Grab dan Ovo Uji Coba Makan Gratis, Pakai Aplikasi untuk Digitalisasi
Uzone.id –Setelah GoTo, startup ride-hailing lainnya yaitu Grab Indonesia bersama dengan Ovo turut melaksanakan uji coba Program Makan Siang Gratis yang digagas oleh Prabowo Subianto.
Pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis ini dilakukan di SD Muhammadiyah 1 Wonopeti, Kulon Progo, DI Yogyakarta dan telah dilakukan selama kurang lebih 3 bulan terakhir.
Dalam program uji coba ini, Grab Indonesia dan Ovo mengusung tiga kunci penting, yaitu pemanfaatan teknologi secara end-to-end, penjagaan standar keamanan dan kebersihan, dan pengukuran dampak gizi anak sekolah.
Untuk pemanfaatan teknologi, Grab dan Ovo menerapkan digitalisasi dari hilir mulai dari pasokan bahan baku bagi Mitra Merchant hingga pemesanan makanan dari pihak sekolah.
“Dengan memanfaatkan teknologi menyeluruh dari ekosistem Grab dan Ovo, pihak sekolah dapat melakukan pemantauan sejak dari pemesanan, serah terima makanan, hingga kontrol budget,” kata Country Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi.
Neneng juga menjelaskan bahwa Grab menerapkan proses kontrol kualitas melalui aplikasi yang mereka sediakan untuk menjaga standar keamanan dan kebersihan. Grab juga melakukan sidak ke Mitra Merchant UMKM yang menjadi sub dapur umum program Makan Bergizi Gratis.
“Sebagai perusahaan teknologi, kami selalu berupaya untuk menawarkan proses yang lebih mudah dan transparan,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterimaUzone.id, Senin, (18/11).
Untuk standar makanan, Grab melakukan penjagaan keamanan, kebersihan dan gizi makanan secara menyeluruh mengacu pada Badan Gizi Nasional dan rekomendasi ahli gizi.
Pengukuran dampak gizi anak juga dilakukan dengan bekerjasama dengan GSI Lab dan sosial ekonomi kepada mitra UMKM dan Wali Murid.
Uji coba penerapan Makan Siang Gratis ini juga memberikan dampak positif untuk UMKM yang menjadi mitra Grab dan Ovo. Salah satunya adalah pemilik Catering Barokah bernama Lina Hanifah dimana pendapatannya naik hingga 10 kali lipat selama hampir 3 bulan. Bahkan saat ini dirinya sudah memberdayakan beberapa orang untuk menjalankan bisnis tersebut.
Untuk memenuhi kebutuhan program tersebut, Lina menyebut pihaknya juga menggunakan aplikasi untuk menjaga standar kebersihan makanan yang disiapkan dan mendokumentasikan proses persiapan hingga penyaluran makanan.
“Karena sekarang saya pakai aplikasi, perlu lebih ketat lagi jaga standar kebersihan saat masak. Di awal kami diberikan pelatihan dasar, seperti memisahkan antara tempat persiapan bahan, tempat memasak, dan tempat penyajian makanan,” katanya.
Sementara itu, Grab Indonesia dan Ovo telah menerapkan dua metode dalam program uji coba Makan Bergizi Gratis.
Pertama, menggunakan kotak makan stainless steel dengan porsi makanan yang telah ditentukan. Kedua, metode prasmanan dimana para siswa/i membawa alat makan mandiri dan akan disajikan oleh guru sesuai takaran saji.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI Abdul Mu’ti yang turut meninjau uji coba tersebut dan menyatakan bahwa program ini telah memberikan dampak baik tak hanya bagi murid namun juga untuk masyarakat lainnya.
“Tidak hanya memberikan proses yang lebih transparan yang terintegrasi, uji coba ini juga memberikan dampak positif bagi para murid, UMKM dan masyarakat sekitar. Hal ini termasuk dalam meningkatkan asupan gizi bagi anak peserta didik yang perlu sama-sama kita terus jaga untuk menciptakan generasi emas 2045,” ujarnya.