Dibantai di RI Tapi Dilirik Ferrari, Nikuba Tolak Bantuan Pemerintah

pada 1 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id-Nikuba bukan kali ini mencuat, karena terbang ke Italia untuk memamerkan temuan teknologinya itu ke sejumlah perusahaan Italia, termasuk Ferrari. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pun sampai menawarkan fasilitas risetnya untuk membantu.

Namun, merasa sebelumnya tidak dihargai dan ‘dibantai’ di negara sendiri karena meragukan temuannya, sang penemu Aryanto Mikel tegas menolak tawaran BRIN dan bantuan apapun dari pemerintah.

 

 

"Saya enggak butuh mereka, saya sudah dibantai habis, Pak, enggak mau," kata Aryanto saat diwawancarai salah satu televisi nasional.

Aryanto juga mengaku tidak sayang bila temuannya itu dijual ke pihak asing. Dia pun enggan didanai oleh pihak mana pun, termasuk pemerintah.

"Saya enggak sayang, Pak, enggak sayang, yang penting saya ini kan istilahnya kalau dapat duit dari sana bisa melanjutkan riset kembali, karena saya kan butuh dana juga, memang saya tidak mau didanai dari pihak mana pun," ujarnya.

Sebelumnya, klaim Nikuba bisa mengubah air jadi BBM itu disangsikan sejumlah ahli di Tanah Air, termasuk BRIN yang berpendapat, Nikuba tidak sepenuhnya bisa menggantikan air jadi BBM.

Sebelumnya pakar dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Deni Shidqi Khaerudini yang menjabat sebagai Peneliti Madya BRIN Bidang Materaial Energi, pernah mengatakan kepadaUzone.id.

Menurut Deni, bahan bakar dari air yang dimaksud Aryanto merupakan air yang telah menjalani proses pemisahan yang disebut elektrolisis. Masalahnya, air sendiri bukan penghantar listrik yang baik karena itu perlu penambahan katalis tertentu, misal NaOH atau KOH.

"Proses selanjutnya dengan bantuan energi listrik tertentu dapat dipisah menjadi hidrogen dan oksigen,” ungkap Deni.

Menurutnya, elektrolisis hidrogen adalah proses super boros energi dan tidak dapat menjadi alternatif lebih baik daripada bensin untuk sepeda motor. Deni menyebut, H2O sendiri memang bukan pasangan mesin bakar, tapi harus menggunakan sistem konversi lain yaitu fuel cell dan motor listrik.