Diusir Dari Albania, Bikin Ulah ApalagiSih,TikTok? 

pada 1 hari lalu - by
Advertising
Advertising
Uzone.id — Tahun 2024 belum resmi berakhir tapi ‘masa depan’ TikTok di tahun 2025 nanti sepertinya akan penuh batu kerikil. Pasalnya, platform media sosial milik ByteDance tersebut harus menghadapi ancaman blokir dari berbagai pihak dan terancam kehilangan ratusan juta pengguna. 

Tak hanya Amerika Serikat saja yang siap mengusir TikTok pada 19 Januari 2025 mendatang, negara Albania pun ikut-ikutan ‘mengusir’ TikTok mulai tahun 2025 nanti. 

Kabar ini diumumkan oleh Perdana Menteri Albania, Edi Rama setelah adanya kasus pembunuhan seorang remaja di bulan November lalu oleh teman sebayanya. 




“Kami akan menutup akses aplikasi ini untuk semua masyarakat selama satu tahun. Takkan ada TikTok lagi di Albania,” kata Rama, sebagaimana dikutip dari The Guardian, Selasa, (24/12). 

Kasus pembunuhan remaja 14 tahun tersebut diduga dipicu karena adanya pertengkaran di media sosial media. Setelah kejadian penusukan terjadi, video tersebut kemudian tersebar ke media sosial termasuk TikTok dan muncul ragam konten yang menunjukkan bahwa anak-anak muda di sana mendukung aksi pembunuhan tersebut.Hal tersebut yang memicu pemblokiran TikTok di Albania. 

Edi Rama menyalahkan media sosial, khususnya TikTok sebagai pemicu kekerasan di kalangan anak remaja baik itu di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. 

"Masalah saat ini bukan anak-anak kita, masalahnya saat ini adalah kita, masalahnya adalah lingkungan kita, masalahnya adalah TikTok dan media sosial lain yang menyandera anak-anak kita," kata Rama. 

Anak-anak Albania merupakan kelompok pengguna TikTok terbesar di negara ini, menurut para peneliti dalam negeri. 




 Pemblokiran ini juga dipicu oleh kekhawatiran orang tua yang semakin meningkat setelah adanya laporan bahwa anak-anak berani membawa pisau dan benda-benda tajam lain ke sekolah untuk digunakan dalam pertengkaran. Tak hanya itu, kasus-kasus penindasan juga muncul karena maraknya kisah-kisah yang mereka lihat di TikTok.TikTok pun langsung bergerak menanggapi pelarangan tersebut. 

Pihaknya mengatakan bahwa mereka terus mencari "penjelasan" dari pemerintah Albania. "Kami tidak menemukan bukti bahwa pelaku atau korban memiliki akun TikTok, dan beberapa laporan telah mengkonfirmasi bahwa video yang mengarah ke insiden ini diposting di platform lain, bukan di TikTok," ujar juru bicara perusahaan. 

Dengan adanya pelarangan ini, TikTok terancam kehilangan banyak pengguna di tahun 2025 nanti. Jika AS resmi mengusir TikTok dari Amerika Serikat dan Albania memblokir platform ini secara sementara, TikTok kemungkinan akan kehilangan 151,5 juta pengguna.Albania saat ini tercatat sebagai salah satu market kecil untuk TikTok dengan pengguna mencapai 1,5 juta di usia 18 keatas. Angka ini kemudian dikombinasikan dengan pengguna di AS yang saat ini mencapai 150 juta pengguna secara keseluruhan.