Ini 5 Penyebab Mobil Tidak Lulus Uji Emisi, Solusinya?

pada 1 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id-Ancaman denda Rp500 ribu bagi mobil yang tidak lulus uji emisi menjadi momok menakutkan tersediri bagi pada pengguna mobil. Nah, daripada galau gak karuan, mending cek lagi bagaimana kalian merawat mobil selama ini.

Sektor mesin jadi sangat penting dan menentukan kadar emisi gas buang mobil. Salah satu alasan mengapa kendaraan tidak lolos uji emisi disebabkan oleh proses pembakaran yang tak sempurna.

Misalnya, mesin mobil yang memiliki kompresi di atas nilai 10:1, tapi menggunakan bahan bakar dengan oktan rendah sekitar 88. Alhasil bahan bakar lebih dulu meledak sebelum terjadinya proses kompresi atau knocking.

 

 

Ketika knocking terjadi, maka putaran mesin kendaraan jadi kurang stabil dan hasil uji kendaraan cenderung tidak akurat. Padahal, uji putaran setiap mesin harus stabil demi mendapatkan parameter angka paling tepat.

Selain itu, gejala knocking bisa memicu terjadinya endapan karbon pada ruang bakar yang jauh lebih tinggi. Selain emisinya bisa lebih buruk, juga konsumsi bahan bakar lebih boros, pun mobil jadi kurang bertenaga.

Selain itu ada pula beberapa alasan lain mengapa kendaraan gagal uji emisi gas buang? Berikut ulasannya dikutip dari website resmiMyPertamina:

1.Menggunakan Produk Oli yang Tidak Sesuai atau Telat Menggantinya

Penyebab pertama adalah menggunakan oli yang tak sesuai dengan rekomendasi pabrik atau telat menggantinya.

Oli punya nilai kekentalan atau SAE. Pastikan yang Anda gunakan sesuai dengan yang direkomendasikan pabrik kendaraan.

Kondisi oli yang kurang sesuai bisa menyebabkan proses pembakaran jadi tak sempurna. Nah, proses pembakaran seperti inilah yang berpotensi memicu tersisanya level emisi tinggi, bahkan mencapai ambang batas lulus uji gas buang.

Oli juga harus diganti pada jarak tertentu atau pada waktu tertentu. Pastikan kamu memperhatikan hal ini juga.

2. Sembarangan dalam Memilih Bahan Bakar Kendaraan

Bukan hanya karena oli yang tak sesuai, sembarangan dalam memilih bahan bakar juga bisa memicu proses pembakaran tidak sempurna.

Ketahuilah, penggunaan bahan bakar yang kurang sesuai dengan rasio kompresi mesin bisa meningkatkan kadar emisi HC, NOx, dan juga CO.

Dengan kata lain, penggunaan bahan bakar berkualitas yang benar-benar sesuai kompresi mesin sangat penting untuk kendaraan. Salah satu pilihan bahan bakar terbaik yang disarankan adalah bahan bakar dengan kandungan sulfur di bawah 50 ppm dan memenuhi standar EURO 4.

Bukan sekadar baik untuk pembakaran, Pertamax Turbo dirancang untuk menjaga mesin dari karat, tahan lama, dan menghasilkan kualitas udara yang baik.

3. Terjadinya Penyumbatan pada Injector

Memperhatikan kualitas bahan bakar yang digunakan juga tak cukup untuk memastikan lolos uji emisi mobil. Kondisi injector pun tak kalah penting untuk diperhatikan. Injector ini berperan dalam menyemprotkan bahan bakar di ruang pembakaran.

Ketika injector tersumbat oleh kotoran seperti sulfur yang berasal dari bahan bakar, maka performa mesin sudah pasti terganggu.

Bahkan, sumbatan semacam ini juga mengakibatkan pemborosan bahan bakar sehingga menghasilkan asap hitam yang memicu emisi jadi kurang sempurna.

4. Knalpot Mengalami Kebocoran

Knalpot adalah saluran untuk membuang sisa pembakaran pada mesin ataupun atap mesin. Karenanya knalpot juga merupakan komponen kendaraan yang paling rentang mengalami masalah bocor dan keropos.

Knalpot yang mengalami masalah tertentu bisa mengakibatkan terjadinya tekanan sirkulasi gas buang menjadi berkurang sehingga kinerja mesin terganggu. Alhasil, emisi gas buang pun meningkat drastis.

 

 

5. Jarang Melakukan Servis Kendaraan

Penyebab terakhir yang menyebabkan tingginya emisi gas buang pada kendaraan adalah jarang melakukan servis. Servis kendaraan yang dilakukan secara rutin bisa memastikan performa mesin dalam kondisi yang baik.

Sadari pentingnya servis rutin demi memastikan kendaraan kesayangan tak mengeluarkan gas buang melebihi kadar lulus pengujian emisi.

Servis yang dilakukan secara rutin bukan hanya memiliki dampak positif pada mesin kendaraan, melainkan juga terhadap lingkungan sekitar.

Nah, setelah mengetahui penyebabnya, maka solusi agar mobil kalian punya emisi gas buang yang bersih adalah dengan memastikan mobil menggunakan oli mesin dan bahan bakar yang sesuai dengan spesifikasi mesin.

Kemudian pastikan melakukan serviceinjectoruntuk memastikan tidak ada penyumbatan. Juga mengecek bagian kolong mobil, apakah ada potensi kebocoran pada knalpot, seperti mulai munculnya karat di pipa knalpot.