Aprilia Berahap Lebih Banyak Merek Motor Ikut Balapan MotoGP

pada 10 bulan lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id- MotoGP sedang menjalani krisis penonton yang terus menurun dari musim ke musim. Padahal MotoGP menjadi balapan motor paling bergengsi di dunia, namun kini terasa kurang menarik.

Terlebih pabrikan Eropa kerap mendominasi balapan selama beberapa musim belakangan ini. BahkanDorna Sportsselaku penyelenggaranya disarankan untuk menghadirkan merek-merek motor lain untuk turut berpartisipasi dalam MotoGP.

Dikutip dariMotosan, harapan keikutsertaan merek motor lain di MotoGP diungkapkan oleh Massimo Rivola selaku CEO Aprilia Racing. Bos Aprilia tersebut menyebutkan beberapa merek seperti BMW yang cukup cepat di Superbike, serta berharap Suzuki dan Kawasaki juga dapat ikut kembali dalam kompetisi.

"Saya harap Dorna melakukan itu. Saya melihat BMW cepat dalam tes WorldSBK dengan Toprak. Tidak apa-apa, kita memerlukan lebih banyak produsen motor daripada tim satelit. Kita perlu berkembang. Saya tidak tahu apakah Kawasaki atau Suzuki ingin kembali, tapi akan menyenangkan jika memiliki lebih banyak pabrikan di MotoGP," ucap Massimo Rivola.

Di dua musim terakhir,MotoGPmemang didominasi oleh pabrikan asal Eropa. Bahkan Ducati memiliki 4 tim yang terdiri dari 1 pabrikan dan 3 satelit, yang membuat mereka memiliki 8 motor di lintasan.

Di sisi lain, merek-merek asal Jepang yang biasanya kompetitif sedang mengalami krisis dan belum dapat bangkit kembali. Akibatnya balapan menjadi terasa membosankan karena Ducati selalu mendominasi.

Perlu diketahui, secara umum pada 2023 terdapat 2.857.925 orang yang menonton MotoGP secara langsung di sirkuit. Angka tersebut memang mengalami kenaikan dari tahun 2022 yang mencapai 2.427.928 orang.

Namun kenaikan terjadi karena Dorna Sports menyelenggarakan balapan tambahan Sprint Race pada hari Sabtu. Di sisi lain, banyak pembalap yang mengkritik Sprint Race karena membuat mereka kelelahan. Padahal di balapan Formula 1, Sprint Race tidak diselenggarakan pada setiap seri seperti MotoGP.

Meskipun mengalami kenaikan jumlah penonton berkat Sprint Race, namun jika hal ini dibiarkan, dikhawatirkan MotoGP bisa menjadi sepi peminat. Terlebih jika dibandingkan dengan balapan Formula 1 yang penontonnya bisa mencapai 5 juta orang dalam satu tahun.

Rivola juga menambahkan, selain menambah merek-merek baru ke MotoGP, Dorna Sports juga dapat meniru langkah Formula 1. Satu di antaranya dengan menghadirkan penonton lain yang sebelumnya tidak menyukai balapan MotoGP.

"Saya pikir masalah saat ini adalah meningkatkan minat terhadap olahraga otomotif yang sensasional ini. Balapan harus diubah menjadi event dan Formula 1 punya banyak pelajaran untuk kita. Produsen juga merupakan bagian dari bisnis ini dan kami perlu berbicara dengan Dorna mengenai visi jangka panjang balapan ini," ungkapnya.

"Formula 1 telah banyak berinvestasi dan meningkatkan kualitas, mereka juga mencari basis penonton lain. Jadi, kita tidak selalu harus mencari penggemar sepeda motor, tapi, misalnya, kita juga bisa mencari penggemar tenis, untuk memberi tahu mereka betapa indahnya balap MotoGP," tutup Rivola.