Gak Ada yang Berani Bully Ronaldo Usai Bikin Saham Coca-Cola Anjlok Rp57 Triliun

pada 4 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Foto: dok. Reuters

Uzone.id-- Bagi kalian yang memperhatikan linimasa media sosial sejak pagi tadi, Rabu (16/6), ada berbagai macam topik yang sedang dibicarakan oleh netizen Indonesia maupun luar negeri. Salah satunya adalah Cristiano Ronaldo dan brand minuman ringan berkarbonasi, Coca-Cola.

Namun bagi yang belum tahu, wajar kalau bertanya-tanya. Apa hubungannya Ronaldo dengan Coca-Cola? Jadi brand ambassador? Kali ini bukan. Justru kebalikannya, Ronaldo jadi ‘biang kerok’ dari terjunnya saham perusahaan minuman asal Amerika Serikat itu.

MengutipThe Guardian, saham Coca-Cola anjlok sampai USD4 miliar, atau setara Rp57 triliun. Angka tersebut turun 1,6 persen dari USD56,10 menjadi USD55,22 per lembar.

Kisah di baliknya bisa dibilang menarik perhatian netizen dari berbagai penjuru dunia.

Baca juga:Windows 11 Bocor di Internet, Ini Komentar Netizen

Semua berawal ketika kapten Timnas Portugal itu menghadiri konferensi pers jelang negaranya melawan Hungaria di laga Grup F Euro 2020 pada Senin (14/6) waktu setempat.

Saat Ronaldo duduk, ia melihat ada dua botol Coca-Cola di depannya. Hal ini sebenarnya lumrah, mengingat Coca-Cola menjadi sponsor Euro 2020. Tapi justru menariknya adalah, Ronaldo langsung menyingkirkan dua botol itu ke sampingnya sampai tidak terlihat lagi di kamera.

Ronaldo langsung mengambil botol air mineral yang berada di sampingnya sembari berkata kalau orang-orang itu butuh minum air putih.

Yup, semua ‘cuma’ gara-gara Ronaldo menggeser dua botol Coca-Cola yang tak punya dosa itu, tak lama saham perusahaan terjun bebas sampai triliunan rupiah.

Kejadian ini langsung membuat pembahasan tentang “Coca Cola” dan “Ronaldo” masuk Trending Topic di Twitter hingga hari ini, Rabu (16/6). Secara berurutan, pembahasan “Coca Cola” sudah mendulang lebih dari 169 ribu twit, sementara cuitan “Ronaldo” telah mencapai lebih dari 756 ribu twit.

Berikut beberapa cuitan kocak netizen Indonesia yang turut mengomentari kejadian yang bikin nyesek Coca-Cola ini.

Dari ‘tragedi’ ini, kita bisa belajar bahwa ternyata gak semua hal yang viral layak kenabully. Kalau berkaca di kejadian Ronaldo ini, Ronaldo secara terang-terangan menunjukan kalau ia tidak suka minum soda, khususnya Coca-Cola.

Jika melihat dari tradisi media sosial, kalau ada individu yang terlalu mencolok melakukan hal yang sama, yakni menunjukan kalau ia kontra terhadap sesuatu, tak jarang individu itu langsung dihujat, kadang dimaki, hingga kenabully.

Ada aja reaksi netizen yang bakal melabeli perilaku seperti itu sebagai ‘penghinaan’ dan sebagainya. Namanya juga netizen, segalanya maha benar.

Baca juga:Mola TV Gangguan, Rating Aplikasinya Langsung Anjlok

Namun, beda halnya dengan Ronaldo. Mayoritas menanggapinya dengan nada terkejut campur decak kagum -- gimana enggak, pesona dan besarnya nama Cristiano Ronaldo begitu masif dampaknya bagi nilai atau saham perusahaan seraksasa The Coca-Cola Company.

Percaya gak, The Coca-Cola Company berada di peringkat ke-enam sebagai perusahaan dengan valuasi terbesar di dunia pada 2020 dengan nilai USD56,9 miliar. Lima besar perusahaan di atasnya didominasi oleh raksasa teknologi dunia seperti Apple, Amazon, Microsoft, Google, dan Samsung.

Sumber: databoks by katadata/Interbrand

Tandanya, Coca-Cola menjadi perusahaan bidang minuman terbesar di dunia. Bisa-bisanya megabintang sekelas Ronaldo membuat raksasa ini runtuh sahamnya dalam sekejap. Hebatnya lagi, tidak ada yang menghujat Ronaldo.

Entah karena penggemar atlet sepakbola dengan julukan CR7 ini terlampau banyak, atau jangan-jangan banyak mengamini sikapnya yang menolak mengonsumsi minuman bersoda.

Bisa jadi.

MengutipCNN, minuman soda seperti Coca-Cola mengandung gula dalam kandungan berlebihan. Istilahnya, gula di Coca-Cola itu lebay banget, satu kalengnya bisa mencapai 39 gram atau setara 10 sendok teh. Takaran ini tentu saja melampaui jumlah normal dari yang seharusnya dikonsumsi tiap harinya.

Aspek bahaya dari seringnya mengkonsumsi minuman ini berasal dari pemicu kecanduan dari Coca-Cola sendiri, karena rasa manis tersebut dapat melepaskan dopamin di otak dan menimbulkan rasa suka cita atau euforia.

Jika ada orang mengonsumsi satu kaleng per hari, hal ini dapat memicu risiko kesehatan berbahaya seperti diabetes hingga penyakit jantung.

Pada intinya, memang cuma orang sebesar Ronaldo yang dapat ‘menjatuhkan’ raksasa lain. Nyeseknya, ia melakukannya tanpa kesengajaan.