Bisa Genjot Dividen Digital, 5G Huawei Bakal Fokus di 4 Bidang Ini

pada 1 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id– Selama ini kita tahu, Huawei menjadi salah satu perusahaan teknologi yang terus mendorong inovasi lanjutan teknologi 5G secara komprehensif untuk memenuhi peningkatan kebutuhan digital di pasar konsumen maupun industri. Komersialisasi 5G sendiri dipercaya dapat menciptakan pasar bernilai triliunan rupiah.

Guna mengoptimalkan potensi perolehan dividen digital, Huawei meyakini perlu menggencarkan upaya kolaborasi dalam pengembangan lanjutan teknologi 5G.

Dalam pidato bertajuk Creating New Value with 5G to Unleash Digital Dividends pada acara Mobile World Congress (MWC) Shanghai, China belum lama ini, Senior Vice President and President of the Carrier BG Huawei, Li Peng menjelaskan bahwa konektivitas 5G terbukti mampu mengoptimalkan perolehan dividen digital di sejumlah bidang kehidupan, mulai dari pengguna atau user hingga pelaku industri besar.

 

 

"Kapabilitas jaringan yang disempurnakan, seperti kecepatan downlink 10 Gbps, kecepatan uplink 1 Gbps, dan 100 miliar koneksi IoT, menciptakan ruang pasar yang luas di 5.5G untuk operator," ujar Li Peng.

Ia kemudian membagi potensi besar pemanfaatan 5G ke dalam empat bidang industri sebagai sumber dividen digital.

1. Menghubungkan individu dengan individu

Saat ini ada lebih dari 1,2 miliar pengguna 5G di seluruh dunia. Li mengatakan besarnya permintaan atas pengalaman terbaik dari pengguna telah memacu pengembangan konten dan aplikasi yang inovatif, serta pembangunan jaringan 5G yang mampu menghadirkan kecepatan 10 Gbps.

Huawei memprediksikan bahwa kehadiran berbagai aplikasi dan konten ini selanjutnya akan mendongkrak trafik data hingga 10 kali lipat.

Sebagai contoh, sebuah konten 3D yang dapat dinikmati tanpa kacamata akan menghasilkan trafik sebesar tiga hingga 10 kali lipat dibandingkan trafik yang dihasilkan video 2D.

Spektrum 5G juga akan berperan penting untuk mewujudkan pengalaman pengguna terbaik. Li mengatakan, industri membutuhkan akses ke pita frekuensi baru, termasuk pita 6 GHz dan mmWave, serta spektrum sub-100 GHz untuk 5G New Radio.

Huawei sendiri telah bekerja sama dengan sejumlah operator untuk melaksanakan verifikasi teknis pita 6 GHz. Uji lapangan menunjukkan bahwa kecepatan downlink 10 Gbps dapat dicapai pada pita 6 GHz, dan pita frekuensi ini juga mampu mencapai cakupan bersama dengan C- band untuk satu situs.

2. Menghubungkan rumah dengan rumah

Di segmen pasar konsumen, lonjakan permintaan terhadap pengalaman baru direspons dengan ledakan inovasi konten dan aplikasi, seperti konten 3D yang dapat dinikmati tanpa kacamata, manajemen rumah pintar, dan sistem kecerdasan yang mencakup seluruh rumah.

Kondisi ini mendorong operator untuk meningkatkan jaringan rumah agar dapat menghasilkan bandwidth 10 Gbps seperti halnya saluran privat.

 

 

Dari penuturan Li, Huawei meluncurkan solusi 5G FWA Square, termasuk FWA Pro untuk konektivitas ultra cepat, FWA Lite untuk konektivitas hemat biaya, dan FWA Biz untuk konektivitas yang sangat andal.

Ketiga solusi ini dapat membantu operator memenuhi kebutuhan pengguna dengan lebih baik dalam berbagai skenario sekaligus memperluas pasar 5G FWA.

3. Menghubungkan industri dan mesin-mesin

Sejak dimulainya komersialisasi 5G empat tahun lalu secara global, lebih dari 17.000 jaringan 5G privat telah dibangun secara global.

Jaringan 5G dengan cakupan luas ini memacu digitalisasi dengan laju amat cepat di berbagai sektor industri, dan telah menghasilkan manfaat ekonomi yang nyata bagi mereka yang pertama kali mengadopsi teknologi ini di bidang industri manufaktur, pelabuhan, pertambangan, minyak & gas, serta layanan kesehatan.

Ketika digitalisasi industri menjadi lebih merata, Huawei meyakini akan lebih banyak bisnis yang mengintegrasikan teknologi digital ke dalam proses produksi mereka dan akan membutuhkan kapabilitas jaringan yang lebih canggih – inilah yang dapat disediakan oleh 5G.

4. Menghubungkan kendaraan dengan kendaraan

Li juga menyinggung topik yang sedang populer, yakni kendaraan otonom atau tanpa awak. Riset dan pengembangan dalam area kendaraan terhubung (connected vehicles) dan Internet of Vehicles (IoV) terus mencapai titik kemajuan baru.

Layanan TIK memiliki peran vital dalam pengembangan kendaraan terhubung cerdas, Vehicle to Everything (V2X), dan kecerdasan terhubung (connected intelligence).

Teknologi 5.5G membantu mobil mengindera keadaan di sekelilingnya dengan lebih baik. IoV dengan kemampuan penginderaan canggih merupakan komponen inti dari sistem lampu lalu lintas cerdas, navigasi pada hari hujan atau berkabut, pengindraan di luar jarak pandang, dan banyak hal lainnya.

 

 

Kendaraan otonom level-4 diharapkan akan memasuki pasar komersial pada tahun 2025, dan untuk itu akan diperlukan daya komputasi dalam jumlah amat besar serta jaringan yang amat kuat.

Sebuah mobil otonom juga diproyeksikan dapat menghasilkan ratusan terabyte data dalam satu hari, dan perlu mengunggah sekitar satu terabyte data ke cloud guna mendukung pelatihan model AI dan pembaruan algoritma.

Terkait hal ini, Li mengatakan bahwa Huawei akan memperdalam kemitraannya dengan industri kendaraan otonom dalam rangka memenuhi permintaan daya komputasi cloud serta komputasi cerdas real-time dalam jumlah besar tersebut. Ia menegaskan, pasar konektivitas dan komputasi dapat menjadi area bisnis yang menjanjikan bagi operator.