Demo BBM di Jakarta, Sebaiknya Hindari Jalan Ini

pada 2 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id- Sekelompok elemen massa menggelar kembali aksi demo harga BBM yang naik di sejumlah titik lokasi pada Rabu (14/9). 

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan menyampaikan, ada dua aliansi massa yang akan bergerak ke titik di Patung Kuda, Jakarta Pusat dan Flyover Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Menurut Endra, massa yang akan hadir di aksi unjuk rasa sekitar 80 orang dari kedua kelompok. Mereka akan berkampanye menolak kenaikan harga BBM dan meminta pemerintah untuk mengendalikan harga pangan.

BACA JUGA:Marc Marquez Comeback, Geber CBR600RR di Trek Aragon

“Jumlah titik aksi 2. Isu tolak kenaikan BBM dan stabilkan harga pangan,” ujar Endra dalam pernyataan resminya.

Berikut ini nama kelompok massa dan dua titik kumpul mereka:

1. Patung Kuda

Badan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) DKI Jakarta dengan jumlah massa kurang lebih 50 Orang. Mereka menyuarakan penolakan kenaikan harga BBM Pukul 14:00 WIB.

2. Flyover Pasar Rebo

HMI Cab. Jakarta Selatan Komisariat se-Unindra (HMI Komisariat Unindra) dengan jumlah massa kurang lebih 30 Orang. Isu yang diangkat adalah penolakan kenaikan harga BBM, mengendalikan harga pangan, dan cabut keinginan tarif dasar listrik. Demo dilakukan pada pukul 13:00 WIB. 

Jokowi Umumkan Kenaikan Harga BBM

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan langsung kenaikan harga BBM bersubsidi Pertalite dan Biosolar pada Sabtu (03/09/2022) siang, di Istana Merdeka, Jakarta.

Pengalihan subsidi BBM tersebut bertujuan agar subsidi yang diberikan pemerintah menjadi lebih tepat sasaran. Selain BBM bersubsidi, harga BBM nonsubsidi jenis Pertamax juga ikutan naik.

“Lebih dari 70 persen subsidi justru dinikmati oleh kelompok masyarakat yang mampu, yaitu pemilik mobil-mobil pribadi. Mestinya, uang negara itu harus diprioritaskan untuk memberikan subsidi kepada masyarakat yang kurang mampu,” kata Jokowi.

BACA JUGA:Mazda CX-60 e-SkyActiv Terbaru Meluncur Bulan Ini

Di tengah lonjakan harga global, pemerintah telah berupaya untuk menekan harga BBM agar tetap terjangkau oleh masyarakat. Anggaran subsidi dan kompensasi BBM tahun 2022 pun telah meningkat tiga kali lipat dari Rp152,5 triliun menjadi Rp502,4 triliun.

Jokowi juga menjelaskan bahwa pengalihan subsidi BBM menjadi bantalan sosial bagi masyarakat. Pertama, Bantuan Langsung Tunai (BLT) BBM dengan total sebesar Rp12,4 triliun kepada 20,65 juta keluarga yang kurang mampu, sebesar Rp150 ribu per bulan, dan mulai diberikan bulan September selama empat bulan.

Pemerintah juga menyalurkan Bantuan Subsidi Gaji/Upah (BSU) dengan alokasi anggaran sebesar Rp9,6 triliun yang diperuntukkan bagi 16 juta pekerja.

“Pemerintah juga menyiapkan anggaran sebesar Rp9,6 triliun untuk 16 juta pekerja dengan gaji maksimum Rp3,5 juta per bulan dalam bentuk Bantuan Subsidi Upah yang diberikan sebesar Rp600 ribu,” kata Jokowi.

Di samping itu, Presiden Jokowi juga telah memerintahkan pemerintah daerah untuk menggunakan dua persen Dana Transfer Umum (DTU) sebesar Rp2,17 triliun untuk bantuan angkutan umum, bantuan ojek online, dan untuk nelayan.

Penyesuaian Harga BBM Bersubsidi

Harga pertalite yang sebelumnya Rp7.650 per liter naik jadi Rp10.000 per liter dan harga Biosolar yang sebelumnya Rp5.150 per liter naik jadi Rp6.800 per liter.

Selain itu, harga pertamax naik dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500. Penyesuaian harga BBM ini berlaku mulai tanggal 3 September 2022 pukul 14.30 WIB.

Saat pengumuman kenaikan harga BBM, Jokowi turut didampingi Menteri ESDM Arifin Tasrif, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.