5 Fakta Clubhouse, dari 1.500 Pengguna hingga Sukses Jadi Unicorn

pada 4 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Ilutrasi. (foto: Unsplash)

Uzone.id- Aplikasi obrolan radio (radio chatClubhouse sedang menjadi pembicaraan banyak orang. Saat ini, kalian mungkin melihat beberapa teman membagikan obrolan mereka di Clubhouse ke platform media sosial lain, seperti Instagram. Bahkan, beberapa orang beramai-ramai membicarakan aplikasi ini di Twitter.

Namun, apa itu Clubhouse dan bagaimana aplikasi ini dapat mencapai ketenaran dengan cukup cepat? Untuk tahu jawabannya, berikut beberapa fakta tentang Clubhouse seperti kami rangkum dari berbagai sumber.

Rilis Maret 2020 dengan 1.500 pengguna

Clubhouse sudah ada sejak Maret 2020. Aplikasi ini diluncurkan oleh pengusaha asal Silicon Valley, Paul Davidson dan Rohan Seth.

Pada Mei 2020, aplikasi yang hanya tersedia di perangkat iOS ini cuma memiliki 1.500 pengguna. Ketika itu, nilai Clubhouse masih berkisar di USD100 juta (sekitar Rp1,4 triliun).

Baca juga:Cegah Diblokir di Indonesia, Kominfo Minta Clubhouse Daftar Diri

Dipopulerkan Elon Musk

Pekan ini, Clubhouse mendadak pupuler. Hal itu sebenarnya tidak terlepas dari salah satu sosok penting dunia, yaitu CEO perusahaan mobil listrik Tesla, Elon Musk.

Ia menyelenggarakan obrolan di Clubhouse dengan CEO perusahaan jasa keuangan Robinhood, Vlad Tenev. Kemudian, obrolan itu diunggah ke YouTube. Hal tersebut langsung mendorong popularitas Clubhouse.

Dianggap sebagai startup berstatus unicorn

Sejak 1 Februari 2021, Clubhouse sukses memiliki dua juta pengguna. Bahkan, mereka telah mengumumkan fitur-fitur baru yang akan rilis, sepertitipping,ticketsatausubscriptions, untuk membayar kreator secara langsung di aplikasi.

Setelah mengumpulkan pendanaan baru sejak diluncurkan, Clubhouse sekarang bernilai USD1 miliar (sekitar Rp14 triliun), dan dianggap sebagaistartupberstatusunicornseperti AirBnb, Uber, dan SpaceX.

Baca juga:Public Figur di Indonesia yang Sudah Mejeng di Clubhouse

Sangat populer di China, tapi akhirnya diblokir

Meski upaya penyensoran dan kontrol pemerintah cukup ketat di China, Clubhouse tenar di sana. Aplikasi ini menjadi sangat populer dalam beberapa minggu terakhir dan memberikan sejumlah besar pengguna China kesempatan untuk kebebasan berekspresi.

Bahkan, mereka terlibat dalam diskusi tentang topik yang biasanya diblokir, termasuk soal Xinjiang, Hong Kong, dan Taiwan.

Sebagian besar pengguna Clubhouse di China dilaporkan adalah investor dan professional di bidang teknologi. Namun, pada Senin 8 Februari 2021, Clubhouse telah diblokir di China.

Clubhouse belum lapor ke Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kementerian Kominfo)

Belakangan ini, aplikasi Clubhouse juga sangat populer di Indonesia. Kemudian, ada pula isu pendaftaran aplikasi tersebu. Juru Bicara Kementerian Kominfo, Dedy Permadi sendiri menegaskan bahwa aplikasi itu belum terdaftar di Kementerian Kominfo.

"Clubhouse belum terdaftar di kominfo dan kami harap dapat mendaftar sesuai ketentuan dalam PM 5/2020," tandasnya.
Menurut Jubir Dedy Permadi, aplikasi yang tidak terdaftar akan mendapatkan pemutusan akses beryupa tindakan pemblokiran akses, penutupan akun dan/atau penghapusan konten.

VIDEO: Belanja Gadget-Gadget Unik