Throwback Movie: Nostalgia ‘Dave’, Film tentang Presiden Pakai ‘Stuntman’ untuk Pimpin Negara
Uzone.id -- Kebayang nggak sih, kalau ada sebuah negara yang dipimpin oleh stuntman untuk menggantikan sang presiden?
Bukan, ini bukan mau nyinyir lanjutan dari ribut-ribut netizen tentang Pak Jokowi yang pakai stuntman ketika beraksi naik motor gede (moge) sebagai awal dari upacara pembukaan Asian Games pada 18 Agustus kemarin.Ngomong-ngomong, pakai stuntman untuk aksi berbahaya seperti naik moge keliling kota itu bukan teori yang harus dijelaskan secara detil. Itu sudah menjadi ketentuan, yakali presiden dibiarkan naik moge sendirian…
Baca juga: Jokowi dan Moge Hanya Appetizer, Susi Susanti dan Obor Api Baru Main Course
Nah, bagi kalian yang mungkin belum tahu, ada sebuah film yang mengisahkan cerita jauh lebih parah dari sekadar presiden pakai stuntman ketika naik moge.
Berjudul ‘Dave’, film drama komedi dengan bumbu percintaan ini dirilis pada 1993. Usianya sudah 25 tahun. Jadul, ya. Tapi kisahnya cukup menghibur dan jadi mengingatkan gue dengan perbincangan viral tentang presiden dan stuntman.
‘Dave’ bercerita tentang pria bernama Dave Kovic (Kevin Kline), warga biasa yang bekerja sebagai operator di sebuah agensi pekerja paruh waktu. Penampilan Dave ini betul-betul mirip dengan presiden AS, Bill Mitchell (diperankan oleh Kline juga). Suatu hari, staf kepresidenan sengaja mencari ‘stuntman’ alias pengganti Presiden Mitchell untuk hadir di pertemuan makan siang. Maka direkrutlah Dave oleh ketua staf kepresidenan yang bernama Bob Alexander (Frank Langella).
Presiden Mitchell digambarkan sebagai pemimpin negara yang agak dingin dan brengsek, karena dia menjalin hubungan terlarang dengan salah satu stafnya, Randi (Laura Linney). Hal semakin rumit ketika Presiden Mitchell mengalami serangan stroke ketika sedang bercinta dengan Randi. Dia pun dinyatakan koma.
Akhirnya, Dave harus menggantikan peran Mitchell sampai waktu yang nggak ditentukan. Lucunya, yang tahu hanya tim Bob saja, bahkan Ibu Negara, Ellen Mitchell (Sigourney Weaver) juga nggak tahu soal ini. Dave pun harus berperan sebagai layaknya presiden, menjalankan kebijakan, program, dan masalah keuangan.
Baca juga: Throwback Movie: 'Father of the Bride', Kisah Haru nan Kocak Bapak Lepas Anaknya Nikah
Ada beberapa hal yang membuat film ‘Dave’ menghibur.
Pertama, kepala staf kepresidenan yang licik.
Karakter Bob begitu licik, sampai-sampai memfitnah wakil presiden Nance (Ben Kingsley) mengidap penyakit mental. Itu semua agar Nance nggak menggantikan Mitchell. Kenapa? Karena Nance digambarkan sebagai politikus jujur dan peduli dengan rakyat.
Yup, Bob memang dari awal ingin menjadikan Dave sebagai ‘bonekanya’ agar dapat menuntunnya ke kursi pencalonan presiden kelak.
Kedua, karakter ‘stuntman’ presiden yang begitu periang.
Dave, si stuntman presiden ini memiliki karakter yang lebih rendah hati, mau belajar, dan terlalu menghayati perannya sebagai presiden sungguhan. Keinginannya untuk membuat masyarakat AS lebih maju lagi datang dari hati.
Ketiga, ujung-ujungnya kisah percintaan.
Entah kenapa ada kekhasan yang disajikan di dalam film-film era 1990an. Meski tema film ini terkesan serius --bawa-bawa pemerintahan-- tapi dikemasnya begitu ringan dengan bumbu komedi klasik. Belum lagi, bumbu percintaan yang menjadi salah satu daya tariknya.
‘Dave’ tetap menyuguhkan elemen percintaan di dalamnya. Mungkin kalau sekarang ditonton ulang, akan terlihat cheesy dan bikin ngakak. Tapi kadang untuk plot yang agak ‘mustahil’ seperti ini, yang dibutuhkan agar filmnya tetap memikat adalah cinta-cintaan.
Kalau penasaran, nih coba lihat trailer ‘Dave’, gaes!