Bitcoin jadi Alat Pembayaran Sah di El Salvador
Ilustrasi Bitcoin (Foto: Unsplash)
Uzone.id -El Salvador resmi mengesahkan bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah di negaranya dan menjadi negara pertama di dunia yang melakukan hal ini.
Keputusan pengesahan ini terjadi setelah dukungan terhadap UU Bitcoin menerima mayoritas suara sebanyak 62 dari 84 suara legislatif di kongres Amerika Tengah. Kabar ini diumumkan langsung oleh Presiden Nayib Bukele dalam akun Twitternya@nayibbukulepada Rabu, 09/06.
Harga bitcoin langsung melonjak sebesar 5 persen menjadi USD34.239 tak lama setelah pemungutan suara ini diumumkan.
Sebelumnya, pada hari Rabu (09/06), Presiden El Salvador, Nayib Bukele mengirimkan undang-undang tersebut ke Kongres untuk melakukan pemungutan suara.
Undang-undang ini diajukan ke Kongres tepat setelah kerjasama El Salvador dengan perusahaan dompet digital Strike diumumkan satu pekan lalu. Kemitraan ini dilakukan untuk membangun infrastruktur keuangan modern negara itu menggunakan teknologi bitcoin.
Baca juga:Pria 29 Tahun Ingin Ubah Pulau Ini Jadi "Surga" untuk Komunitas Bitcoin
“Tujuan undang-undang ini adalah untuk mengatur bitcoin sebagai alat pembayaran sah dengan kekuatan kebebasan yang tidak dibatasi, tidak terbatas dalam transaksi apa pun, dan setiap orang baik badan hukum publik atau swasta memiliki hak untuk melakukannya,” bunyi undang-undang tersebut, dikutip dariCNBC, Kamis (10/06).
Harga pada setiap transaksi dapat ditampilkan dalam bitcoin, pajak bisa dibayar dengan mata uang digital dan pertukaran dalam bitcoin juga tidak akan dikenakan pajak capital gain.
Bitcoin masih menghadirkan pro dan kontra akibat adanya perubahan harga yang ‘liar’ didalamnya. Banyak pihak mengkritik bitcoin tak cocok menjadi mata uang yang efektif. Hingga saat ini, masih belum jelas bagaimana El Salvador dengan bulat memutuskan bitcoin menjadi mata uang sah di negaranya.
Mata uang El Salvador saat ini adalah dolar AS, dan menurut undang-undang yang diusulkan, nilai tukar mata uang baru ini dengan dolar AS ditentukan ‘secara bebas oleh pasar’.
Undang-undang tersebut juga mengatakan bahwa negara akan “mempromosikan pelatihan dan mekanisme yang diperlukan sehingga penduduk dapat mengakses transaksi bitcoin.”
Baca juga:Harga Bitcoin Anjlok di Bawah Rp500 Juta, Elon Musk Dikecam
Keputusan ini didorong karena sekitar 70 persen lebih masyarakat El Salvador tidak bisa mengakses layanan keuangan tradisional, menurut Hukum Bitcoin yang diajukan.Cryptocurrencydipandang sebagai cara untuk meningkatkan inklusi keuangan di negara tersebut.
Bitcoin mencapai rekor tertinggi pada bulan April lalu dengan nilai USD64.824 setelah mengalami penurunan hingga setengahnya, menurut data CoinDesk.
Kenaikan ini mencapai 230 persen selama 12 bulan terakhir, disebabkan beberapa faktor termasuk meningkatnya minat dari investor institusional dan perusahaan besar seperti Tesla dan Square untuk membeli bitcoin.