3 Fakta Mobile Premier League, Startup Unicorn yang Pamit dari Indonesia

pada 2 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id- GelombangBubble Burstkini sedang menghantui sektor startup di Indonesia. Beberapa startup populer pun melakukan pemutusan hubungan kerja massal terhadap karyawan-karyawannya.

Baru-baru ini, startup berstatus unicorn asal India, Mobile Premier League atau MPL harus undur diri dari Indonesia dan juga melakukan PHK massal pada 10 persen dari keseluruhan pegawainya.

Kehadiran MPL di Indonesia

Mobile Premier League hadir di Indonesia di tahun 2019 lalu, platform game asal India ini menawarkan berbagai game arcade yang bisa dimainkan pengguna dari berbagai kalangan dengan konsep kompetisi dan mengadu ketangkasan.

MPL ini didirikan di India pada 2018 oleh 3 pendiri yaitu Sal Srinivas Kiran G, Subh Malhotra, dan Shubham Malhotra. Ada sekitar 70 permainan arcade dan turnamen yang tersedia dalam aplikasi ini.

Baca juga:Giliran Startup Mobile Premier League yang Undur Diri dari Indonesia

Cara kerja aplikasi MPL ini adalah menawarkan reward yang didapat ketika memenangkan permainan, reward ini bisa ditukar menjadi uang elektronik seperti LinkAja dan juga GoPay.

MPL sempat turut serta juga dalam Piala Presiden eSports pada tahun 2020 dengan menghadirkan turnamen Fruit Dart berhadiah Rp250 juta. Saat itu, 50 ribu pendaftar ikut serta dalam ajang ini.

Status Unicorn di India

MPL memiliki status unicorn di India dengan total dana mencapai USD375.5 juta bahkan 8 bulan sebelum pamit dari Indonesia, MPL mendapat pendanaan sekitar USD150 juta.

Startup ini telah melayani sekitar 90 juta pengguna di India dan Amerika Serikat. Bahkan selama 2 tahun pertama di Indonesia, startup ini sudah digunakan sekitar 5 juta pengguna. Apalagi ketika pandemi terjadi, pengguna MPL secara keseluruhan mencapai 85 persen.

Baca juga:  Daftar Startup Indonesia yang Hadapi Gelombang PHK Massal

MPL ini memiliki sekitar 19 investor dengan 9 investor cukup besar. Beberapa diantaranya adalah RTP Global, Base Partners, Susquehanna International Group (SIG), G-Ventures, Accrete Capital, Moore Strategic Ventures, Legatum, Telstra Play Ventures, dan Play Ventures.

Alasan Pamit hingga Fokus ke India dan AS

Pamit dari Indonesia, MPL akan berfokus ke pasar Amerika Serikat yang dinilai memiliki pertumbuhan yang menjanjikan. Bersamaan dengan akuisisi terhadap GameDuell, MPL akan berfokus pada dua pasar game dengan value tertinggi di dunia.

“Bisnis AS telah memberikan kontribusi positif dalam kurang dari 9 bulan setelah peluncuran, bahkan lebih cepat dari India,” tutur sang pendiri.

Sementara itu, mundurnya MPL dari Indonesia karena pasar Indonesia dinilai tidak memberikan hasil diharapkan oleh sang pendiri.

Undur dirinya MPL dari Indonesia dijelaskan oleh perusahaan dimana MPL melihat pengembalian yang diberikan pasar Indonesia berkali-kali lebih rendah dari India bahkan AS.

Maka dari itu, setelah 3 tahun beroperasi, MPL memutuskan untuk undur diri dari pasar Indonesia. Hal ini disampaikan langsung dalam email perusahaan, seperti yang dikutip dari Money Control.