Apa Itu Cellebrite? Aplikasi Intelijen Buatan Israel Dipakai Mabes Polri
Ilustrasi (Foto: Benjamin Rascoe / Unsplash)
Uzone.id- Aplikasi Cellebrite mendadak viral di Indonesia setelah Pengadilan Jakarta Selatan pada Senin (5/4/2021) mengungkap fakta aplikasi buatan Israel itu digunakan Mabes Polri untuk menyedot jejak digital atas kasus penyebaran berita bohong dengan terdakwa Jumhur Hidayat.
Aplikasi ini sebetulnya telah digunakan oleh banyak instansi hukum di dunia untuk menangani masalah data.
Uzone.idmelihat situs resmiCellebrite.combahwa perusahaan memiliki misi "pemimpin global dalam bermitra dengan organisasi publik dan swasta untuk mengubah cara mereka mengelola Digital Intelligence dalam penyelidikan untuk melindungi dan menyelamatkan nyawa, mempercepat keadilan dan memastikan privasi data."
Cellebrite juga membantu organisasi dalam menguasai kompleksitas investigasi digital yang disetujui secara hukum dengan Platform Investigasi Intelijen Digital.
BACA JUGA:Kronologi Internet First Media Lambat Gara-gara 2 Kabel Laut Putus
"Teknologi kami membantu menghukum pelaku kejahatan dan menghadirkan keadilan bagi korban kejahatan, termasuk eksploitasi anak, pembunuhan dan kekerasan seksual, narkoba dan perdagangan manusia, penipuan, dan kejahatan finansial," tulis Cellebrite mengenai misi perusahaan.
Dalam situs juga tertulis teknologi Cellebrite sudah dibeli oleh 6.700 badan keselamatan publik, perusahaan di lebih dari 140 negara, dan digunakan di lebih dari 5 juta kasus di seluruh dunia.
MelansirWikipedia, Cellebrite adalah perusahaan Intelligen Digital Israel yang menyediakan alat untuk pengumpulan, analisis, dan pengelolaan data digital. Perusahaan ini merupakan anak perusahaan dari perusahaan multinasional Jepang, Sun Corporation, yang bermarkas di Nagoya.
Cellebrite didirikan pada tahun 1999 oleh Avi Yablonka, Yaron Baratz, dan Yuval Aflalo.
Perusahaan aplikasi intelijen ini bermarkas di Petah Tikva Israel. Dua anak perusahaannya, Cellebrite USA Corp. dan Cellebrite GmbH masing-masing bermarkas di Parsippany, New Jersey, AS, dan Munich, Jerman.
Pada tahun 2007, Cellebrite mendirikan divisi independen yang menargetkan industri forensik seluler. Mobile Forensics Cellebrite memperkenalkan produk forensik seluler pada tahun 2007, dengan merek Universal Forensic Extraction Device (UFED), memiliki kemampuan untuk mengekstrak data fisik dan logis dari perangkat seluler seperti telepon seluler dan perangkat seluler genggam lainnya, termasuk kemampuan untuk memulihkan data yang dihapus dan menguraikan informasi yang dienkripsi dan dilindungi kata sandi.
Cellebrite diakuisisi oleh FutureDial Incorporated tahun 2007, salah satu pemegang saham utamanya Sun Corporation. Pada tahun 2019, Mitra Pertumbuhan Israel (IGP) menanamkan investasi USD110 juta di Cellebrite.
Pada Maret 2016, dilaporkan bahwa Cellebrite menawarkan untuk membuka kunci iPhone yang terlibat dalam sengketa enkripsi FBI dengan Apple.
FBI pun mengumumkan telah berhasil mengakses iPhone berkat pihak ketiga, sebuah laporan pers mengklaim Cellebrite telah membantu membuka kunci perangkat, yang disangkal oleh sumber FBI.
VIDEO Review Realme C25 Indonesia