Curhat CEO Google Soal Penurunan Penggunaan Maps, Sampai Kangen Nonton Bola

pada 5 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

(CEO Google dan Alphabet, Sundar Pichai. Foto: Stephen Lam/Reuters)

Uzone.id-- Pandemi corona tidak pandang bulu. Perusahaan sebesar Google saja sampai tidak imun terhadap virus menular ini, karena ada dampak nyata yang dapat dilihat dan dirasakan. Seperti apa saja?

Sundar Pichai selaku CEO Google dan induk usaha Alphabet berbagi beberapa hal sederhana namun menarik untuk disorot terkait dampak dari COVID-19.

“Secara jelas, Google tidak imun terhadap ekonomi global. Dalam beberapa hal, dampak ini mewakili seluruh sektor. Contohnya, kegiatan travel menjadi salah satu contoh industri yang tertampar keras oleh pandemi,” ucap Pichai di sela obrolannya di podcast timThe Verge.

Baca juga:Jadi CEO Google dan Alphabet, Segini Gaji Sundar Pichai

Bagi Pichai, pandemi corona ini membuat masyarakat jadi berpikir, apa yang akan selamanya berubah, dan hal-hal apa saja yang kira-kira dapat kembali seperti semula.

“Sulit untuk memprediksi sifat virus ini, belum tahu juga akan berapa lama pandemi ini berlangsung. Tapi kami secara umum akan berasumsi bahwa efek dari pandemi akan berlangsung untuk beberapa waktu, ini cara yang tepat saat ini,” kata Pichai.

Dia melanjutkan, “kebutuhan manusia itu cukup fundamental, dalam hal bersosialisasi, ingin bertemu banyak orang. Secara pribadi, saya tidak sabar untuk kembali normal. Andai saya bisa nonton pertandingan bola, atau sejenisnya. Apakah saya bakal pergi nonton konser? Jawabannya iya. Sudah menjadi bawaan perilaku manusia, tapi saya pikir akan butuh waktu agar itu semua bisa kembali dilakukan. Jika prosesnya lambat, minimal pemulihannya bisa stabil.”

Pertanyaan menarik berikutnya adalah soal penggunaan Google Maps.

Baca juga:Facebook Punya Giphy, Google Kuasai Tenor, Apple Beli Apa?

Sebagai aplikasi peta digital, Google Maps biasa digunakan untuk mengarahkan jalan para pengemudi dan penumpang dalam mencapai destinasi mereka.

Dengan adanya pandemi yang membatasi ruang gerak masyarakat dengan imbauan swakarantina, Pichai mengaku Google Maps mengalami penurunan penggunaan.

“Iya, ada penurunan signifikan. Kita tahu lah kalau orang-orang di rumah, tidak menyetir. Tentu dampaknya terasa,” ungkap Pichai.

Dia menyambung, “tapi ada yang menarik, sekitar dua sampai tiga minggu belakangan, kami sempat lihat data kalau pengguna sudah mulai membuka Maps lagi untuk mencari informasi lokal. Mungkin ada aktivitas yang mulai kembali aktif, atau orang-orang yang mencari informasi apakah sebuah toko buka atau tidak. Minimal sudah ada segelintir orang yang mulai eksplor layanan lokal lagi melalui Maps.”