Ancaman Mobil Baru 2022: Harga Naik, Chip Langka, Produksi Tersendat

pada 3 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id- Ancaman untuk industri otomotif khususnya roda empat belum juga hilang memasuki tahun 2022 ini. Sejumlah ancaman masih mengintai para pabrikan mobil.

Di Indonesia misalnya, dengan belum diumumkannya nasib kelanjutan insentif pajak PPnBM, bakal berefek pada kenaikan harga sejumlah mobil yang mendapatkan insentif.

Belum cukup sampai di sana, pandemi yang masih melanda di sejumlah negara, bahkan dengan munculnya varian Delta, Omnicron atau Delicron membuat sejumlah negara kembali melakukan lockdown.

BACA JUGA: Honda Luncurkan Mobil Terbaru 7 Januari 2022

Imbasnya, produksi chip untuk mobil pun terganggu dan kalau terjadi semakin lama, bisa mengakibatkan terganggunya produksi mobil-mobil baru.

Chiop menjadi begitu penting pada mobil-mobil modern, gak hanya mobil mewah yang mahal, mobil kelas rakyat pun begitu ketergantungan pada sebuah chip.

Sejumlah fungsi dan berbagai fitur-fitur canggih yang kini jamak tersemat pada mobil-mobil baru, tentunya membutuhkan sebuah kerja komputasi yang bisa dilakukan oleh sebuah chip.

 

Samsung Tunda Produksi Chip Baru

Krisis chip ini bukan baru terjadi akhir-akhir ini, tapi sudah dialami sejak tahun 2020 lalu. Bahkan, gak hanya industri otomotif yang terkena dampaknya, pun begitu dengan industri smartphone dan gadget elektronik lainnya.

Masalah virus di kota Xi’an, China membuat tempat tersebut terpaksa lockdown, sehingga produsen besar seperti Samsung dan Micron tidak bisa membuat chip seperti biasa.

Samsung membuat chip memori NAND di pabrik Xi’an, sementara Micron memproduksi chip memori DRAM. 

BACA JUGA: Moto Guzzi V7 Stone dan V85 TT Travel Diluncurkan Sekaligus

Samsung sudah menyatakan bahwa ada penyesuaian terhadap kegiatan produksi chip mereka di China, sementara Micron berkata akan mematuhi peraturan pemerintah dengan mengurangi karyawan di fasilitas produksi miliknya. 

Pabrikan otomotif pun harus bersiap menghadapi kelangkaan chip lagi di awal tahun 2022 ini, yang efeknya bisa saja mulai terasa pada dua atau tiga bulan ke depan.

Jadi tantangan baru awal tahun 2022 harus bisa dihadapi dan dilewati pabrikan, tiga diantaranya yang paling krusial adalah; kenaikan harga, kelangkaan chip, tersendatnya produksi.