Hati-hati, Peta Penyebaran Corona Dipakai Hacker Buat Retas Komputer

pada 4 tahun lalu - by

(Ilustrasi. Foto: Sebastian Hietsch / Unsplash)

Uzone.id-- Virus corona yang sudah resmi menjadi pandemi global tak bisa dipungkiri membuat warga dunia semakin berhati-hati dalam beraktivitas, berinteraksi dengan orang lain, serta bepergian ke luar negeri. Ada satu hal lagi yang tampaknya turut harus berhati-hati, yakni peta penyebaran virus corona.

Yup, banyak organisasi kesehatan dan lainnya sengaja membuatupdateinformasi berupa peta penyebaran virus corona skala dunia agar tahu perkembangan terbaru. Sayangnya, konten informasi berupa peta virus corona saja sampai menjadi target penyusupan para hacker.

Mengutip berbagai sumber, para hacker kini telah mengincar peta-peta corona untuk menyusupi virus malware ke komputer dan perangkat teknologi pengguna.

Baca juga:Jangan Langsung Percaya Email dengan Judul "Cara Sembuhkan Corona"

Salah satu periset keamanan siber dari Reason Labs, Shi Alfasi, menemukan bahwa para peretas memanfaatkan penyebaran peta informasi corona untuk mencuri data pengguna sepertiusername,password, nomor kartu kredit, dan lain-lain yang ada di dalam browser kita.

Biasanya, modusnya mereka menyebarkanlinkmelalui email dengan iming-iming agar kita tergugah untukdownloadsebuah aplikasi yang berisi informasi terkait peta virus corona. Aplikasi yang sudah terunduh, akan menetap di laptop atau komputer kita dan siap mencuri data-data.

Ada pula yang termakan iming-iming yang percaya denganlink websitebikinan para hacker yang berisi peta digital corona. Situs tersebut seakan tampak begitu nyata untuk melacak penyebaran virus corona, namun jika diperhatikan, alamat URL-nya berbeda dari sumber awalnya.

Dari pantauan Alfasi, malware jahat tersebut sejauh ini baru menyerang perangkat yang berjalan di sistem operasi Windows. Namun, Alfasi tetap memperingatkan, serangan siber ini bisa juga menargetkan OS lain.

Baca juga:1 Miliar Perangkat Android Rentan Diserang Hacker

Metode serangan siber ini bernama AZORult yang pertama kali ditemukan pada 2016. Hacker membuatsoftwareyang tujuannya untuk mencuri data dari komputer dan menginfeksi perangkat kita dengan malware lainnya juga. 

“Metode ini dimanfaatkan untuk mencuri riwayat dan cookies dari aktivitas browsing, identitas dan password, informasi mata uang digital atau cryptocurrency kita. Sekali kena, sangat mungkin malware lainnya juga ikut terunduh dan menginfeksi perangkat. AZORult umumnya dijual di forum gelap Rusia,” kata Alfasi, seperti dikutip dariThe Next Web.

Jadi, hati-hati yagaesjika menerima kiriman email berupa link mencurigakan yang mengaitkan isu virus corona. Jangan asal diklik atau diunduh.