icon-category Digilife

5 Fakta Soal Bima, TikToker yang ‘Diserbu’ Gara-Gara Kritik Kota Lampung

  • 15 Apr 2023 WIB
Bagikan :

Uzone.id – Satu minggu ke belakang, banyak nama-nama yang muncul di dunia media sosial dan menjadi perbincangan warganet. Salah satunya adalah Bima yang merupakan salah satu pengguna akun TikTok @Awbimaxreborn dan akun Instagram @Awbimax.

Bima Yudho, salah satu TikToker asal Indonesia yang berbasis di Sydney, Australia ramai dibicarakan setelah video kritikan dirinya tentang kota asalnya, Lampung menjadi sorotan dan banjir dukungan warganet.

Untuk mengetahui lebih lanjut soal Bima, berikut beberapa fakta soal TikToker yang satu ini.

Kritikan Bima soal Kota Lampung menjadi viral

Bermula ketika Bima membuat video dengan judul ‘Tentang Lampung’ yang diunggah pada 8 April 2023 lalu. Dalam video yang sudah ditonton sebanyak 9,7 juta kali ini, Bima menjelaskan alasan mengapa Lampung tidak maju-maju menurutnya.

Beberapa yang di-highlight Bima adalah infrastruktur yang terbatas, mulai dari proyek pemerintah yang mangkrak, jalan raya yang rusak, sistem pendidikan yang lemah, dugaan tindak korupsi dan suap yang menurutnya merajalela di kota tersebut.

Tak hanya satu kali Bima membuat video berisi kritikan, ia juga membuat beberapa video kritik yang ditujukan untuk Indonesia dan kotanya dengan konsep berbagi slide presentasi.

Bermula dari video inilah nama Bima pun kemudian mendapatkan berbagai dukungan dan banyak warganet yang turut speak up soal permasalahan di kota mereka.

Dilaporkan dengan dugaan melanggar UU ITE

Tak lama setelah videonya viral di berbagai media sosial, seorang advokat bernama Ginda Ansori melaporkan Bima menggunakan UU ITE atas dugaan membuat keributan dengan berita hoaks. Ia juga dilaporkan dengan tuduhan menyebar informasi yang menimbulkan kebencian berdasarkan SARA.

Jika sebelumnya Ansori melaporkan dalam bentuk pengaduan atau laporan tertulis pada 10 April lalu, ia kemudian secara resmi melaporkan Bima ke polisi pada tanggal 13 April 2023.

Ansori melaporkan Bima ke Cyber Krimsus Polda Lampung dengan Pasal 28 Ayat (2) dan atau Pasal 45A Ayat (2) tentang UU ITE yang berkaitan dengan ujaran kebencian. Ia juga merujuk penyebutan ‘Dajjal’ yang diarahkan terhadap Kota Lampung.

Akan ajukan visa perlindungan dari Australia

Mengetahui dirinya dipolisikan, Bima berencana mengajukan protection visa alias visa perlindungan dari Australia yang berlaku secara permanen. Dengan visa ini, Bima bisa mendapatkan perlindungan dari negara Australia dengan alasan mengalami persekusi dari negara asalnya.

alt-img

Bima mengatakan kalau dirinya sendiri belum mengajukan protection visa karena belum menerima laporan yang resmi dari kepolisian. Ia juga akan mengajukan ini jika keamanannya terancam.

Orangtua Bima mendapat ‘kunjungan’ dari pihak polisi dan oknum Bupati

Setelah dirinya dilaporkan ke pihak berwajib, Bima yang kini sedang berkuliah di Macquarie University di Australia mendapat kabar kalau orang tuanya ‘dikunjungi’ oleh beberapa pihak, mulai dari polisi hingga pihak yang mengaku sebagai pihak dari Bupati Lampung Timur.

Dalam penuturan Bima, pihak polisi melakukan profiling, termasuk meminta beberapa dokumen pribadi dirinya, termasuk ijazah hingga data privasi kartu keuangannya.

Respon Gubernur Lampung usai viralnya kritikan Bima

Viralnya kritikan dari Bima ini membuat Gubernur Lampung, Arinal Djunardi diserbu warganet, ia juga sempat menonaktifkan kolom komentar Instagram-nya sehingga disebut sebagai antikritik.

Ia pun mengunggah sebuah postingan dengan caption yang menyebut kalau dirinya tidak antikritik dan menerima masukan dari masyarakat.

“Semua saran masukan yang baik demi kemajuan Lampung pasti kita jadikan catatan dan disesuaikan dengan skala prioritas untuk dilaksanakan,” tulisnya dalam postingan yang diunggah pada Jumat, (15/04).

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini