INA Digital Meluncur Secara Terbatas, Hadirkan 3 Layanan Bagi ASN

pada 2 bulan lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id —Pengembangan platform INA Digital terus dilakukan oleh berbagai pihak termasuk Kementerian Komunikasi dan Informatika atau Kominfo. Diumumkan pada Mei 2024 lalu oleh Presiden Joko Widodo, INA Digital baru-baru ini sudah mulai meluncurkan layanan terbatas.

Dalam keterangan resmi Sekretariat Kabinet RI, Selasa, (03/09) lalu, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Azwar Anas menyebut bahwa bulan September ini aplikasi INA Digital akan dirilis secara terbatas.

“Kita sekarang alhamdulillah setelah rapat ratusan kali INA Digital sekarang sebagai penyelenggara keterpaduan dalam waktu dekat di September ini kita akan me-launching tiga layanan terbatas. Tiga layanan ini mencakup sembilan fitur awal ya,” kata Anas dalam keterangannya.

 

 

3 layanan tersebut antara lain SmartASN, INA Pas Identitas Digital dan INA Ku. Layanan SmartASN akan menyatukan semua fitur yang sebelumnya tersebar di berbagai aplikasi, seperti cek profil ASN, cek sasaran kinerja, pembelajaran mandiri yang semula ini antara BKN dan LAN.

Sementara itu, layanan INA Pas akan menyediakan Single Sign-On (SSO) untuk akses ke dalam Portal Nasional Digital ID. Lalu, layanan INA Ku akan menyatukan berbagai layanan publik, seperti kesehatan, pendidikan, hingga administrasi kependudukan.

Anas menambahkan bahwa INA-Gov akan diterapkan terbatas di tahap awal kepada 40.000 ASN. Hal ini dilakukan untuk mendapatkanfeedbackyang dapat digunakan untuk penyempurnaan sebelum peluncuran secara penuh pada tahun 2025.

Perkembangan platform INA Digital sendiri memang terus dikebut sebagai PR dari Presiden RI untuk menyatukan 27 ribu aplikasi pemerintahan yang ada saat ini. 

 

 

Kehadiran INA Digital dilakukan untuk mempermudah masyarakat dalam mengakses layanan pemerintah. Selain itu, Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi menyebut kehadiran INA Digital mampu membantu meminimalisir praktik korupsi dengan meningkatkan transparansi dalam proses pemerintahan.

“Bisa memangkas praktik-praktik korupsi karena kan transparan dengan digitalisasi,” ujarnya usai rapat terbatas di Istana Negara, Selasa, (03/09).