Facebook dan Twitter Beri Tanda 'Informasi Menyesatkan' Klaim Kemenangan Trump

pada 4 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

(Foto: Getty Images via Ars Technica)

Uzone.id -Pemilihan Presiden Amerika Serikat 2020 antara Donald Trump dengan Joe Biden masih dalam proses perhitungan suara. Namun Trump sudah mengklaim dirinya menang. Facebook hingga Twitter langsung bereaksi.

Karena Presiden Trump secara keliru mengklaim bahwa dia telah memenangkan pemilihan ulang meskipun fakta bahwa suara masih dihitung, Twitter dan Facebook mengambil langkah-langkah untuk melawan upaya Trump untuk menyebarkan informasi yang salah.

"Begitu Presiden Trump mulai membuat klaim kemenangan yang prematur, kami mulai menjalankan pemberitahuan di Facebook dan Instagram bahwa suara masih dihitung dan pemenang tidak diproyeksikan," kata Facebook, seperti dikutip dariArs Technica, Kamis (6/11).

"Kami juga secara otomatis menerapkan label ke postingan kedua kandidat dengan informasi ini,” tambah mereka.

Trump memberikan pidato di mana dia mengklaim "kami benar-benar memenangkan pemilihan ini" dan menyebut penghitungan suara yang dilakukan secara legal sebagai "penipuan besar pada bangsa kami."

Baca juga:Mulai 1 Oktober Twitter, Zoom Hingga Shopee Kena Pajak RI

Dia mengatakan dia akan membawa pemilihan ke Mahkamah Agung dan mengatakan "kami ingin semua pemungutan suara dihentikan."

Trump menggunakan platform media sosial untuk menyebarkan kebohongan bahwa suara yang dihitung setelah malam pemilihan sama dengan suara yang diberikan setelah pemungutan suara ditutup.

Faktanya, telah diketahui sebelumnya bahwa banyak negara bagian tidak akan menghitung suara dengan cukup cepat untuk mengumumkan pemenang pada malam pemilihan dan bahwa dibutuhkan waktu berhari-hari untuk menentukan apakah Trump atau calon dari Partai Demokrat Joe Biden akan memenangkan pemilihan presiden AS.

Tetapi Trump mengklaim di Twitter dan Facebook bahwa "kami naik BESAR, tetapi mereka mencoba MENCURI Pemilu. Kami tidak akan pernah membiarkan mereka melakukannya. Suara tidak dapat diberikan setelah Pemungutan Suara ditutup!"



Twitter bereaksi dengan menambahkan penandaan ke tweet yang mengatakan bahwa "beberapa atau semua konten yang dibagikan di Tweet ini disengketakan dan mungkin menyesatkan tentang pemilihan atau proses sipil lainnya."  

Twitter menyertakan tautan ke kebijakan Twitter yang melarang penggunaan platform untuk "memanipulasi [e] atau mengganggu [e] dalam pemilihan atau proses sipil lainnya."



Sementara Facebook di postingan klaim tersebut menberikan tanda bahwa "Hasil akhir mungkin berbeda dari penghitungan suara awal, karena penghitungan suara akan berlanjut selama berhari-hari atau berminggu-minggu setelah pemungutan suara ditutup."