7 Hal yang Sebaiknya Dihindari Saat Mengemudi di Musim Hujan
-
Foto: Auto2000
Uzone.id – Satu kesalahan kecil bisa mengakibatkan kecelakaan ketika hujan turun lantaran kondisi jalan berbeda dari normal.Kondisi jalan yang licin bahkan ada potensi terbentuknya genangan air sehingga dapat mengakibatkan aquaplaning.
Yang tidak kalah penting, jarak pandang pengemudi yang memburuk seiring kian derasnya hujan yang turun.
BACA JUGA: Wuling Luncurkan Almaz Limited Edition, Dibanderol Rp351 Jutaan!
Apa saja hal yang sebaiknya dihindari tersebut?
1. Tidak Menjaga Kondisi Ban
Ban merupakan komponen mobil yang sangat penting karena hanya ban yang melakukan kontak langsung dengan jalan.
Oleh karenanya, pastikan kondisi ban dengan memeriksa tekanan angin, telapak, alur, dan dinding ban dari potensi aus dan rusak.
2. Tidak Memeriksa Komponen Mobil
Selain ban, masih ada komponen mobil lain yang wajib diperiksa seperti lampu dan wiper, termasuk cairan pembersih kaca.
Lampu depan yang tidak berfungsi dengan baik justru mengganggu pandangan. Lampu senja, sein, dan rem yang mati membuat pengguna jalan lain tidak bisa memantau manuver kita.
3. Tidak Mengukur Kemampuan Mobil
Mengemudi mobil di jalan basah akibat hujan tidak bisa disamakan dengan mengemudi dj jalan kering.
Sangat dianjurkan untuk mengurangi kecepatan mobil agar lebih mudah memantau kondisi sekitar dan mengendalikan mobil kala melewati genangan air.
4. Tidak Menjaga Perilaku Berkendara
Saat hujan turun, kinerja komponen penting seperti rem dan ban akan menurun drastis. Jangan terpancing emosi dengan melakukan manuver berbahaya seperti memacu mobil atau pindah jalur tiba-tiba.
Apalagi bila kondisi jalan macet. Kesabaran kalian akan diuji supaya tetap tenang dan tidak melakukan tindakan yang merugikan banyak pihak.
5. Tidak Waspada Melewati Genangan Air
Jaga kewaspadaan dan kurangi kecepatan ketika melalui genangan air. Perhatikan baik-baik dengan mengamati mobil yang ada di depan dan tidak melakukan pengereman mendadak yang bisa membuat mobil hilang kendali.
Cukup angkat kaki dari pedal gas dan jaga jarak aman dengan kendaraan lain di depan. Tidak bermain ponsel atau kegiatan yang mendistraksi fokus juga dapat menjaga kewaspadaan.
6. Menyalakan Lampu Hazard
Lampu hazard hanya dipakai saat berhenti di kondisi darurat. Misal saat berhenti di bahu jalan tol untuk mengganti ban yang bocor. Cukup nyalakan lampu senja atau fog lamp waktu hujan turun.
Atau jika pandangan terbatas bisa dibantu lampu utama. Lampu hazard justru mengganggu pandangan dan membuat bingung pengguna jalan lain jika digunakan tidak semestinya.
7. Tidak Rutin Servis Berkala
Sederhana saja, servis berkala memastikan seluruh komponen mobil dapat berfungsi optimal, temasuk saat hujan turun. Selain itu, spare parts yang sudah waktunya diganti karena usia pakai, aus atau rusak akan diganti dengan yang baru untuk menjaga kinerja mobil.
“Hindari beberapa hal yang bisa membuat AutoFamily mengalami kesulitan saat hujan demi keselamatan berkendara di jalan,” jelas Ricky Martawijaya, Aftersales Division Head Auto2000, dalam siaran persnya.
VIDEO First Impression Wuling Almaz Limited Edition