4 Tips Aman Posting Foto di Medsos, Agak Tak Jadi Incaran Penjahat

pada 9 hari lalu - by

Uzone.id— Selain platform untuk bersenang-senang dan berbagi cerita, media sosial seperti Instagram, X, TikTok dan lainnya bisa juga menjadi sumber bahaya karena adanya penjahat-penjahat yang terus mengincar pengguna.

Salah satunya, adalah melalui postingan foto. Ya, siapa sangka kalau sebuah postingan foto bisa menyebabkan pengguna diincar oleh pelaku kejahatan?

Menurut keterangan Kaspersky, Jumat, (24/08), memposting tanpa pertimbangan yang matang dapat menimbulkan hasil yang tidak diinginkan, seperti penipuan identitas atau doxing, yaitu pengumpulan informasi pribadi untuk tujuan mendapatkan keuntungan.

 

 

Maka dari itu, penting untuk kita agar tetap berhati-hati dan memastikan bahwa informasi sensitif dihilangkan dari foto atau video yang diposting sebelum dibagikan.

Nah, berikut beberapa tips penting yang perlu kalian pertimbangkan sebelum memposting foto untuk memastikan bahwa privasi dan keamanan kalian tetap terjaga.

Pertama, jangan sembarang posting detail lokasi

Bagi kalian yang aktif membagikan foto di media sosial, sebaiknya hindari berbagi foto yang dapat mengungkap lokasi yang sering dikunjungi, terutama tempat tinggal kalian.

Foto yang berisi spot-spot yang mudah dikenali, rambu jalan, atau geotag berpotensi menunjukkan keberadaan seseorang secara presisi. Bahkan detail halus di latar belakang secara tidak sengaja bisa mengungkap lokasi kalian.

Hal ini meningkatkan risiko kejahatan stalking secara nyata, selain itu hal ini juga bisa memberikan informasi pada penjahat yang sedang mengincar kalian. Untuk meminimalkan risiko tersebut, sebaiknya bagikan lokasi yang tak terlalu spesifik, dan bagikan hanya dengan teman dan keluarga.

Kedua, update foto/video secara real-time

Berbagi informasireal-timeseperti lokasi saat ini atau berbagi informasi berapa lama akan berada di lokasi tersebut akan menarik perhatian yang tidak diinginkan. 

Lebih aman untuk membatasi pembaruan tersebut hanya ke lingkaran pertemanan dan keluarga saja. 

Nah, untuk audiens yang lebih luas, pertimbangkan untuk membagikan pembaruan ini setelah aktivitas kalian selesai, untuk memastikan keselamatan pribadi terjaga sambil tetap memungkinkan untuk berbagi di media sosial. 

 

 

Privasi kalian juga bisa diperkuat dengan mengaktifkan solusi keamanan komprehensif yang mengelola pengumpulan data sensitif, seperti lokasi, oleh aplikasi.

Ketiga, jangan memotret dokumen sembarangan

Sebelum mengunggah foto, jangan lupa memeriksa dengan saksama apakah ada potret dokumen yang terlihat, seperti tanda pengenal, alamat rumah, catatan medis, resep, laporan bank, atau tagihan listrik. 

Bahkan saat membagikan foto dengan objek surat, parsel, atau tanda terima, pastikan tidak ada informasi sensitif yang terlihat. 

 

 

Rincian-rincian dokumen ini akan memberikan celah besar untuk pengumpulan informasi dan harus harus dirahasiakan, bahkan di antara teman dekat, karena dapat disalahgunakan jika akun dibobol.

Keempat, jangan berbagi rencana perjalanan mendetail

Saat berlibur, akan lebih aman untuk berbagi postingan dan update hanya ke keluarga atau teman. Tapi, sayangnya bahaya tetap mengintai bahkan saat sedang dalam mode liburan.

“Jauh dari pekerjaan dan fokus pada relaksasi dapat menciptakan peluang untuk serangan terarah, seperti seseorang yang menyamar sebagai wisatawan di tempat kerja untuk memanfaatkan absennya seorang pegawai yang berlibur,” kata Kaspersky.

Untuk menghindari kejahatan tersebut, kalian sebaiknya merahasiakan rencana perjalanan hingga kembali ke rumah. Pengalaman selanjutnya dapat dibagikan dengan audiens yang lebih luas tanpa mengorbankan keamanan. 

Fitur untuk mengendalikan siapa saja yang melihat postingan juga perlu diaktifkan saat momen liburan atau saat rawan resiko kejahatan siber.

“Dengan melakukan pemeriksaan keamanan cepat, kalian dapat menikmati manfaat berbagi secara daring sekaligus menjaga keamanan data pribadi,” tambah Anna Larkina, pakar analisis konten web Kaspersky.

Nah, itu tadi beberapa tips aman agar terhindar dari kejahatan siber akibat memposting foto atau video sembarangan.