55 Tahun Telkom, Komut Rhenald Kasali Ungkap Pentingnya Talent Muda Digital

pada 4 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

(Kantor Telkom/IDX Channel)

Uzone.id-- Komisaris Utama Telkom, Rhenald Kasali berbicara tentang beberapa hal terkait perusahaan yang baru menginjak usia 55 tahun, serta perjalanan Telkom di era serba digital seperti sekarang. Salah satunya, digital talent.

Istilah digital talent kerap digunakan oleh banyak perusahaan, tak terkecuali Telkom. Digital talent tentu kaitannya dengan sumber daya manusia, namun lingkup kerjanya sudah pasti berada di area digitalisasi dan hal-hal yang mengharuskan mereka fasih teknologi.

Menurut Rhenald, seiring berjalannya waktu, talent digital di Indonesia semakin dibutuhkan, khususnya dari kaum muda.

“Sebagai perusahaan yang juga memiliki bisnis inti digital services, digital talent muda-muda tentu hal terpenting. Sebagai contoh, Fajrin [Rasyid] yang baru menjabat sebagai direktur bisnis digital Telkom, dia usianya baru 33 tahun. Ini sudah keberapa kalinya Telkom merekrut anak muda untuk memimpin,” kata Rhenald pada kesempatan Instagram Live di akun Telkom, Senin malam (6/7).

(Komisaris Utama Telkom, Rhenald Kasali)

Baca juga:Telkom di Indonesia, dari Akses Telepon ke Digitalisasi

Dari pengakuan Rhenald, Telkom memiliki banyak sejarah merekrut anak-anak muda untuk memimpin. Menurutnya, generasi muda dapat memperkuat semangat kolaborasi antar perusahaan, khususnya di era digital.

“Generasi usia 30 tahun inilah yang cocok untuk terjun dan terlibat langsung di era digital. Lalu, pertanyaannya, bagaimana kami mempersiapkan digital talent? Yang penting jelas komposisinya dan landasan bisnisnya. Sebagai contoh, kami memiliki program yang tujuannya merekrut 1.000 digital talent. Yang bisa bergabung adalah mereka yang sudah bekerja, yang kena PHK, sampai calon sarjana dari berbagai kampus,” tutur Guru Besar Universitas Indonesia itu.

Rhenald juga menyinggung soal kolaborasi. Baginya, kolaborasi dan kompetisi sifatnya sama-sama penting untuk tetap bertahan dan berkembang di sektor teknologi digital.

Baca juga:Ulang Tahun ke-55, Ini 3 Wadah Startup Bikinan Telkom

“Jika ditanya sekarang ini era kolaborasi atau kompetisi, menurut saya dua-duanya harus jalan, karena kalau gak ada kompetisi ya kita gak bisa menilai diri sendiri dan tak ada daya saing. Sementara kolaborasi juga penting untuk ekosistem digital supaya bisa memperluas kerja sama, apalagi berbagi cara pikir dari anak-anak muda,” kata Rhenald lagi.

Pada intinya, mau seberapa besar perusahaan, kolaborasi tetap harus dilakukan karena sejatinya tidak ada yang bisa sendirian, semua harus bekerja sama.