icon-category Digilife

3 Langkah Amankan Data: Call Paman One Time

  • 10 Sep 2021 WIB
Bagikan :

Uzone.id - Fenomena kebocoran data di masa serba digital seperti sekarang menjadi ancaman yang serius bagi semua kalangan di Indonesia, baik itu pemerintah maupun masyarakat biasa.

Selama 2021 ini, kebocoran data di Indonesia lagi dan lagi terus terjadi. Yang paling baru dan masih menjadi perbincangan adalah dugaan kebocoran data yang terjadi pada aplikasi milik Kemenkes, e-HAC.

Baca juga: Data eHAC Dibobol, Ini Saran Pengamat Siber ke Kemenkes

Tak hanya pemerintah dan pihak keamanan siber saja yang bisa melakukan upaya pengamanan pada data-data pribadi, masyarakat umum pun bisa mengikuti beberapa langkah agar data-data yang dimiliki lebih aman.

Alfons Tanujaya, Praktisi Keamanan Cyber dalam acara Uzone Talks: Belajar dari Bobolnya e-HAC memberikan tiga langkah keamanan yang bisa dilakukan masyarakat umum.

Untuk mengamankan data pribadi, Alfons memberikan tiga langkah yang disingkat menjadi ‘Call, Paman, One Time.’

Langkah 1: Call

Gunakan aplikasi pelacakan nomor ponsel untuk mengamankan nomor ponsel pribadi dari panggilan tidak jelas dan menyortir pesan-pesan spam yang mengganggu.

Dalam hal ini, Alfons merekomendasikan aplikasi Truecaller. Aplikasi ini dapat digunakan untuk menunjukkan detail dan nama pemilik nomor meskipun kontak tersebut belum disimpan oleh pengguna.

Baca juga: Polri Hentikan Penyelidikan Kasus Dugaan 1,3 Juta Data eHAC Bocor

“Kamu bisa mengamankan diri dengan aplikasi Truecaller yang secara otomatis akan menyortir spam-spam dan menghilangkannya,” kata Alfons.

Pesan-pesan singkat dari telemarketer maupun pesan singkat ‘penipuan’ akan teridentifikasi dan bisa diblokir sehingga pengguna terhindari dari upaya penipuan atau pembobolan data pribadi lewat metode social engineering.

Langkah 2: PaMan (Password Manager)

Menggunakan layanan atau aplikasi Password Manager untuk menyimpan informasi password dari berbagai akun yang dimiliki pengguna. Aplikasi ini akan memudahkan pengguna untuk mengatur semua password lalu dikumpulkan dalam Aplikasi tersebut.

“Anda hanya perlu mengingat satu password dari Password Manager. Jadi seberapa rumit pun password yang Anda simpan, itu akan aman, bisa disimpan dan terenkripsi serta bisa di sinkronisasi antar perangkat,” jelas Alfons.

Langkah 3: One Time

One Time yang dimaksud adalah One Time Password atau OTP. Kode OTP ini merupakan password yang bersifat sementara dan digunakan untuk menjaga keamanan dari akun atau data penting seseorang.

Banyak orang yang masih belum mengaktifkan sistem keamanan OTP ini, padahal ini merupakan sebuah ‘senjata keamanan’ yang diberikan kepada masyarakat untuk mengamankan datanya.

Alfons mengatakan bahwa dengan mengaktifkan One Time Password, ini akan jauh lebih aman dalam mengamankan aset digital pengguna.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini