Daftar Pesangon dari Grab ke Karyawan yang Kena PHK

pada 5 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

(Ilustrasi logo Grab/dok. DailySocial)

Uzone.id-- Perusahaan teknologi Grab mengambil langkah untuk PHK sekitar 360 karyawannya sebagai dampak dari pandemi COVID-19. Diumumkan oleh sang CEO, Anthony Tan, ada beberapa detail pesangon yang didapatkan para karyawan.

“Setiap karyawan Grab yang terkena PHK telah berkontribusi dalam membangun Grab menjadi aplikasi andalan seperti sekarang. Kami sangat bersyukur atas upaya kalian dan kami akan melakukan segala cara agar kalian tidak patah semangat,” tulis Tan dalam surat terbukanya, Selasa (16/6).

Di dalam surat terbuka itu Tan juga menjabarkan beberapa hal yang akan diterima oleh karyawan yang terkena PHK.

Baca juga:Pandemi Paksa Grab PHK 360 Karyawan

Berikut beberapa daftar dukungan finansial seperti pesangon dan lainnya:

  • Pembayaran pesangon berupa gaji setengah bulan untuk setiap 6 bulan masa kerja, atau berdasarkan peraturan setempat, yakni dipilih jumlah yang lebih besar.
  • Pembayaran tambahan yang telah ditingkatkan setara dengan sekitar 1,5 bulan gaji di atas pembayaran pesangon sebagai bantuan tambahan selama krisis pandemi dan bonus untuk pekerjaan yang dilakukan sepanjang 2020.
  • Waiver of annual cliffs, untuk pemberian ekuitas agar lebih banyak karyawan yang di-PHK sebagai pemegang saham.
  • Pertanggungan asuransi kesehatan sampai akhir tahun melalui asuransi kesehatan yang ada, atau pemberian dana tunai yang setara.
  • Konversi cuti hamil menjadi dana tunai bagi karyawan perempuan yang sedang hamil, dan karyawan laki-laki yang istrinya sedang hamil saat tanggal terakhir masa kerja.
  • Menguangkan cuti tahunan yang belum digunakan.
  • Akses Grabber Assistance Program selama 3 bulan.
  • Hak milik perangkat laptop kantor.

Baca juga:5 Hikmah Sekat Pelindung Ojol yang Cuma Dimengerti Pengguna Setianya

Sekadar diketahui, sejak pandemi COVID-19 melanda, Grab mengaku telah melakukan semua hal agar bisa bertahan dan berupaya agar PHK tidak terjadi. Mereka telah meninjau ulang semua biaya pengeluaran, mengurangi kas keluar, sampai melakukan pemotongan gaji manahemen senior. Namun sayang, setelah semua dilakukan rasanya tak cukup dan perampingan pun menjadi opsi yang paling akhir.