Curhatan Developer Game Lokal yang Terimbas Aturan Blokir Kominfo
Uzone.id -PlatformSteam yang diblokir Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), tapi developer lokal, gamer danstreameryang malah mendapat imbasnya. Per hari ini (30/7), toko game PC Steam resmi diblokir oleh Kominfo lantaran tak kunjung mendaftar sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) Lingkup Privat.
Akibatnya sungguh luas, tak cuma sebatas para gamer yang gak bisa main game favorit mereka saat liburweekend. Tapi, sejumlah developer lokal akhirnya harus pasrah melihat game buatan mereka yang turut diberangus kebijakan blokir Kominfo.
Karena game yang mereka rancang dijajakan di atasplatformSteam, mereka pun terkena imbas pemblokiran ini. Salah satu yang terkena dampaknya adalah Lentera Nusantara, developer dari game Ghost Parade.
Buat kalian yang belum mengenalnya, Ghost Parade merupakan game yang menceritakan sosok Suri, seorang gadis muda yang tersesat di hutan misterius dalam perjalanan pulang dari sekolah.
Petualangannya untuk bisa pulang tepat waktu berubah menjadi perjuangan untuk menyelamatkan hutan dan sekumpulan makhluk supernatural dari rakusnya manusia yang ingin meratakan hutan demi keuntungan pribadinya.
CEO Lentera Nusantara, Azizah Assattari merasa seperti ‘sudah jatuh, tertimpa tangga’ atas kejadian pemblokiran ini. Perjuangannya untuk membawa IP (intellectual property) game Indonesia bisa mendunia terasa seperti sia-sia.
Kepada timUzone.id, eksistensi game Ghost Parade malah terancam lantaranplatformSteam yang menjadi tempat penjualan diblokir Kominfo. Padahal, potensi IP game di Indonesia sungguh besar dan sudah dikenal secara global.
Baca juga:Steam, Epic Games, Origin dkk Resmi Diblokir Kominfo
Selain Ghost Parade, ada banyak game karya developer lokal yang mendunia, seperti Dread Out yang telah memasuki sekuel kedua sampai Coffee Talk.
“Game berbasis karyanarrative storytelling signaturedengan potensi IP yang bisa berkembang menjadi multi potensial masa depan. Yang tentu saja akan memberikan imbas sangat besar bagi Indonesia,” katanya dalam pesan singkat.
Main blokir, tanpa memberikan alternatif
Ia menyayangkan tindakan pemblokiran yang dinilai terlalu tergesa-gesa. Sebab, tak disiapkan alternatif bagi developer lokal yang terimbas diblokirnyaplatformsemacam Steam.
Padahal, developer Indonesia membutuhkan dukungan untuk bersaing ketat dalam besarnya market game secara global. Berdasarkan data dariNewzoo, pasar game secara global bisa melebihi USD 200 miliar atau setara Rp2.963 triliun pada akhir tahun 2023, dimana 55 persen market game global ada di Asia Pasifik.
Indonesia pun menjadi salah satu negara dengan potensi market game yang begitu besar. Tapi sayangnya, porsi developer lokal di negara sendiri sangatlah kecil, hanya 0,4 persen saja.
Baca juga:20 Game PC Terbaik di Steam Tahun 2022
“Saya menghimbau bahwa blokir bukanlah tindakan yang tepat. Terlebih lagi, tanpa memberikan alternatif terlebih dahulu serta sosialisasi dan simulasi pada pihak-pihak yang sekiranya akan terdampak,” tegas Azizah.
Kalaupun developer lokal harus menyiapkan formula yang tepat untuk bisasurvivedi negeri sendiri yang menerapkan ‘kebijakan blokir sana, blokir sini’, butuh waktu yang tak sebentar. Sementara di saat yang sama, developer game lokal pun bergerak sendiri untuk memajukan industri game Indonesia ke kancah dunia.
“Itu bukaneffortmereka. Itueffortkami yang punya mimpi disitu,” jelasnya.
Lebih lanjut, Lentera Indonesia seharusnya merilis komik digital tentang Malam Satu Suro diplatformSteam, di waktu yang sama saat aplikasi tersebut diblokir Kominfo. Komik tersebut mengusung nuansa yang kental tentang budaya Indonesia, karena game Ghost Parade pun memiliki jalan cerita yang kurang lebih sejalan.
Ia dan jajarannya pun seperti ‘disambar petir di siang bolong’ saat mendengar kabar kalau Steam sudah tidak bisa lagi diakses oleh para penggunanya di Indonesia.
“Hal yang membuat saya cukup terguncang, bertepatan dengan hari pemblokiran, kami seharusnyalaunchingsebuah komik yang khusus memperkenalkan budaya indonesia ‘malam satu suro’ yang cerita tersebut ada di dalam game kami,” ujar Azizah.
“Dengan tujuan mempromosikan karya kami agar lebih dicintai juga di negara sendiri, kami sudah menyiapkan plan hingga strategionline event. Terutama karena Steam lebih banyak dipakai di Indonesia ketimbangplatformlainnya,” sambungnya.
Honestly, ia pun sudah berada di titik tidak bisa berharap banyak kepada pemerintah akan kejadian ini. Malah, Lentera Indonesia lebih berharap kepada masyarakat, gamer, bahkan sampai netizen Indonesia agar kebijakan PSE ini bisa dimatangkan kembali oleh pemerintah, terutama Kementerian Kominfo.
“Gamer Indonesia, netizen Indonesia, Twitterpeople,please do your magic.Save our ghosts inGhost Parade,save our heritages in global level.Be with us.Make decision to stop this all insanity,” tandasnya.
“Instead, berilah harapan,supportyang nyata, edukasi, serta alternatif yang memberikan benefit lebih besar,” pungkasnya.