Harga Baterai Mahal Jadi Alasan Suzuki Cuma Pakai Mild Hybrid

pada 8 bulan lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id- PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) memang sudah memiliki mobil dengan teknologi elektrifikasi. Namun elektrifikasi di Suzuki sedikit berbeda karena bukan full hybrid atau mobil listrik, namun menggunakan teknologi hybrid ringan atau mild hybrid.

Sistem hybrid ringan yang dibesut oleh Suzuki memiliki nama Smart Hybrid Vehicle bySuzuki(SHVS). Saat ini teknologi itu sudah diaplikasikan pada Ertiga, XL7, dan Grand Vitara.

Kira-kira apa alasannya PT SIS memilih untuk menggunakan mildhybrid? Kenapa tidak menggunakan teknologi full hybrid?

Joshi Prasetya selaku Dept. Head Strategic Planning PT SIS menyebutkan pihaknya berkomitmen untuk menghadirkan kendaraan yang efisien dengan harga terjangkau serta biaya perawatan rendah. Joshi menyebutkan pihaknya ingin menghadirkan kendaraan yang lebih efisien tapi harganya tidak terlalu tinggi.

"Bagi Suzuki, elektrifikasi itu adalah teknologi yang penting dan berarti. Akan tetapi sebelumnya, Suzuki selalu berpikir bagaimana dengan yang ada sekarang apakah masih bisa di-improve atau tidak. Contohnya sasisnya diubah konstruksinya Heartect. Itu bisa mengurangi 15 persen berat kendaraan, tetapi tetap safety dan rigid," ujar Joshi di Sentu, Bogor, Jawa Barat.

"Kemudian juga K15B ini adalah improvement dari model engine sebelumnya di mana pengurangan firksi mesin dikurangi jauh sehingga lebih efisien, lebih ringan. Itu semua kalau dikumpulin itu masih bisa improve fuel economy," lanjutnya.

Oleh karenanya, ketika Suzuki menginginkan mobil yang lebih efisien, elektrifikasi menjadi salah satu pilihan. Hasilnya, Suzuki memilih teknologi mild hybrid atau SHVS untuk disematkan pada mobil yang sudah laku di pasaran.

"Kenapa pakainya Suzuki (mild) hybrid, padahal di luar ada full hybrid dan sebagainya? Karena memang Suzuki melihat bahwa harga baterai itu masih belum ekonomis di dunia. Semakin besar baterai, itu semakin mahal. Mengambil presentase harga kendaraan lbih besar dibanding dengan yang konvensional. Dan maintenance juga lumayan pada saat pergantian nanti. Belum disposal-nya (limbah baterai). Suzuki juga ada komitmen terhadap lingkungan," jelas Joshi.

"Jadi supaya masuk ke segmen tadi yang affordable car itu, ya memang teknologi Suzuki (mild) hybrid yang kita butuhkan," lanjutnya.

Joshi pun mengatakan tidak menutup kemungkinan untuk menghadirkan teknologi hybrid di model-model selanjutnya. Hal ini merupakan komitmen Suzuki dan juga menjaga efisiensi agar tetap bersaing di industri otomotif.