Ini Nasib Karyawan Grab yang Usir Calon Mitra Tuli

pada 3 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id– Masih ingat insiden miris yang dilakukan karyawan Grab saat ada calon mitra tuli di Cakung yang datang ke kantor untuk wawancara kerja?

Grab Indonesia membeberkan hasil investigasi internal yang dilakukan perusahaan setelah insiden pengusiran ini berujung viral di media sosial.

Dari pernyataan resmi Grab, ada kesalahan prosedural di lapangan yang mengusik rasa kemanusiaan dan perusahaan siap mengambil beberapa langkah internal untuk memperbaiki kesalahan yang ada.

“Mencopot karyawan Grab terkait dari posisinya, menghentikan semua perannya di lini depan dan memindahtugaskan beliau ke pekerjaan administrasi. Sesuai prosedur ketenagakerjaan, tindakan ini disertai surat peringatan keras,” tutur pihak Grab dalam pernyataan resminya yang dipublikasikan di situsnya.

Mereka melanjutkan, “karyawan tersebut juga akan diberikan pelatihan tentang budaya disabilitas, yang akan dimulai pada 9 Mei 2022. Sebagai bagian dari proses pengembangan diri, karyawan tersebut wajib menggunakan sebagian jam kerjanya untuk membantu komunitas penyandang disabilitas yang bekerja sama dengan Grab dan dimulai pada 9 Mei 2022.”

Baca juga: Penyesalan Grab soal Insiden Calon Mitra Tuli yang Diusir

Tak hanya itu, Grab juga mengatakan telah mengganti semua petugas sekuriti di lokasi Cakung, efektif per 28 April 2022 dengan personil baru dan akan menjalani pelatihan tentang budaya disabilitas yang diberikan oleh tim internal pada 9 Mei 2022. Pelatihan ini dirancang bersama Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI).

Selain langkah internal, Grab juga mengaku telah bertemu dengan keluarga calon mitra Grab, Tonanda Putra Natadiningrat pada 27 April lalu.

“Perwakilan Grab menyampaikan permohonan maaf secara langsung, didampingi penerjemah Bahasa Isyarat Indonesia dari Pusat Layanan Juru Bahasa Isyarat. Dengan segala kerendahan hati, kami sangat mengapresiasi sambutan positif Bapak Tonanda yang telah berkenan menerima permintaan maaf kami, dan menyampaikan beberapa masukan berharga agar tim lini depan kami dapat melayani dan berkomunikasi lebih baik dengan Teman Tuli,” tulis Grab.

Selebihnya, perusahaan juga melaporkan bahwa pihaknya telah bertemu langsung dengan Bapak Bambang Prasetyo selaku Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Gerakan Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (DPP GERKATIN) dan Ibu Maulani Rotinsulu selaku Ketua Dewan Pertimbangan HWDI pada 28 April 2022.

Pertemuan tersebut bertujuan untuk mendapatkan arahan lanjutan yang lebih mendalam mengenai pelaksanaan program kemitraaan dengan penyandang disabilitas, termasuk semua inisiatif perbaikan program kami ke depannya.

Baca juga: Grab Klarifikasi Tarif 'Mencekik' yang Dikeluhkan Driver

Grab terlihat serius menindaklanjuti kultur perusahaan dalam memperlakukan penyandang disabilitas. Perusahaan teknologi ini kemudian menambahkan setidaknya tiga poin tentang bagaimana kebijakan Grab terhadap mitra penyandang disabilitas.

Pertama, perbaikan prosedur pendaftaran online untuk mitra penyandang disabilitas yang mencakup peningkatan publikasi informasi jalur khusus pendaftaran mitra penyandang disabilitas dan penyempurnaan formulir pendaftaran mitra telah diimplementasikan efektif 29 April 2022.

Kedua, pembaruan prosedur dan pelatihan budaya disabilitas bagi seluruh karyawan Grab di seluruh Indonesia akan dimulai secara bertahap dalam 3 bulan ke depan.

Ketiga, penambahan jumlah papan informasi, jadwal kehadiran penerjemah bahasa isyarat, dan penyempurnaan prosedur pendaftaran calon mitra yang ramah penyandang disabilitas akan dimulai secara bertahap pada tanggal 10 Mei 2022.

“Peristiwa yang seharusnya tidak terjadi ini adalah teguran yang mengajari dan mengingatkan kami untuk selalu mawas diri dan tidak pernah berhenti belajar. Sebagai bagian dari masyarakat Indonesia, kami akan memenuhi tanggung jawabnya bersama seluruh elemen untuk membangun bangsa tanpa membedakan dan memberikan layanan yang inklusif untuk semua,” tutup Grab.