5 Hoax Seputar Virus Corona di Medsos, Jangan Mudah Percaya
Uzone.id - Hoax Virus Corona menghantui, sama mengkhawatirkannya dengan virus yang sampai saat ini masih menghantui semua manusia di dunia. Bagaimana tidak? Belum ada obat untuk mengusir virus, yang penyebarannya cepat dan semakin luas.
Seperti halnya di luar negeri, di Indonesia pun informasi terkait virus corona banyak yang dilebih-lebihkan dan menciptakan kepanikan tersendiri. Mulai dari informasi bohong tentang obat virus corona yang sudah ditemukan sampai terkait dengan senjata biologi yang dimiliki China.Untuk mencegahnya, kita perlu menyaring dengan baik semua informasi yang masuk ke otak dan didengar kuping. Kita juga butuh untuk banyak membaca berita dari sumber yang kredibel.
Berikut ini beberapa hoax yang menyebar seputar virus corona di Indonesia.
1. Senjata biologi buatan China
Isu virus corona berkembang dan China dituduh memang sengaja membuat senjata biologi untuk menghancurkan negara yang tidak sepihak dengannya. Virus itu dibuat di lab militer China di Wuhan.
Laman Cek Fakta Tempo menyebut jika pernyataan ini ditulis oleh Washington Post dalam wawancara dengan ahli mikrobiologi Institute for Defence Studies and Analyses, Dany Shoham. Tempo kemudian menghubungi Dany untuk mengklarifikasi. Shoham membalas singkat dengan kalimat yang sama seperti yang tertulis dalam Washington Times bahwa tidak ada bukti atau indikasi terjadinya infiltrasi virus Corona dari laboratorium di Wuhan. "So far, there is no evidence or indication for such incident," katanya dalam e-mail kepada Tempo pada 27 Januari 2020.
2. Mayat bergelimpangan di Wuhan
Sebuah foto beredar yang memperlihatkan banyak manusia bergelimpangan di jalanan yang diduga kota Wuhan. Detik.com menganalisa foto tersebut dengan alat bantu verifikasi InVid menemukan faktanya foto tersebut bukan diambil di China.
Foto yang diambil pada tahun 2014 ini adalah sebuah pertunjukkan seni demi mengenang 528 korban kamp konsentrasi Nazi. Jadi bisa dipastikan informasi yang menyebut ini foto korban bergelimpangan karena virus corona di China tidak benar alias hoax.
"Para tahanan kamp konsentrasi Katzbach, bagian dari bekas pabrik industri Adler, dipaksa berjalan sampai mati ke kamp konsentrasi Buchenwald dan Dachau pada 24 Maret 1945," tulis keterangan foto di situs Reuters.
3. Obatnya bawang putih
Hoax yang satu ini beredar melalui pesan singkat WhatsApp. Dikatakan bahwa virus corona bisa diatasi dengan meminum air rebusan bawang putih.
Dijelaskan oleh dokter spesialis paru Faisal Yunus dalam artikel yang diterbitkan oleh Health Liputan6.com pada Senin (27/1/2020), penyakit yang disebabkan virus sejatinya bisa sembuh sendiri jika daya tahan baik.
“Maka bila ada yang sembuh makan bawang putih, sembuhnya ini kemungkinan memang sembuh sendiri. Jadi bila tidak makan bawang putih pun dia bisa sembuh," kata Faisal.
4. Menginfeksi makanan
Rumor menyebar dan menyebutkan jika makanan yang berasal dari China juga telah terinfeksi virus corona, seperti ramen, fortune cookies, sampai wagyu beef. Tentu saja hal ini dibantah oleh institusi kesehatan seperti NSW Health. Bahkan Profesor James McCaw, epidemolog penyakit menular dari University of Melbourne mengatakan bahwa tak ada bukti bahwa makanan dari China membawa virus tersebut.
5. Sudah ada obatnya
Dalam banyak pemberitaan, memang sudah dibuktikan ada pasien yang sembuh dari infeksi virus corona. Hal ini kabarnya dikarenakan konsumsi obat HIV. Namun belum diketahui apakah efektivitas obat ini bisa sampai 100 persen atau hanya berfungsi pada orang-orang tertentu yang sehat dan tidak memiliki riwayat penyakit.
Seperti yang disebutkan oleh dr. Faisal bahwa virus bisa sembuh sendiri jika daya tahan tubuh seseorang cukup kuat dan sehat. Ini artinya, bisa jadi obat HIV tersebut hanya menjadi pendorong untuk mempercepat penyembuhan dari virus corona. Sampai sekarang, ilmuwan dunia masih mencari cara untuk menciptakan vaksin pencegah virus corona. Dikabarkan vaksin ini baru bisa diuji coba ke manusia dalam kurun 3 bulan sampai 1 tahun.
Sampai saat ini sudah ada 6000 manusia di dunia yang terinfeksi virus corona, walaupun hampir 95 persennya berasal dari China. Dari angka itu, sampai berita ini diturunkan, sebanyak 132 orang meninggal tak tertolong karena memang belum ada penyembuhnya.