3 Perbedaan Mencolok Antara Robot Trading Asli dan Palsu

pada 3 tahun lalu - by

Foto ilustrasi: Photo byPierre BorthiryUnsplash 

Uzone.id-- Penggunaan robot trading di Indonesia yang belakangan sedang menjadi tren memang menuai kontroversi. Banyak yang ‘latah’ menggunakannya hanya karena sedang hits, namun tidak mengetahui lebih jauh apakah yang mereka pakai itu asli atau bodong.

Dari analisis Adek Isnaini Nugroho selaku Staff Trader Support PT. Pelatihan Profit Internasional, robot trading bodong masih terus berlanjut trennya di Indonesia. Bahkan, memang masih perlu banyak edukasi memadai bagi masyarakat agar tidak terjerumus ke penawaran palsu.

“Robot trading asli tentu berbeda dari yang palsu. Masyarakat harus bisa mengenalinya dari awal mendapat penawaran itu. Hal pertama yang paling mudah adalah robot trading asli tidak akan mengumbar janji profit yang berlebihan, apalagi mencapai 90 persen,” tuturnya saat berbincang diUzone Talks, Kamis (14/10).

Baca juga:Tren Robot Trading Palsu Bagai Bom Waktu, Pemerintah Harus Apa?

Ia melanjutkan, “kalau robot trading asli itu paling tidak 10 sampai 15 persen profitnya, dan para penyedia robot trading asli seperti di perusahaan saya ini lebih mementingkan konsistensi tersebut ketimbang gembar-gembor profit besar.”

Kemudian hal kedua yang harus diperhatikan adalah tipe profit.

Menurut Adek, robot trading abal-abal itu dari awal biasanya mengatakan kalau si trader ini akan mendapatkan keuntungan dalam konsep profit-sharing. Tentu hal ini tidak benar, karena pada dasarnya jika investor mengeluarkan uang, maka keuntungan yang didapatkan sudah menjadi hak milik masing-masing 100 persen.

Baca juga:Hindari Boncos, Ini Ciri-ciri Robot Trading yang Perlu Diketahui

“Jangan langsung percaya jika ada omongan profit-sharing, jelas tidak benar. Mereka biasanya menggunakan skema money game seperti halnya MLM, jadi bukannya untung tapi kita malah dirugikan,” katanya.

Poin terakhir adalah cara pembayaran. Dari pantauan Adek, ada banyak korban robot trading mengaku mereka diarahkan untuk membayar pembelian layanan tersebut dengan melakukan transfer ke rekening orang atau individu.

“Kalau saat mau transfer ternyata rekeningnya itu milik individu, kami sarankan tidak usah dilanjutkan. Itu jelas robot trading bodong, karena kalau yang asli sudah jelas pembayaran ditransfer ke rekening sah seperti perusahaan. Bukan malah seperti transfer ke orang begitu, sudah pasti tipuan,” tutup Adek.

VIDEO: Uzone Talks: Robot Trading, Bikin Cuan atau Malah Maling?