ChatGPT vs Google, Mana yang Lebih Pintar?
Uzone.id– Tak bisa dipungkiri kalau saat ini Google harus menghadapi persaingan dengan platform populer nan canggih dari OpenAI, ChatGPT.
Bahkan tak sedikit yang mengatakan kalau ChatGPT akan menggulingkan Google dalam waktu dekat. Pendiri Gmail pun meramal kalau Google akan kalah dari ChatGPT dalam waktu satu atau dua tahun.
Terlepas dari popularitas ChatGPT yang kian naik,perusahaan e-learning Preplymenganalisis kemampuan Google dan ChatGPT untuk melihat yang mana yang lebih pintar.
Untuk melakukan analisa ini, tim analisis menyediakan 40 pertanyaan yang sama, beberapa pertanyaan cocok untuk mesin pencari dan pertanyaan lain cocok untuk percakapan AI.
Baca juga:Wawancara Eksklusif TM Roh: Samsung Kepincut dengan ChatGPT?
Pertanyaan ini juga mencakup beberapa topik, seperti bisnis, karir, budaya, hiburan, keuangan, geopolitik, pemerintahan, kesehatan, politik, keamanan hingga hubungan.
Tim analisis membagi pertanyaan ke beberapa tingkatan, dasar, menengah dan lanjutan. Selain itu, tim juga memberi label pertanyaan berdasarkan taruhannya (konsekuensi potensial), objektivitas (memiliki jawaban yang dapat diverifikasi), dan sensitivitas waktu (jika jawabannya statis atau berubah seiring waktu).
Penilaian ini juga akan dinilai dari 12 karakteristik, sepertiactionable, jelas, komprehensif, ringkas, kaya akan konteks, terkini, tegas, detail, efisien, fungsionalitas, tak memihak dan bijak.
Setelah rangkaian analisa ini, mana yang menurut penelitian Preply lebih pintar antara ChatGPT dan Google?
Hasilnya, dari 40 pertanyaan yang sudah disediakan, ChatGPT berhasil mengalahkan Google dengan skor akhir 23 -16 dan 1 pertanyaan seri.
Dalam pertanyaan dasar/basic, Google berhasil menang dengan skor 7 vs 4 dan 1 seri. Lalu, dalam pertanyaan menengah/intermediate, ChatGPT menang dengan skor 15 vs 6.
Baca juga: 5 Pekerjaan Ini Bakal Terancam Kalau ChatGPT Makin Canggih
Dan dalam pertanyaan advance/lanjutan, ChatGPT menang tipis dari Google dengan skor akhir 4 vs 3.
Google menang dalam kategori dasar, beresiko tinggi dan pertanyaan berubah-ubah (tak pasti), ChatGPT menang dalam kategori lainnya, seperti pertanyaan objektivitas, subjektivitas, statis, resiko rendah dan resiko menengah.
“Saat ChatGPT hampir selalu memberikan nada yang terukur dan menawarkan konteks yang bijaksana, hasil pencarian Google sering mencerminkan sifat manusia yang lebih mendasar,” kata peneliti mencatat di akhirpostingan blog mereka.
Namun, hal yang disayangkan dari Google adalah isi pencarian yang sering kali dipenuhi dengan promosi penjualan dan framing reduktif.
Hal ini dimaksudkan untuk menarik perhatian dengan cepat, dengan mengorbankan nuansa dan kadang juga mengorbankan kebenaran, tambah catatan para peneliti.
Peneliti menegaskan kalau keduanya memiliki kelebihan dan batasannya tersendiri, sehingga sudah untuk membuat komparasi secara langsung dan jelas.
Pada akhirnya, terlepas dari mana yang lebih pintar, semuanya bergantung kepada pilihan pengguna itu sendiri karena kedua mesin pencari informasi ini dapat membantu manusia dalam berbagai hal sehari-hari.