Heboh Audrey Yu Kerja di NASA dan Ketemu Jokowi, Semuanya Hoaks
(Audrey Yu Jia Hui di The College of Willliam and Mary, Virginia, Amerika Serikat. Foto: dok. Bentang Pustaka/Nurjannah Intan)
Uzone.id — Belakangan di media sosial sedang heboh mengenai kabar seorang pelajar jenius asal Indonesia, Audrey Yu yang disebut-sebut pernah bekerja di badan antariksa Amerika Serikat, NASA. Tak cuma itu, Audrey juga dibilang telah ketemu Pak Jokowi.Dari kalimat di atas, ternyata yang akurat cuma dua hal: Audrey Yu pelajar Indonesia dan seorang perempuan jenius.
Awalnya, seorang pengguna Twitter dengan nama pengguna @nithasist menyebarkan informasi seputar prestasi yang pernah diraih Audrey.
Meskipun cuitan @nithasist itu sudah dihapus, netizen ini menuliskan, “Audrey Yu Jian Hui, arek Suroboyo asli. Kecerdasan dan kepintarannya luar biasa. SD ditempuh 5 tahun, SMP ditempuh 1 tahun, SMA ditempuh 11 bulan semuanya di Surabaya. Usia 13 tahun dia mau masuk Universitas Indonesia, tidak ada yang mau menerima. Akhirnya dia memutuskan kuliah di AS tepatnya di Virginia. S1 dan S2 ditempuh hanya 3 tahun. Dengan ijazah S2-nya, ia mau masuk ke TNI, tidak bisa diterima karena usianya kurang dari 17 tahun. Dia punya 2 gelar sarjana, Fisika dan Bahasa”.
Baca juga: Anak Hary Tanoe Dipinang Jokowi Jadi Menteri Milenial?
Kemudian informasi semakin menyebar ke mana-mana, mulai Audrey disebut pernah bekerja untuk NASA, sampai kabar bahwa Audrey telah bertemu Presiden Jokowi dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT G-20) di Jepang pada akhir Juni kemarin.
Kabar simpang siur ini juga menyebut bahwa Jokowi kemungkinan tertarik mengajak Audrey berada di kabinetnya sebagai menteri.
Klarifikasi semuanya hoaks
Setelah viral, akhirnya muncul klarifikasi yang diperoleh Penerbit Bentang Pustaka, penerbit yang pernah menerbitkan dua buku karya Audrey.
Melalui akun Twitter mereka, @bentangpustaka, pihak penerbit mencuitkan thread mengenai kabar ini.
“Kemarin kami mendapatkan berita tentang #Audrey yang ramai dibicarakan di berbagai media sosial. Berita itu menyebut bahwa #Audrey bekerja di NASA dan dipanggil oleh @jokowi untuk mengabdi di BPPT,” cuit mereka.
Kemudian mereka mengaku merasa janggal karena Audrey tak pernah bekerja untuk NASA.
Kami merasa janggal karena #Audrey tidak pernah bekerja di NASA. Kami mengenal baik #Audrey karena pada 2014 dan 2015, #Audrey menerbitkan 2 bukunya bersama Bentang Pustaka yang berjudul #MellowYellowDrama dan #MencariSilaKelima.
— Bentang Pustaka (@bentangpustaka) July 8, 2019
Tak lama, Bentang Pustaka menghubungi orang tua Audrey untuk menanyakan kebenaran akan hal ini.
Benar saja, ayah Audrey, Budi Lukito langsung mengklarifikasi kabar viral ini.
“Audrey tidak pernah ketemu dengan bpk. Presiden Jokowi, Audrey tidak pernah bekerja di NASA, Audrey masih S1 dan sedang mengambil S2/S3 di Amerika,” tulis Budi Lukito.
Siang ini kami mendapatkan klarifikasi langsung dari orang tua #Audrey terkait berita tersebut. Sudah jelas bahwa berita yang ramai dibahas itu hoax. pic.twitter.com/HQBJ0tzkjX
— Bentang Pustaka (@bentangpustaka) July 8, 2019
Pun begitu dengan bantahan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang mengatakan bahwa selama perhelatan KTT G-20 di Osaka, Jepang akhir Juni kemarin, waktu yang dihabiskan Jokowi sangatlah terbatas dan penuh dengan acara resmi yang digelar oleh G-20.
Sudah jelas sekarang bahwa kabar Audrey bertemu Jokowi untuk dipinang menjadi menteri ataupun kabar dirinya pernah bekerja untuk NASA adalah hoaks belaka.
Bernama lengkap Audrey Yu Jia Hui, perempuan keturunan Tionghoa ini dinobatkan sebagai satu dari 72 duta prestasi Indonesia dalam pagelaran Festival Prestasi Indonesia.
Audrey dikenal sebagai anak jenius yang berhasil menyelesaikan jenjang SMP selama 1 tahun saja, SMA 11 bulan, dan menamatkan S1 di usia 16 tahun di The College of William and Mary, Virginia, Amerika Serikat.
Melalui Bentang Pustaka, Audrey merilis dua bukunya. Pertama, Mellow Yellow Drama tentang memorabilia dirinya yang patah hati saat dianggap tak pantas menjadi orang Indonesia seutuhnya.
Buku keduanya, Sila Kelima mengusung konsep surat cinta yang memaparkan tentang nilai-nilai Pancasila sebagai modal besar pemersatu bangsa.