masalah saat memotret menggunakan kamera smartphone.

Tapi memang, jangan menaruh ekspektasi tinggi pada smartphone kelas menengah. Ada saja yang kekurangannya, seperti Vivo V29 5G ini. Tak ada dukungan speaker stereo jadi kekurangan paling minor, walau seharusnya tak terjadi pada sebuah smartphone dengan harga nyaris Rp6 juta.

Kami juga cukup kecewa dengan pemakaian SoC lawas pada smartphone ini. Secara pengujian benchmark pun, bukannya upgrade malah jadi downgrade secara kinerja dalam angka. Begitu juga dengan baterai yang terbilang lebih draining dari sebelumnya, padahal kapasitasnya masih 4.600 mAh. 

Tapi dengan segala kelebihan dan kekurangan dari Vivo V29 5G, smartphone ini memberikan value lebih kepada pengguna meski dengan harga yang masih sama dengan Vivo V27 5G atau generasi sebelumnya.

populerRelated Article