Bos Twitter: Tidak Ada yang Bisa Menghentikan Bitcoin
(Foto: Wired)
Uzone.id-- Jack Dorsey yang dikenal sebagai CEO Twitter tampak begitu optimis terhadap kehadiran Bitcoin, khususnya di lanskap pembayaran digital. Ia menyatakan kalau Bitcoin akan mengubah semua hal dan tidak akan ada yang bisa menghentikannya.
Dorsey juga memiliki peran sebagai CEO Square Inc, perusahaan yang menyediakan layanan finansial dan pembayaran digital di San Francisco, Amerika Serikat. Pernyataannya terkait Bitcoin tentu menyita perhatian.
Ia menanggapi cuitan Chief Financial Officer Square, Amrita Ahuja yang menjelaskan tentang strategi perusahaan Square mengenai Bitcoin.
“Strategi Bitcoin kami tidak berubah. Kami sangat berkomitmen terhadap komunitas ini, termasuk bekerja menuju masa depan yang lebih hijau melalui Bitcoin Clean Energy Initiative. Dan seperti yang kami bagikan pada Februari lalu, kami terus meninjau investasi Bitcoin kami secara berkelanjutan,” cuit akun Twitter @AmritaAhuja pada Sabtu (15/5).
Kicauan tersebut kemudian ditanggapi oleh Dorsey.
“Bitcoin mengubah segalanya menjadi lebih baik. Dan kami akan berusaha terus untuk membuat Bitcoin jadi lebih baik,” twit Dorsey.
Baca juga:BeneranNih, Gaji CEO Twitter Tak Sampai Rp20 Ribu?
Tak hanya itu, Dorsey juga mengunggah twit sekaligus menanggapi pertanyaan netizen mengenai rencana Square terkait pengembangan dari pendanaan inti perusahaan.
“Iya, dan saya setuju tidak ada satu orang atau institusi yang bisa mengubah Bitcoin, atau menghentikannya,” lanjut Dorsey.
Diketahui Square membeli 4.709 Bitcoin seharga USD50 juta pada 2020, kemudian menambah 3.318 Bitcoin senilai USD170 juta pada Februari lalu. Dalam pembelian kedua, Square membayar lebih dari USD51.200 per Bitcoin.
MengutipBusiness Insider,Square kini memiliki 8.027 Bitcoin yang memiliki nilai lebih dari USD400 juta.
Pembahasan seputar Bitcoin memang sedang menjadi topik hangat di industri teknologi belakangan ini.
Baca juga:Harga Bitcoin Melambung Setelah Elon Musk Bilang Ini
CEO Tesla Elon Musk belum lama ini mengumumkan bahwa perusahaannya berhenti menerima Bitcoin sebagai pembayaran untuk mobil elektroniknya. Alasan di balik keputusan ini karena adanya kekhawatiran tentang dampak lingkungan.
“Kami peduli terdahap peningkatan penggunaan bahan bakar fosil dalam penambangan dan transaksi Bitcoin, terutama batu bara, yang menghasilkan emisi terburuk dibanding bahan bakar lain,” ungkap Musk.
Pernyataan tersebut mengguncang pasar, meskipun dia mengatakan tidak akan menjual Bitcoin dan akan kembali menerima pembayaran menggunakan Bitcoin sesudah penambangannya beralih ke sumber energi yang lebih berkelanjutan.
Penambangan mata uang kripto melibatkan banyak sekali komputer untuk memecahkan serangkaian problema matematika, yang dalam prosesnya membutuhkan banyak sekali energi. Menurut perkiraan, energi yang dibutuhkan satu perusahaan penambang Bitcoin bisa menyamai kebutuhan sebuah negara.