Ada 5 Prioritas Pemerintah untuk Gencarkan AI, Apa Saja?
Ada beberapa prioritas yang telah disusun oleh pemerintah terkait penggunaan AI, hal tersebut disampaikan oleh Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid dalam ‘Lima Prioritas Vertikal Utama Strategi Artificial Intelligence (AI) Nasional’.
"Lima Prioritas Strategi AI Nasional mencakup Layanan Kesehatan, Reformasi Birokrasi, Pendidikan Talenta, Smart Cities Mobility, dan Keamanan Pangan,” ujar Meutya dalam Seminar Nasional Optimasi Pemanfaatan AI di Bandung beberapa waktu lalu.
Menurut Meutya, penggunaan AI dalam pelayanan kesehatan sudah diawali oleh Kementerian Kesehatan untuk memperluas akses dan meningkatkan akurasi diagnosa.
“Teknologi ini memungkinkan pendeteksian dini penyakit serta efisiensi dalam manajemen Rumah Sakit," jelasnya.
AI tersebut diterapkan pada model 4P di layanan kesehatan yaitu prediktif, pencegahan, partisipatif, dan personal. Model tersebut diklaim telah meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan aksesibilitas bagi masyarakat Indonesia. Dalam prioritas Reformasi Birokrasi, AI akan digunakan sebagai motor perubahan.
“Beberapa lembaga pemerintahan telah mengimplementasikan proses pengolahan data berbasis AI yang menunjukkan pengurangan waktu dan biaya operasional secara signifikan,” ujarnya.
Kemkomdigi juga berencana untuk meluncurkan SPBE Digital sebagai layanan terintegrasi lintas kementerian di kuartal 2025 nanti.
"Di Kementerian Komdigi khususnya dalam melaksanakan pengawasan terhadap konten negatif juga sudah menggunakan Artificial Intelligence," lanjutnya.
Pendidikan talenta dan melahirkan talenta digital AI menjadi prioritas ketiga dalam Prioritas Strategi AI Nasional. Pemerintah rencananya akan menerapkan AI melalui pembelajaran adaptif yang dirancang sesuai dengan kebutuhan para siswa secara individu.
“Salah satu yang telah ditetapkan adalah metode self-paced learning dengan micro skill yang memungkinkan masyarakat mengakses materi pelatihan secara fleksibel dan mudah melalui platform online,” tambahnya.
Di bidang Smart Cities Mobility atau pengembangan kota pintar, pemerintah bersama Menkomdigi akan melakukan integrasi data dan pengelolaan lalu lintas berbasis AI. Salah satu penerapan AI di Smart City ini telah dilihat di Kota Bandung yang dinilai telah berhasil mengoptimalkan layanan publik secara digital.
"Pencapaian kota Bandung menjadi kota cerdas bahkan juga diakui oleh internasional. Untuk smart city ini juga kami sudah bekerjasama dengan ITB, karena kami tahu ITB melakukan pemeringkatan dan juga analisa terhadap kota-kota yang sudah menjalankan pelayanan berbasis digital," jelasnya.
Keamanan Pangan menjadi yang prioritas kelima, dimana pemerintah akan melakukan optimalisasi teknologi ini di pertanian.
AI nantinya akan diterapkan untuk mendukung siklus hidup pangan dan pengelolaan lahan pertanian melalui prediksi iklim dan cuaca, proyeksi rantai pasok makanan dan logistik, serta peningkatan kualitas benih dan panen untuk mendukung ketahanan gizi nasional.
Menurut Meutya, sektor ini merupakan salah satu yang diprioritaskan dari awal karena berkaitan dengan gizi nasional.
"Tentu pada akhirnya, kita pahami bahwa AI akan terasa di segala lini, tapi kalau boleh kita memilih fokus dulu yang perlu disiapkan diantaranya adalah yang terkait dengan ketahanan gizi nasional," tuturnya.