Harga BBM Pertalite, Pertamax dan Solar Naik Hari Ini

pada 2 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id- Harga BBM subsidi dan non subsidi resmi naik hari ini (3/9), dan berlaku mulai pukul 14.30 WIB. 

Harga BBM jenis Pertalite naik dari Rp7.650 menjadi Rp10.000 per liternya. Harga Pertamax turut naik dari Rp12.500 menjadi Rp14.500 per liternya. Sementara Solar subsidi pun naik dari sebelumnya Rp5.150 jadi Rp6.800 per liter.

Pengumuman kenaikan harga tiga jenis BBM ini disampaikan langsung oleh Menteri ESDM, Arifin Tasrif dalam konferensi pers yang disiarkan langsung melalui YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (3/9).

"Ini berlaku pada pukul 14.30 WIB," katanya.

Baca juga:Panduan Lengkap Pendaftaran Solar Subsidi dan Pertalite 4 Roda

Kenaikan harga BBM ini merupakan imbas dari melonjaknya harga minyak dunia, ditambah dengan meningkatnya subsidi energi hingga berkali-kali lipat.

Presiden Joko Widodo menyatakan, anggaran subsidi BBM nantinya akan dialihkan untuk bantuan yang lebih tepat sasaran. Sebab, selama ini subsidi BBM justru dimanfaatkan oleh banyak orang mampu.

Tercatat, lebih dari 70 persen subsidi BBM malah dinikmati oleh kategori masyarakat mampu secara ekonomi, yakni pemilik mobil pribadi. Ia pun ingin uang negara diberikan kepada masyarakat kurang mampu.

Lebih lanjut, pemerintah sudah berupaya keras untuk melindungi masyarakat Indonesia dari melonjaknya harga minyak dunia. 

"Saya ingin harga BBM di dalam negeri tetap terjangkau dengan memberikan subsidi dari APBN. Tetapi anggaran subsidi dan kompensasi BBM meningkat sampai 3 kali lipat menjadi Rp502,4 triliun," jelasnya dalam konferensi pers.

"Saat ini pemerintah harus membuat keputusan yang sulit, dan ini adalah pilihan terakhir dengan mengalihkan subsidi BBM, sehingga harga beberapa jenis BBM yang mendapat subsidi akan mengalami penyesuaian," imbuhnya.

Baca juga:Fakta Pertamax Turbo, 'Bensin Sultan' yang Masih Dijauhi karena Mahal

Sebelumnya, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyebut bahwa anggaran subsidi dan kompensasi energi ada 2022 ditetapkan sebesar Rp502,4 triliun dari sebelumnya hanya Rp152,1 triliun. 

Malah, pemerintah membutuhkan tambahan anggaran sampai Rp198 triliun kalau tidak menaikkan harga BBM bersubsidi. Hal itu disebabkan lantaran konsumsi Pertalite dan Solar yang diperkirakan melebihi kuota yang sudah ditetapkan.