Di Indonesia Melimpah, Mobil China Malah Terancam Diblokir di AS

pada 14 hari lalu - by

Uzone.id-"Chinadapat membanjiri pasar kita dengan kendaraan-kendaraan mereka, yang menimbulkan risiko bagi keamanan nasional kita. Saya tidak akan membiarkan hal itu terjadi di bawah kepemimpinan saya," - Joe Biden, Presiden Amerika Serikat.

Ya, serbuanmobil Chinasecara global semakin massif. Indonesia contohnya, dimana semakin banyak pabrikan China yang mulai menancapkan kuku diindustri otomotif nasional. Namun di Amerika, nasibnya bakal berbeda.

 

 

Sejak kedatangan Wuling, kini Indonesia punya banyak sekali merek-merek mobil China. Ada Chery, BYD, MG, DFSK, GWM, NETA, yang rata-rata menawarkan sebuah mobil listrik berteknologi canggih dengan harga lebih terjangkau.

Namun di Amerika, justru nasib mobil China bakal berakhir buruk. Bahkan, presiden Amerika, Joe Biden didesak untuk segera memberlakukan pemblokiran permanen mobil-mobil China di Amerika.

Rencana Presiden Amerika Serikat untuk membatasi mobil China nampaknya mendapat dukungan dari parlemen.

Dikutip dari BBC, tanda dukungan dari parlemen untuk melarang masuk mobil listrik China datang dari Ketua Komite Perbankan Senat AS, Senator Sherrod Brown.

"Kendaraan listrik Tiongkok adalah ancaman nyata bagi industri otomotif Amerika," tulis dia.

Brown meminta tindakan tegas dan cepat untuk melarang mobil listrik buatan Cina dan menekankan bahwa mobil buatan Cina tersebut menjadi ancaman serius bagi industri otomotif AS.

Kekhawatiran juga muncul terkait teknologi konektivitas “terhubung” yang mungkin membahayakan data orang Amerika.

"Kami tidak bisa membiarkan Tiongkok membawa kecurangan yang didukung pemerintah ke dalam industri otomotif Amerika," kata Senator Brown.

Sebelumnya Biden juga pernah mengkhawatirkan potensi mobil pintar buatan China digunakan untuk memata-matai pengemudi di AS.

 

 

Mobil pintar ini dinilai dapat mengumpulkan data sensitif, termasuk informasi pribadi, biometrik, dan lokasi kendaraan, yang dapat membahayakan keamanan nasional AS.

Biden berjanji untuk melindungi pasar otomotif AS dari dominasi China dan penggunaan praktik bisnis yang tidak adil.

Menteri Perdagangan AS, Gina Raimondo, juga menyuarakan kekhawatiran tentang risiko keamanan nasional yang ditimbulkan oleh kendaraan yang terhubung ke internet.

Wang Wenbin, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, menolak tuduhan bahwa mobil China digunakan sebagai alat mata-mata. Menurutnya, tuduhan itu adalah dalih untuk menekan perusahaan China.

“Kami berharap AS dapat menjaga lingkungan bisnis yang terbuka, adil, dan tidak diskriminatif, serta bekerja sama untuk merumuskan aturan keamanan data universal,” tutupnya.