4 Tips Investasi Kripto buat Pemula
Uzone.id -- Tren mata uang digital atau yang kerap disebut dengan istilah cryptocurrency kian memuncak. Selain memang didukung dengan perkembangan teknologi, tren investasi kripto ini semakin diperkuat karena adanya pandemi.
Di tengah investasi kripto yang meliputi bitcoin, ethereum, dan lain-lain, tentu masih ada pihak masyarakat yang mungkin masih kebingungan dengan tren ini. Banyak yang tertarik, namun bingung harus mulai dari mana.Daripada berlama-lama kebingungan, simak beberapa tips di bawah ini untuk berinvestasi kripto untuk kaum pemula.
Pertama, analisis tren.
Dari penjelasan pegiat cryptocurrency di Jakarta, Agung Juharto, sebelum benar-benar berinvestasi, ada baiknya untuk mengalisis tren investasi kripto terlebih dahulu agar semakin melek dan tahu apa yang sedang diincar.
Baca juga: Lho, Ada Kripto Halal?
“Contohnya, sekarang itu, sejak pandemi, muncul kampanye ‘pulih pariwisata’, di mana ada banyak koin kripto yang memang digunakan untuk transaksi di luar negeri. Kita bisa menganalisis dan membeli kripto tersebut, jadi saat pariwisata pulih, nanti kita akan mendapatkan profit yang lumayan karena transaksinya akan besar,” ungkap Agung saat berbincang di Uzone Talks, Kamis (25/11).
Kedua, pastikan punya akun dulu.
Akun yang dimaksud Agung adalah akun di situs bursa perdagangan kripto yang sah di Indonesia. Ada sekitar 13 bursa exchange di Indonesia, minimal pilih salah satu dan bikin akun di sana, tentunya secara digital.
“Mau dipakai atau enggak, yang penting sudah punya. Di sana, data yang wajib itu KTP karena untuk verifikasi ‘kan, lalu nanti proses approval-nya sekitar satu sampai dua hari karena ini digital asset ya, jadi harus diawasi, gak bisa sembarangan,” imbuh Agung.
Ketiga, tau risiko.
Agung mengingatkan para calon investor soal manajemen risiko. Investasi kripto ini sifatnya selalu high-risk, karena tidak ada badan pengawas sehingga harganya fluktuatif. Investor bisa sewaktu-waktu mengalami profit ribuan persen, bisa juga rugi 99 persen.
“Kalau baru mau mulai, jangan sampai cuma mau ikut-ikutan teman karena dia baru profit besar. Tetap harus paham dengan risiko dari kripto ini, karena segalanya fluktuatif,” kata Agung
Keempat, pastikan pakai “uang dingin.”
Istilah ini sering diutarakan oleh para investor kripto, karena ini akan berkaitan dengan strategi dari manajemen risiko kerugian itu sendiri.
Istilah “uang dingin” memiliki arti alokasi uang yang dapat dipakai, dan ketika si pengguna mengalami kerugian, tidak akan berpengaruh terhadap kondisi finansial secara keseluruhan. Singkatnya, uang dingin itu uang yang dipakai dan jika hilang, tidak apa-apa.
Baca juga: Kripto Dianggap Haram, Apa Kata Investor?
Sedangkan “uang panas” adalah uang yang dipakai untuk kebutuhan sehari-hari yang tidak bisa ‘diganggu-gugat’.
“Kalau saya nyebutnya uang bensin. Jadi start kecil aja dulu, misal di kisaran Rp100 ribu sampai Rp500 ribu, ini masih oke,” ungkapnya.
Jika dibandingkan dengan saham, memang berbeda karena saham biasanya membutuhkan modal besar yang nantinya diikuti dengan persentase keuntungan yang juga stabil, sekitar 5-10 persen.
“Tapi kalau di kripto, sangat mungkin modal kecil untung besar. Jadi tidak ada salahnya mending coba dulu aja bahkan mulai di Rp100 ribu. Dan selalu pakai uang dingin. Uang yang dilarang dipakai itu uang tabungan, uang pendidikan apalagi untuk anak, dan uang kesehatan,” tutup Agung.
VIDEO: Uzone Talks: Tren Cryptocurrency, Cara Instan Bercuan?