Anggota DPR dan Keluarga Dapat Jatah Rapid Test Covid-19, Netizen Protes di Change.org
Ilustrasi (Foto: Unsplash / Hush Naidoo)
Uzone.id- Berita viral soal anggota DPR dan keluarga menjalani rapid test Covid-19 mengundang rasa prihatin dari warga hingga ada netizen menggalang tanda tangan di situs Change.org dengan petisi yang diberi judul"Berikan Rapid Test Covid-19 kepada yang lebih Membutuhkan, bukan Anggota DPR dan Keluarga."
Michelle Dian Lestari, nama penulis petisi tersebut, turut menyampaikannya kepada Presiden RI Joko Widodo dan Ketua Satgas Nasional Covid-19 Bapak Doni Monardo.
"Kami sangat gembira saat mendengar bahwa Pemerintah RI membeli 50.000 rapid tes kit untuk Covid-19, karena pengetesan massal dengan skala besar sangat dibutuhkan dalam menanggulangi wabah Covid-19. Ini merupakan sebuah angin segar bagi kami penduduk Indonesia yang tengah dicekam ketakutan karena wabah Covid-19.
Namun betapa terkejutnya kami saat tahu bahwa dari 50.000 test kit yang didatangkan dari Tiongkok itu, ada alokasi khusus untuk anggota DPR, keluarga dan karyawan mereka, yang dijadwalkan akan dilakukan hari Kamis, tanggal 26 Maret 2020 di gedung Parlemen."tulis Michelle.
Baca juga: Gojek Hentikan Sementara Cicilan Mitra Driver yang Terpapar Virus Corona
Dia lalu membandingkan kondisi 42 pekerja kesehatan sudah positif Covid-19 di Jakarta, dan 7 tenaga kesehatan di seluruh Indonesia gugur akibat kekurangan APD dan ketiadaan kemampuan untuk melakukan rapid test
"Kami menjadi sangat marah! Apa urgensinya mengetes 527 anggota DPR, beserta anak istri dan karyawan mereka, sementara ada ribuan lainnya yang lebih memerlukan tes tersebut? Fenomena gunung es kasus Covid-19 ini mengatakan bahwa untuk setiap satu kasus positif, ada minimal 1000 kasus yang tidak terdeteksi"
Menurutnya, dengan jumlah positif sudah 514 orang, maka berarti ada 514.000 kasus di luar sana yang belum terdeteksi. Sedangkan pengetesan dengan rapid test kit ini memerlukan beberapa kali test untuk memastikan hasilnya.
Dia juga menyoroti Ketua DPR yang mengatakan bahwa mereka tidak mengambil test kit ini secara gratis, karena konon katanya dicakup pembayarannya oleh Jasindo.
"Kalau memang benar demikian, kenapa mereka tidak membeli sendiri rapid test kit untuk mereka gunakan, dengan dana asuransi Jasindo atau bahkan kocek mereka sendiri? Apakah tidak malu mengambil hak rakyat yang lebih membutuhkan?,"lanjut Michelle.
Baca juga: Syuting saat Pandemi Corona, Instagram Ria Ricis Kena Omel Triawan Munaf
Dia juga terkejut saat tahu bahwa dari 50.000 test kit yang didatangkan dari Tiongkok itu, ada alokasi khusus untuk anggota DPR, keluarga dan karyawan mereka, yang dijadwalkan akan dilakukan hari Kamis, tanggal 26 Maret 2020 di gedung Parlemen.
"Sedangkan di saat yang sama, per hari Senin tanggal 23 Maret 2020, kita sudah memiliki 42 orang pekerja kesehatan yang positif Covid-19, hanya di Jakarta, dan 7 tenaga kesehatan di seluruh Indonesia, yang gugur karena Covid-19 akibat kekurangan APD dan ketiadaan kemampuan untuk melakukan rapid test"
Michelle juga menyinggung ada lebih dari 1417 orang ODP yang masih menunggu kepastian pengetesan dan hasil tes mereka, dan ini hanya di Jakarta
Sebagai pembayar pajak di Republik Indonesia, pemegang NPWP yang patuh membayar pajak setiap tahun, warga yang patuh mengikuti aturan diam di rumah untuk meringankan beban tenaga kesehatan, lewat penggalangan petisi ini Michelle menuntut:
1. Agar Rapid Test Kit tidak diberikan kepada anggota DPR, keluarga dan karyawan mereka, melainkan kepada ODP dan tenaga kesehatan di garda terdepan yang lebih membutuhkan.
2. Agar anggota DPR mengadakan sendiri Rapid Test Kit dari dana asuransi mereka, atau setidaknya menunggu hingga semua ODP dan Nakes diberikan test Covid-19 sampai tuntas.
Netizen yang telah membubuhkan tanda tangannya juga menulis komentar bernada protes:
"Karena rapid test seharusnya diberikan kepada yang lebih berhak,"tulis Sri Astutik
"Nakes garis terdepan dan ODP adalah prioritas dicek, bukan anggota dewan yg cuma duduk2 di rumah saja!"tulis
Melissa Augustina
Uzone.idmelihat petisi yang dibuat Michelle ini sudah mendapat lebih dari 9 ribu tanda tangan.
VIDEO Perjuangan Ojek Online di Tengah Pandemi Covid-19