5 Tren Gaming yang Akan Warnai Tahun 2021
-
Ilustrasi (Foto: Alex Haney / Unsplash)
Uzone.id -- Industri gaming seakan membentuk ulang bagaimana masyarakat berinteraksi dengan teknologi serta dengan sesama, khususnya selama pandemi berlangsung. Melalui permainan dari perangkat teknologi, game juga dapat menembus batas dan jarak.Kehadiran mobile gaming serta game berbasis konsol hingga PC masih terus berevolusi. Laporan dari State of Online Gaming 2020 memaparkan, 38 persen gamer ingin menjadi profesional di dunia gaming. Bahkan sudah banyak pemerintah dari berbagai negara --termasuk Indonesia-- yang mendukung berjalannya turnamen eSports.
Lantas, kira-kira apa yang akan terjadi di 2021 bagi industri gaming? Berikut 5 tren gaming yang diprediksi akan mewarnai tahun baru ini.
1. Mobile gaming masih dominasi
Dalam 10 tahun terakhir ini, State of Online Gaming 2020 mencatat lebih dari 2,2 miliar orang menggunakan ponsel untuk bermain game. Oleh karena itu, ponsel pintar masih menjadi perangkat utama dalam gaming. Baru setelahnya diikuti oleh perangkat komputer, konsol game, dan tablet.
“Hal ini juga berpengaruh dari chipset ponsel yang terus ditingkatkan kualitasnya, sampai-sampai prosesor ponsel bisa disejajarkan nanti dengan konsol PlayStation 3,” ungkap analis kepada VentureBeat.
Banyak yang meyakini, dengan kebiasaan konsumen yang gonta-ganti ponsel setiap 1,5 tahun sekali --apalagi membandingkan dengan peluncuran konsol yang bisa 5-6 tahun sekali-- bisa saja perangkat mobile dapat sekuat PS4 atau Xbox One.
Sejak 2017, pangsa pasar pendapatan mobile gaming terus meningkat, dan penelitian menunjukan hal ini dapat terus tumbuh sampai 59 persen sebelum penghujung tahun 2021.
Baca juga: 5 Tren Ponsel Pintar di 2021, Apa Saja?
2. Audiens lebih tertarik nonton game ketimbang olahraga konvensional
Gaming telah menjadi hiburan mainstream sebagai jenis olahraga yang dipertontonkan. State of Online Gaming 2020 melaporkan kalau usia 18-25 tahun lebih tertarik menonton permainan video game daripada olahraga konvensional.
Contoh paling mudah adalah turnamen eSports yang digelar, khususnya secara online. Pertumbuhan gamer diprediksi naik 9 persen, sedangkan penonton streaming diperkirakan meningkatkan sebanyak 90 persen pada 2021.
“Ketika pertumbuhan audiens melampaui pertumbuhan pemain, hal ini secara fundamental akan mengubah bagaimana developer menerapkan pendekatan mereka terhadap game yang mereka kembangkan. Mereka harus berpikir bagaimana memproduksi game dari perspektif audiens dan perspektif si gamer,” ungkap Marketing Director of Data di Treasure Data, Erik Archer Smith.
3. Cloud Gaming
Banyak pengamat meyakini bahwa solusi yang sukses dapat merevolusi industri gaming. Ke depannya, mereka berharap dapat melihat perangkat PC dan konsol mulai mengadopsi cloud gaming lebih banyak lagi.
“Ide besarnya, kita dapat memainkan game apapun yang kita mau melalui live stream di perangkat yang kita pakai. Artinya, kita masih bisa menggunakan PC dengan performa rendah, tapi tetap bisa memainkan game terbaru yang berjalan di server performa tinggi, serta tak perlu menunggu update terbaru, karena semua game sudah pasti ter-update secara otomatis,” begitu analisis dari Coin-Op TV.
4. Embel-embel 5G lebih banyak
Dari riset State of Online Gaming 2020, 87 persen gamer merasa proses mengunduh game bisa membuat frustrasi jika waktu yang dibutuhkan sangat lama. Tak heran apabila gamer profesional pun merasa performa cepat dan kecepatan download menjadi aspek paling penting dalam industri gaming.
Baca juga: Wow, KFC Jualan Konsol Game!
“Mobile game sering terbentur dengan latensi, sekitar 10 milidetik di jaringan 4G. Mungkin terkesan mengeluhkan hal kecil, tapi jika Anda berada di dunia gaming yang kompetitif, hal ini bisa terasa sangat lama. Dengan hadirnya jaringan 5G, latensi ini bisa diatasi sampai kurang dari 1 milidetik,” begitu paparan Treasure Data Blog.
Analis dari Treasure Data Blog turut mempercayai ketika adopsi 5G bisa diterapkan pada 2021, mobile gaming akan semakin tumbuh lebih pesat.
5. Teknologi AR & VR
Mengutip Forbes, teknologi Augmented Reality (AR) memberikan pengalaman berisi objek virtual yang seakan-akan hadir di lingkungan nyata melalui perangkat ponsel pintar, tablet, hingga kacamata AR.
Sementara Virtual Reality (VR) memberikan pengalaman menyeluruh di mana pengguna ‘meninggalkan’ lingkungan nyata untuk masuk ke lingkungan digital melalui headset VR.
Ke depannya, dunia gaming diharapkan akan lebih berkembang ke arah kedua teknologi ini, didukung oleh perangkat yang mumpuni agar pengalaman gaming lebih variatif dan inovatif, apalagi ditambah dukungan jaringan 5G.
Masih dari State of Online Gaming 2020, VR dan AR mendulang pendapatan USD1,8 miliar dan USD1 miliar secara berurutan. Pada 2021, angka tersebut diprediksi akan melambung, masing-masing sebesar USD19 miliar dan USD20,3 miliar.