Satgas BAKTI Matikan Proyek Rp5,2 Triliun Satelit HBS, Ini Alasannya

pada 1 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id– Tak lama setelah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) meresmikan Satgas BAKTI pada pertengahan Oktober kemarin, tim Satgas ini mengumumkan bahwa mereka mematikan proyek Hot Backup Satellite (HBS) yang nilainya mencapai Rp5,2 triliun. Apa alasannya?

Kabar ini pertama kali diungkapkan oleh Menkominfo Budi Arie Setiadi belum lama ini. Ia mengatakan bahwa proyek satelit HBS bukan ditunda, melainkan diterminasi oleh Satgas BAKTI.

Bagi yang belum tahu, proyek satelit HBS ini dirancang untuk beroperasi sebelum (atau paling lambat) bersamaan dengan Proyek Kerja sama Pemerintah Badan Usaha Satelit Multifungsi Pemerintah (KPBU SATRIA).

Dari total biaya Rp5,2 triliun, pembayaran yang telah dilakukan oleh pemerintah senilai Rp3,5T ditambah cost of money dan akan dikembalikan oleh KNJ.

Dengan kata lain, proyek satelit HBS dirakit sebagai mitigasi atas risiko jika terjadi kegagalan peluncuran SATRIA-1, sekaligus menyediakan kapasitas cadangan sebelum SATRIA-1 beroperasi secara optimal.

 

 

SATRIA-1 sendiri sukses diluncurkan dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat pada 18 Juni 2023 dan saat ini masih dalam perjalanan menuju orbitnya di 146 BT dan diperkirakan dapat dikaryakan pada awal tahun 2024.

Nah, keberhasilan peluncuran ini membuat anggaran HBS akan direalokasikan untuk prioritas perluasan dan peningkatan akses dan konektivitas digital nasional.

Dari situs resmi BAKTI Kominfo, tertulis bahwa tim Satgas telah mengkaji usulan dan menyetujui pengakhiran lebih awal kontrak HBS setelah aspek urgensi, anggaran, kemajuan kontrak, dan risiko operasional SATRIA-1 yang telah meluncur dianalisis oleh manajemen BAKTI.

“Satuan Tugas BAKTI Kominfo telah menerima dan memberi rekomendasi terkait governance, risk, and compliance atas pengakhiran kontrak hot backup satellite yang disampaikan oleh Direktur Utama BAKTI Kominfo (19 Oktober 2023),” tulis laman tersebut seperti dikutipUzone.id.

Satgas juga memastikan bahwa manajemen BAKTI telah melakukan mitigasi risiko atas kebutuhan layanan internet di lokasi-lokasi layanan publik serta mengkordinasikan pengakhiran ini dengan KNJ.

Singkatnya, BAKTI ingin memanfaatkan keterbatasan sumber daya finansial dalam menuntaskan target-target inklusi digital dan memastikan tidak adanya kerugian negara yang timbul akibat pengakhiran kontrak HBS tersebut.

 

 

“Satu hal yang juga harus jadi pertimbangan adalah bahwa kita harus fokus kepada SATRIA-1 yang akan banyak menyita energi dan tidak boleh gagal dalam pelaksanaannya. Satelit SATRIA-1 ini akan segera beroperasi awal 2024 sehingga kita akan sangat sibuk sekali dengan bagaimana memanfaatkannya secara optimal, baik untuk kapasitas space segment ataupun ground segment. Jangan sampai kita tidak fokus,” papar Ketua Satgas BAKTI Kominfo, Sarwoto Atmosutarno setelah rapat rutin satgas pada 19 Oktober 2023.

Seperti diketahui, Satgas BAKTI Kominfo adalah satuan tugas yang dibentuk melalui Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika RI Nomor 472 Tahun 2023. Tugasnya adalah untuk melakukan percepatan penyelesaian dan optimalisasi program penyediaan infrastruktur telekomunikasi dan informasi pada Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo.

Satgas antara lain bertugas memastikan pembangunan infrastruktur telekomunikasi dan informasi oleh BAKTI seperti penyediaan akses internet di wilayah 3T, pembangunan BTS, penyediaan jaringan serat optik Palapa Ring, penyediaan HBS dan pengoperasian SATRIA-1.