DeretanSkillDigital yang Diincar Perusahaan di Indonesia

pada 2 tahun lalu - by

Uzone.id- Tingkat penetrasi internet masyarakat Indonesia saat ini masih sekitar 77 persen atau sekitar 210 juta keseluruhan penduduk. Namun, hal ini tidak dibarengi dengan kualitas talenta digitalnya yang masih di bawah rata-rata wilayah ASEAN.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Kominfo, Johnny G. Plate dalam acara peluncuran Indeks Masyarakat Digital Indonesia 2022 pada Selasa, (20/12).

“Melihat posisi Indonesia pada Indeks Integrasi Masyarakat Digital ASEAN 2021, khususnya untuk aspek digital skill dan digital talent, Indonesia masih sedikit berada di bawah skor rata-rata wilayah ASEAN,” ungkapnya.

Untuk mengantisipasi potensi terciptanya sekitar 149 juta pekerjaan baru di bidang digital di 2025, Indonesia perlu mendorong pengembangan talenta-talenta digital.

Baca juga:Tips Mujarab Saat Startup Pitching Agar Dilirik Investor

Ada beberapa skill digital yang di-headlineoleh Johnny dimana skill-skill ini sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kebutuhan talenta digital Indonesia.

“Khususnya untuk keterampilan seperti Software Development, Cloud and Data, Data Analysis, Machine Learning dan Artificial Intelligence,” tambahnya.

Melihat potensi penetrasi internet masyarakat Indonesia yang akan terus meningkat hingga 83 persen (240 juta pengguna) di 2026, Johnny optimis kalau implementasi program pengembangan talenta digital di Indonesia berpotensi meningkatkan kontribusi sebanyak USD385 miliar terhadap PDB di tahun 2030.

Sementara itu, dari catatan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, pertumbuhan startup-startup di Indonesia bertumbuh sekitar 133 persen semenjak 5 tahun terakhir. 

Melihat pertumbuhan ini, Indonesia membutuhkan tambahan talenta digital sebanyak 9 juta hingga 2030 atau sekitar 600 ribu orang per tahunnya semenjak 2015.

Baca juga:Hikmah dari Tech Winter yang ‘Paksa’ Startup PHK Karyawan

Maka dari itu, salah satugoalyang akan dilakukan oleh pemerintah adalah meningkatkan kebutuhan tenaga kerja sektor digital diluar kota-kota metropolitan dan meningkatkan kebutuhan pemerataan pembangunan SDM sektor digital.

Adapun beberapa top skill yang bakal diincar di tahun 2025 antara lainAnalytical thinking and innovation, Active learning and learning strategies, Complex problem-solving, Critical thinking and analysis, Creativity, originality, and initiative.

Selanjutnya, skillLeadership and social influence, Technology use, monitoring and control, Technology design and programming, Resilience, stress tolerance and flexibility, Reasoning problem-solving and ideation.