Agritech TaniHub di Tahun 2021, Bikin Petani Sejahtera
Foto: Tani Hub
Uzone.id– TaniHub, sebuah startup agritech yang didirikan pada tahun 2016 siap menjalani tahun 2021 dengan 4 rencana baru.
Terlepas dari tantangan yang ada, TaniHub akan berusaha untuk selalu membantu menyejaterahkan petani di Indonesia.
Pada tahun 2020 terdapat banyak pencapaian luar biasa seperti pertumbuhan bisnis sebesar 639% persen apabila dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini memunculkan potensi baru dalam sektor agritech.
Kelvin Wijaya (Director of Technology TaniHub) memaparkan bahwa TaniHub telah berhasil menerapkan manajemen warehouse yang cukup efisien, menjadikan operasional TaniHub berjalan dengan cukup baik.
BACA JUGA: Video Dayana Menghilang dari YouTube Fiki Naki
Ia juga menambahkan bahwa TaniHub juga telah memiliki teknologi yang mendukung demand supply matching forecast.
“Kita ingin tahu bagaimana karakter dari komoditas dan permintaan akan berfkultuasi seperti apa. Dari forecast, kita bisa memberi masukan ke petani mengenai apa yang bisa ditanam. Harapannya adalah produksi (dari petani) dapat memenuhi pasar” ungkapnya pada konferensi online (25/2)
Selain penerapan teknologi diatas, TaniHub juga memiliki indikator yang ingin mereka capai di 2021.
Pertama, membuat ekosistem B2B. TaniHub ingin mengembangkan platform yang dapat menyediakan efisiensi dan transparansi bagi bisnis lain.
Kedua, TaniHub berencana untuk mengoptimalkan proses pembuatan keputusan di bagian supply chain dengan menggunakan otomatisasi (by machine).
“Margin error dari ketepatan forecast TaniHub sudah rendah, jadi inginnya mesin yang menentukan keputusan” ujar Kelvin.
Hal ketiga yang ingin dikembangkan adalah sistem manajemen pertanian serta asesmen risiko pertanian.
“Petani adalah bagian yang jangkauan teknologinya masih minim. Masalah yang terjadi saat ini karena saat bercocok tanam tidak terekspos pada data atau update yang lebih modern”, tambahnya lagi.
Maka dari itu, TaniHub ingin mengembangkan rencana finansial agar petani dapat mencapai hasil yang diinginkan.
Selain itu, dalam bayangan TaniHub, petani diharapkan dapat mulai mendata proses penanamannya hingga panen nanti.
Data ini diintegrasikan dengan bantuan photo satellite serta photo drone agar petani dapat menerima data / forecast yang customized nantinya.
Precision farming serta optimisasi data merupakan hal lain yang ingin dicapai oleh TaniHub nantinya.
Precision farming membutuhkan engineer yang mengerti untuk menghitung variabel di proses pertanian agar nantinya dapat memberikan pilihan metode bagi petani.
Bagi TaniHub, mengakuisisi petani untuk bergabung merupakan tantangan yang cukup besar karena dibutuhkan waktu untuk menyakinkan para petani.
Supply chain juga akan selamanya menjadi tantangan karena barang yang dijual hanya bisa disimpan paling lama sekitar 7 hari saja.
Apabila masalah petani banyak dapat dipecahkan oleh TaniHub, maka tingkat adopsi teknologi dapat berlangsung lebih cepat karena penyebarannya dibantu oleh petani itu sendiri.
Selain itu juga, TaniHub bekerjasama dengan pemerintah dan swasta. Sebagai contoh, TaniHub sangat tertarik untuk berkolaborasi dengan program Petani 4.0 milik Ridwan Kamil.
Kunci agar bisnis ini berjalan adalah “kita percaya disaat orang lain tidak percaya” tutup Kelvin.
VIDEO Unboxing Redmi 9T Seharga Rp2,39 Juta