5 Perintah Presiden Jokowi untuk Percepatan Transformasi Digital RI

pada 2 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id -Kepala Staf Kepresidenan RI, Moeldoko menyampaikan beberapa arahan yang diberikan Presiden Joko Widodo kepada jajarannya terkait percepatan transformasi digital di Indonesia. Menurutnya, arahan ini diberikan agar Indonesia tak ketinggalan dengan negara lain, khususnya dari Asia Tenggara terkait implementasi transformasi digital.

Moeldoko mengatakan, berdasarkan survei dari IMD (Institute for Management and Development) World Digital Competitiveness tahun 2019, Indonesia berada di urutan 56 dari 63 negara dalam hal penerapan transformasi digital. Kalah jauh dari Singapura di urutan ke-2, Malaysia di posisi ke-26, dan Thailand yang berada di urutan 40.

“Transformasi digital selalu menjadi topik utama yang disampaikan Bapak Presiden, apalagi di KTT G20. Topik ini dibahas bersamaan dengan transformasi energi dan lainnya,” katanya, dalam acara “Indonesia Digital Talent Day 2022” yang digelar oleh Huawei Indonesia, Selasa (6/12).

Baca juga:Bank Indonesia Luncurkan Rupiah Digital, Bisa Dipakai di Metaverse?

Ia pun menyampaikan kembali beberapa arahan dari Presiden Joko Widodo untuk memaksimalkan implementasi transformasi digital di Indonesia

“Ada 5 hal yang jadi pengarahan presiden yang harus segera dijalankan,” katanya.

Pertama, perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital secara cepat. Kedua mempercepat layanan internet di 12.500 desa atau kelurahan. Tujuannya, bagaimana akses internet yang baik bisa dinikmati secara maksimal oleh UMKM di pelosok manapun.

Terkait UMKM, lebih lanjut Moeldoko, Presiden Jokowi menargetkan harus ada 30 juta UMKM yang masuk ke ekosistem digital pada 2024. 

“Sangat spesifik Presiden Jokowi mengatakannya. Dari jumlah 64 juta UMKM kita, baru 19 juta yang menerapkan digitalisasi, sementara targetnya adalah 30 juta di 2024,” ujar Moeldoko.

Kepala Staf Kepresidenan RI, Moeldoko saat menghadiri "Indonesia Digital Talent Day 2022" yang digelar Huawei Indonesia.

Arahan ketiga, mempercepat integrasi pusat data nasional. Dengan ini, pusat data nasional membuat kementerian yang ada saling terintegrasi.

“Nantinya Huawei akan terlibat di dalamnya,” ucapnya.

Baca juga:NU Ajak Santri Hingga Mahasiswa Melek Digital dengan NU Tech

Keempat, mempersiapkan kebutuhan SDM digital melalui proses transformasi yang menyeluruh dan merata. Saat ini, Indonesia menargetkan 100.000 talenta digital hingga 2025 mendatang, dimana baru 71 ribu tercapai di tahun ini.

Arahan terakhir dari Presiden Jokowi, memperbaiki regulasi dan skema pendanaan. Aturan terkait pembiayaan untuk sektor transformasi digital juga jadi perhatian, dan meningkatkan posisi Indonesia di World Digital Competitiveness.

“Itu permintaan presiden di sektor digital,” pungkas Moeldoko.